webnovel
#ROMANCE
#TEEN
#CINTA
#CINTASEGITIGA
#PERSELINGKUHAN

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Teen
Not enough ratings
368 Chs
#ROMANCE
#TEEN
#CINTA
#CINTASEGITIGA
#PERSELINGKUHAN

37. Harapan Baik

"Kamu melihat aku?" Davira menyahut. Menatap remaja yang ada di depannya sekarang ini.

"Kakak terlalu jelas jika ingin memata-matai." Raffa tertawa kecil. Berusaha tetap dalam suasana bersahabat meskipun Davira tak terlihat seperti itu sekarang ini.

"Benar juga, aku bodoh dalam memata-matai." Ia tersenyum manis. Kembali tubuhnya bergerak untuk mencoba membenarkan posisi duduknya sekarang ini.

"Kakak merindukan Kak Adam?" Raffa kembali menyela. Kalimat singkat itu disertai dengan senyum manis yang menjadi pengiringnya. Tak ada kemarahan atau kekecewaan di dalam raut wajah remaja jangkung di depannya itu. Semua terasa biasa saja dengan Raffa yang terus melempar senyum serta terapan teduh untuknya.

"Kenapa aku merindukan Adam?" Gadis itu menyahut. Kini mulai menundukkan pandangannya untuk menatap tatanan buah segar yang ada di dalam keranjang. Senyum Davira tak tulus. Ia hanya berusaha untuk tetap terlihat biasa-biasa saja, meskipun hatinya sedang 'semrawut' sekarang ini.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com