webnovel

LOVE SICKNESS

(WARNING! terdapat unsur 18+ yaitu berupa kekerasan, darah, dan sebagainya.) Kim Caerin, wanita cantik berdarah Korea yang bekerja sebagai wanita penghibur di salah satu tempat hiburan malam hanya untuk sesuap nasi. Akan tetapi siapa yang sangka, kalau dalam sekejap kehidupan nya akan berubah. Dan siapakah gerangan yang akan merubah kehidupan Caerin? Itu semua terjadi karena seorang pria yang hadir di dalam kehidupan kelam nya. Pria tampan yang secara terang-terangan menyatakan perasaannya kepada Caerin. Dengan tidak memperdulikan pekerjaan hina yang selama ini Caerin lakukan. Lantas bagaimana? Apakah Caerin akan menerima kehadiran pria itu? Entah lah, kita lihat saja nanti.

Blueside · Urban
Not enough ratings
427 Chs

THIRTEEN

Suara musik yang cukup keras dan memekakkan telinga itu saat ini seakan-akan tidak terdengar oleh Caerin.

Karena saat ini terasa waktu seperti tengah berhenti dan tidak ada kebisingan yang berada di sekitarnya.

Dan itu semua karena pria yang ada di hadapan nya saat ini.

Pria yang semalam membuatnya tidak bisa tidur dan memikirkan nya, juga pria yang telah ia peluk dengan hangat dan erat nya saat itu.

Yang saat ini tersenyum di hadapan nya sambil menatap nya dengan lekat.

"J-Jaehyun-ssi..." gagap Caerin.

Benar, itu adalah Jaehyun.

Itu adalah Yoon Jaehyun, pria semalam yang menjadi pelanggan nya dan mendapatkan pelukan darinya

"Hey, apa aku boleh duduk di samping mu?" tanya Jaehyun.

Caerin mengangguk dengan kaku. "I-iya... silahkan," jawab Caerin dengan tergagap.

Jaehyun mendudukkan dirinya di samping Caerin, di atas kursi bundar yang kosong itu.

Sedang kan Caerin? Ia hanya bisa menatap Jaehyun saja. Tidak percaya kalau saat ini Jaehyun berada di samping nya.

Jaehyun menoleh, dan saat itu juga dengan secepat kilat Caerin menoleh kan wajah nya. Hampir saja ia tertangkap basah telah menatap Jaehyun.

Caerin mencubit tangan nya dengan pelan. "Awww!" rintih Caerin.

"Ada apa?" tanya Jaehyun karena mendengar rintihan dari Caerin.

Caerin menggeleng. "A-ah... tidak... tidak ada apa-apa," jawab Caerin dengan canggung.

Ternyata bukan mimpi...

Ia mengira kalau saat ini ia tengah bermimpi atau sedang berhalusinasi, karena saat ini Jaehyun berada di samping nya.

Sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh Caerin kalau Jaehyun akan datang kembali ke club malam yang kecil ini.

Ia mengira kalau semalam Jaehyun datang ke club ini karena hanya membutuhkan tempat untuk menghilangkan kesedihan nya saja.

Seperti yang Jaehyun katakan kepadanya, kalau Jaehyun hanya meminta nya mendengarkan semua kesedihan nya.

Tapi ternyata ia salah, karena lihat lah... pria yang terlihat sangat hancur semalam itu telah berada di samping nya.

"Jaehyun-ssi... k-kau sendirian saja?" tanya Caerin membuka pembicaraan.

Jaehyun mengangguk. "Iya, aku hanya sendirian," jawab Jaehyun.

Caerin mengangguk-angguk saja. Ya ampun! ia merasa canggung sekali saat ini!

Siapa saja tolong selamatkan ia dari kecanggungan ini!

"Ini dia red cherry mu darling!" seru Subin yang membawakan cocktail pesanan Caerin.

Kalian tentu nya tidak lupakan, kalau Caerin tadi memesan cocktail kepada Subin.

"Ah... terima kasih Subin-ah," ucap Caerin sambil tersenyum kepada Subin.

Subin meletakkan segelas cocktail itu dengan hati-hati di hadapan Caerin. "Aku membuatnya dengan cinta, seperti yang ku katakan kepada mu darling," ucap Subin.

Caerin terkekeh karena ucapan Subin kepadanya. "Baiklah, kalau begitu aku juga akan meminum nya dengan penuh cinta," balas Caerin.

Dan tanpa mereka sadari Jaehyun sedari tadi melihat kedua nya yang saling mengganggu satu sama lain.

Juga mendengar bagaimana cara Subin memanggil Caerin.

"Permisi! berikan aku segelas bir!" ucap Jaehyun dengan cukup keras.

Subin langsung menoleh. "Oh, baik Tuan," jawab Subin.

Tapi sebelum Subin pergi, ia memajukan bibir nya memberikan flying kiss kepada Caerin.

Yang membuat Caerin tersenyum malu.

Sedang kan kedua mata Jaehyun melotot melihat apa saja yang baru di lakukan oleh Subin kepada Caerin.

Entah mengapa, ada perasaan tidak suka yang terbesit di dalam hatinya.

Caerin pun meminum cocktail yang telah ia pesan itu. Yang tentunya terasa sangat enak, tapi sedikit asam.

"Apa dia kekasih mu?" ucap Jaehyun.

"Uhuk... uhuk... uhuk..." Caerin langsung di buat tersedak karena ucapan Jaehyun yang sangat tiba-tiba itu.

Caerin memukul-mukul dada nya dengan pelan. "A-apa?"

"Pria bartender itu, apa dia kekasih mu?" tanya Jaehyun kembali.

Caerin membulatkan kedua matanya. "S-Subin?!" Caerin langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. "T-tidak! dia bukan kekasih ku!"

Bagaimana bisa Jaehyun menyimpulkan kalau Subin adalah kekasih nya?

Ya ampun, harus kah kita memberitahukan kepada Caerin alasan mengapa Jaehyun menganggap kalau Subin adalah kekasih Caerin?

Sepertinya masih kurang jelas bagi Caerin.

Jaehyun menatap Caerin. "Benarkah?"

Caerin mengangguk kan kepalanya. "Iya benar! dia hanya teman ku saja," ucap Caerin menjelaskan.

Tunggu... tunggu dulu!

Kenapa ia merasa kalau ia harus menjelaskan ini kepada Jaehyun? Jaehyun kan bukan siapa-siapa nya.

Tanpa Caerin sadari terlukis sebuah senyuman samar pada wajah tampan Jaehyun, di bawah lampu yang redup itu.

...

Di sudut sana terlihat Min-Jun yang baru saja membalas sebuah pesan. Ia lalu berjalan ke salah satu meja.

"Tuan... maafkan aku, aku telah membuat mu menunggu ku," ucap Min-Jun yang mendudukkan dirinya pada salah satu kursi itu.

Pria itu tersenyum. "Tidak apa-apa cantik," ucapnya yang lalu memegang tangan Min-Jun.

Yah, pria itu adalah pria yang akan menjadi pelanggan Min-Jun malam ini. Yang baru saja meminta jasa nya beberapa menit yang lalu.

Min-Jun menatap pria yang ada di hadapan nya. Ia merasa senang, karena kali ini pelanggan nya masih cukup muda dan cukup tampan.

Ternyata memang benar kalau mereka datang sedikit lebih cepat dari biasanya, mereka akan mendapatkan pelanggan yang masih muda dan tampan.

Sepertinya ia harus berterima kasih kepada Caerin sahabat nya itu, karena Caerin lah sehingga mereka datang kemari lebih cepat.

"Jadi, bagaimana hari mu Tuan?" tanya Min-Jun membuka pembicaraan.

Pria itu menghela nafas. "Hah... melelahkan, karena itulah aku berada di sini. Aku ingin menenangkan pikiran ku dari pekerjaan yang menumpuk," jawab pria itu.

Kalian dengar sendiri bukan alasan mengapa pria itu saat ini berada di club malam ini.

Karena ia ingin menghibur dirinya sedikit setelah seharian bekerja di balik meja dan di depan komputer yang terus menyala.

Min-Jun tersenyum dengan lembut. "Jangan khawatir Tuan, karena itulah aku di sini. Aku bisa menghibur mu," ucap Min-Jun.

Jangan salah pengertian, jangan karena mengatakan kalau mereka adalah wanita penghibur mereka hanya melayani untuk memuaskan nafsu saja.

Mereka juga tentunya dapat menjadi hanya sebatas teman ngobrol saja, mendengarkan keluh kesah pelanggan mereka.

Seperti yang di lakukan oleh Caerin kemarin malam.

Pria itu tersenyum. "Aku tidak menyesal, karena aku memilih mu kali ini," ucap pria itu.

Min-Jun menopang dagunya. "Kalau begitu... itu artinya jika lain kali kau datang kemari lagi, kau akan mencari ku kan?" ucap Min-Jun sambil mengedipkan satu matanya.

Tangan pria itu mengangkat tangan nya mengusap pipi Min-Jun dengan lembut.

"Tentu, aku akan dengan senang hati mencari mu. Jika kau ingin menunggu ku," ucap pria itu.

Min-Jun tersenyum. "Tentu, aku akan selalu menunggu mu di sini..." Min-Jun mencium pipi pria itu.

Yang langsung membuat pria itu tersenyum senang akan yang baru saja Min-Jun lakukan kepada nya.

"I really like you... give me more," ucap pria itu yang lalu menarik pinggang Min-Jun mendekat.

"Sure, as you wish baby..." ucap Min-Jun sambil tersenyum menggoda.