webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Teen
Not enough ratings
368 Chs

32. Dialog Sahabat Lama

Sejuk dirasa kala keduanya memutuskan untuk menghabiskan siang disebuah kafe berkonsep ruangan 'outdoor' dengan bentangan sang surya yang menjadi atap peneduhnya. Rerumputan hijau menjadi alas pijakan pengganti petak ubin bersih yang biasanya memantulkan samar bayangan orang-orang yang ada di atasnya. Davira terus mengaduk-aduk minuman dingin yang dipesannya. Embun mulai terlihat jelas selepas tersadar bahwa lima belas menit berlalu tanpa ada suara yang menyela. Davira diam. Membungkam sendiri mulutnya sebab tak ada yang ingin ia katakan untuk sekarang. Kabar kematian Larisa menjadi pukulan tersendiri untuknya. Bukan pasal semesta yang begitu cepat menamatkan hidupnya, sebab mau disalahkan pun kematian adalah rahasia yang bisa menjemput seseorang kapan pun, dimana pun, juga dalam keadaan apapun dan usia berapapun. Davira paham akan hal itu. Menyalahkan dan mengumpat pada Arka sebab membohonginya pasal kematian Larisa tak akan bisa menghidupkan sahabatnya itu kembali.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com