webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Teen
Not enough ratings
368 Chs

79. Pasangan Baru

"Katakan apa permintaan keduanya?" tanya Davira menyela langkah keduanya. Sesekali melirik pria jangkung yang ada di sisinya sekarang ini.

Adam terdiam. Terus memusatkan tatapannya jauh ke depan sembari sesekali tersenyum ringan selepas mendengar apa yang dikatakan oleh Davira Faranisa. Tak sepenuhnya sebab alasan itu, Adam sesekali mengembangkan senyum manis di atas paras tampannya sebab rasa bibir Davira masih bisa dirinya kecap dengan jelas di atas permukaan bibir tipis merah mudahnya. Ia bahagia! Sangat sederhana memang. Hanya sebatas ciuman dengan lumatan ringan yang menyapu setiap bagian bibir gadis cantik yang ada di sisinya sekarang ini. Akan terapi bagi Adam, hari ini ia mendapat banyak anugerah untuk itu.

"Jangan bilang menunggu waktu yang tepat lagi," gerutu gadis itu ringan. Mulai menundukkan pandangannya menatap ujung sepatu putih miliknya sekarang ini.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com