webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Teen
Not enough ratings
368 Chs

86. Kisah Yang Menyedihkan

"Karena aku Adam Liandra Kin bukan Arka Aditya," pungkasnya dengan nada tegas.

"Lalu?" sahut gadis di depannya sembari memincingkan matanya.

"Karena Adam adalah remaja yang menyukai Davira. Lebih dari apapun," ucap Adam sembari mengusap lembut puncak kepala gadis yang hanya setinggi bahu lebarnya itu.

Davira berdecak ringan. Menatap remaja di depannya itu sejenak kemudian sigap mengalihkan tatapannya untuk berusaha menyembunyikan wajah dengan senyum malu-malu yang dilukiskan di atas paras cantik miliknya. Wajah Davira tak sedang memerah bak kepiting rebus 'kan sekarang ini? Semoga saja tidak.

"Davira? Adam?" Seseorang menyapa keduanya. Membuat dua remaja yang tadinya diam sejenak sembari saling hadap itu kini menoleh bersamaan. Mencoba mencari tahu siapa yang baru saja menyeru dengan sedikit menaikkan volumenya untuk menyaingi dentuman musik pop di dalam ruangan.

"Davina?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com