"Mau membelinya?" Davina mempertegas. Menatap gadis setara tinggi dengannya itu. Bagi Davira, apapun yang akan dilakukan olehnya selepas ini, bukan apa-apa. Semua yang direncakan olehnya adalah hal wajar yang dilakukan oleh semua gadis yang bereaksi atas pengkhianatan yang dilakukan oleh teman baik dan kekasihnya. Tak ada kata jahat, atau berlebihan untuk bisa menjadi alasan terbaik baginya mulai berhenti melakukan hal konyol seperti ini.
"Hm. Gue suka kalungnya."
"Lagian nama depan kita sama. Jadi tak masalah jika aku yang memakainya bukan?" Gadis itu mengimbuhkan. Tak puas hanya dengan senyum tipis, ia kini mengembangkan senyum manis yang terkesan begitu bahagia juga menikmati momen yang sedang terjadi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com