Melati mendesah kesal mendapati Tuan Muda yang wanita tua di dapur bilang ingin menyelamatkannya itu berdiri tepat di hadapannya.
Melihat senyuman hangat dari Tuan Muda itu membuat darah Melati serasa langsung naik ke puncak kepalanya.
Ia duduk dengan kesal di sofa dan menatap sinis si Tuan Muda.
"Kamu melukai banyak orang hanya untuk membawaku ke sini? Astaga, kamu bahkan udah punya istri! Di mana otak kamu?" pekik Melati setengah frustrasi.
"Aku cuma ingin menyelamatkan kamu, Mel!"
"Kamu? Menyelamatkan aku? Dari apa? Dari siapa? Apa kamu gak tahu kalau hidupku sudah cukup berat? Kenapa kamu tambahin lagi masalah dalam hidupku hah?" Sentak Melati.
Jeri menggeleng pelan. Ia lalu duduk sedikit jauh dari Melati untuk memberi jarak di antara mereka.
Betapa kesalnya Melati mengetahui si Tuan Muda yang telah memerintahkan penculikan yang ia alami itu ternyata adalah Jeri, mantan pacarnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com