webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Teen
Not enough ratings
368 Chs

113. Kucing Berharap Menjadi Singa

Kalian ngapain?" Seseorang menyela. Sukses membuat Adam dan Davina menoleh bersamaan.

Seseorang baru saja keluar dari ruang ganti di sudut ruangan. Itu artinya ... ia mendengar semuanya?

"Candra?" Davina menegur. Berjalan menjauh dari posisi Adam berdiri. Keduanya saling tatap dalam diam. Sejenak hening membentang seakan menjadi pertanda betapa canggungnya siang ini.

Remaja berambut cepak bak seorang tentara yang cuti dalam masa liburnya itu menyela. Berjalan mendekat pada dua remaja yang mulai saling memalingkan wajahnya.

"Sejak kapan lo ada di dalam bilik ganti?" Davina menunjuk. Tepat mengarah pada tirai hitam yang ada di sudut ruangan. Candra tersenyum miring. Melirik jam dinding yang menggantung rapi di tengah ruangan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com