webnovel

LUDUS & PRAGMA

WARNING! VOL. 2 & 3 = MATURE CONTENT 18+! (Harap bijak untuk memilih bacaan dan menyikapi bacaan yang ada^^) Vol. 1 : The Meeting of Ludus And Pragma *Chapter Prolog - Chapter 145 Vol. 2 : The Secret of Destiny *Chapter 146 (1) - Chapter 285 (140) Vol. 3 : Ending "Reduce To Tears" *Chapter : 286 (1) - 368 (82) Ludus bukan nama seseorang, melainkan sebuah sifat dalam psikologi bagaimana manusia menjiwai dan bermain dalam sebuah hubungan percintaan. Mania, sedikit posesif dengan penuh bumbu romance yang dilebih-lebihkan. Orang-orang ludus akan mementingkan sebuah kesenangan juga penaklukan saat dirinya 'bermian' dengan lawan mainnya dalam sebuah hubungan. Bagi orang-orang ludus, percintaan adalah sebuah permainan kejar dan mengejar. Jika 'orang ludus' lelah, maka bosan adalah kata yang menjadi alasan untuk meninggalkan pasangannya. Lalu, Pragma. Sama seperti Ludus, pragma bukanlah nama orang meskipun kata itu sangat indah untuk diucapkan. Pragma adalah si dia yang kaku dalam mencinta. Hanya menginginkan sebuah hubungan yang realistis untuk dirinya dan masa depannya. Orang-orang pragma cendurung memilih menyeleksi pasangannya dengan baik. Ia tak suka bermain 'kejar mengejar' seperti yang Ludus lakukan. Sebab bagi pragma, cinta adalah sebuah hubungan yang harus realistis tanpa adanya bumbu romance yang berlebihan serta untuk pragma, pasangan yang menunjang masa depan adalah pasangan yang ia butuhkan. Lalu, bagaimana jika 'orang pragma' mencintai 'orang ludus' ? Jawabannya adalah ... sebuah hubungan yang penuh teka-teki dan keunikan, dan di sinilah kalian akan menemukan hubungan seperti itu. Sebuah cerita yang mengisahkan gadis pragma yang mencintai pria brengsek berwatak ludus. Cover by : @jc_graphicc

Lefkiilavanta · Teen
Not enough ratings
368 Chs

101. Aku Datang!

Davira Faranisa sedang berada di dalam ruang guru. Menghadap si pembimbing basket guna mengatakan sesuatu hal yang penting tak bisa dibicarakan melalui pesan singkat atau surat tertulis. Kalimat penutup obrolannya dengan seorang teman itulah yang sukses mengerakkan sepasang kaki jenjang milik Arka Aditya untuk menyapu ubin demi ubin yang samar memantulkan bayangan tubuh jangkungnya. Menyusuri lorong demi lorong untuk sampai ke tujuannya pagi ini. Ruang guru.

Sekarang Arka paham benar mengapa saat ia menjemput Davira pagi tadi, gadis bersurai pekat dengan tubuh mungil sedikit semampai itu tak ada di dalam rumahnya. Kata sang mama tercinta, Davira udah berangkat pagi buta entah apa sebab dan maksud tujuannya.

Ternyata inilah tujuannya. Menghadap si guru pembimbing yang kalau sedang marah galaknya minta ampun bak seekor mancan yang sedang kelaparan di tengah panasnya gurun sahara.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com