16 DIA GILA, TAPI AKU SUKA

Deg!

Deg!

Deg!

Amelia menatap tajam pada pria tua Bangka yang ada di hadapan itu. Tapi, tak ada satu orang pun yang tahu apa yang sebenarnya sedang Amelia rasakan saat ia menatap sponsor terkenal dan juga kaya raya dengan tetapan yang membunuh seperti yang sedang ia lakukan saat itu.

Dengan terus menahan rasa percaya diri dan juga berlaku acuh tak acuh, Amelia seketika langsung berusaha untuk merapikan roknya yang saat itu sudah sobek dengan terpaksa.

"Ekhem! Baiklah, k-kalau begitu ... Saya akan pergi-" belum sempat wanita itu menyelesaikan apa yang ingin ia ucapkan dan beranjak pergi, tiba-tiba saja pria tua bangka yang sama sekali tidak terima dengan perlakuan dari Amelia itu bangkit dan menarik tangannya.

"Wanita kurang ajar! Jangan harap kau bisa keluar dari tempat ini dengan hidup-hidup!" Tiba-tiba saja ia pun mengisyaratkan kepada beberapa pengawal pribadinya untuk membawa Amelia secara paksa. "Bawa dia!"

Amelia yang baru saja ingin bergegas pergi sontak langsung mengerutkan dahinya sambil mengutuk dirinya sendiri yang sangat sombong saat itu. "Sial! Bagaimana caranya aku bisa pergi dari para sialan ini?" Amelia mengutuk dirinya sendiri. Akan tetapi, bapak-bapak yang baru saja ia tolak dengan perlakuan angkuh itu sama sekali tidak akan pernah memaafkannya begitu saja.

"Nona, ikut kami!" Beberapa orang itu sontak langsung menangkap tangan Amelia dan hendak membawanya pergi seperti yang telah diperintahkan oleh bos mereka.

Amelia terdiam. "Eh, apa yang sedang kalian lakukan? Kalian mau bawa saya ke mana? Lepaskan!" Amelia berusaha untuk melepaskan tangannya dari genggaman para bodyguard itu, akan tetapi ternyata genggaman tangan dari mereka itu sama sekali tapi saya lepaskan begitu saja karena tak terlampau kuat. "Hey! Lepaskan!"

Aiden pun terlihat kesal saat itu, ingin rasanya iya ke sana dan langsung melepaskan wanita yang saat itu sedang ingin dibawa dan secara paksa. Namun, ia sangat ingin melihat bagaimana reaksi sesungguhnya dari Amelia.

"Apa yang akan kau lakukan jika sudah berada dalam situasi seperti ini?" Aiden sontak mengingat sesuatu dari masa lalunya yang membuatnya sangat ingin melihat Amelia dengan cara yang berbeda. Pria tampan yang saat itu sedang mengepalkan tangannya sambil menatap apa yang sering terjadi di hadapannya, ingin sekali mengetahui bagaimana reaksi Amelia dan apa yang akan ia lakukan ketika ia dihadapkan dalam pilihan sulit seperti itu.

"Apakah kau akan melawannya? Atau, kau malah kalah darinya?" Gumam Aiden.

Sementara itu di sisi bagian sana, Amelia masih berusaha untuk melepaskan tangannya dari para bodyguard yang saat itu menahan dan juga mengekangnya.

"Kenapa cengkramen mereka ini sangat kuat. Aku akan-" baru saja wanita itu ingin menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja ketika ia tak sengaja melihat ke arah pintu, dia pun melihat sosok yang dia kenal.

"Aiden? Untuk apa pria aku itu ada di sana? Jangan-jangan, dia ingin menonton ku diseret oleh orang-orang ini dan menertawakanku? Sial! Aku tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi!" Sontak Amelia pun langsung berteriak sekenyang-kencangnya, dan hal itu tentu saja langsung memecahkan keheningan yang ada di antara mereka.

"Aaaaaaaaaa!"

Semua orang yang ada di sana refleks menutup telinga mereka, bahkan Aiden yang notabenenya agak jauh dari Amelia juga ikut menutup gendang telinganya yang serasa akan pecah beberapa saat lagi.

"Sshhhh! Apakah wanita ini sudah gila? Sebenarnya wanita macam apa yang berteriak di depan orang banyak? Dia benar-benar tidak tahu malu," ujar Bella yang kemudian memberikan opininya.

Namun, bagi Aiden wanita yang sama sekali tidak menyembunyikan sesuatu, terlihat seperti wanita yang ada di hadapannya itu.

"Kau tidak akan pernah bisa memutuskan seseorang itu sedang berakting ataukah tidak. Tapi, aku bisa katakan bahwa Amelia adalah wanita yang berpenampilan dan juga bersikap apa adanya tanpa menyembunyikan sesuatu apapun," sambung Aiden sambil tersenyum.

"Huh?" Bella sontak terdiam. Wanita itu benar-benar kesal karena Aiden terlihat sangat membela Amelia dan juga sangat menyanjungnya. "Kenapa? Kenapa selalu saja seperti ini? Padahal hal seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya. Aku yang sudah berusaha dan juga berada di sisimu selama bertahun-tahun belum pernah mendapatkan pujian seperti itu. Namun wanita itu ..." Bella menatap kesal pada Amelia yang saat itu masih dalam posisi berusaha untuk melepaskan cengkraman orang-orang itu. "Kenapa wanita itu yang seharusnya menjadi orang baru dari dalam kehidupannmu, malah kau puji dan kau sanjung?"

Bella sama sekali tak pernah membayangkan bahwa Aiden akan menyanjung seorang wanita seperti itu.

Selama ini, informasi yang selalu ia dapatkan adalah Aiden yang terus-terusan menjauhi wanita bahkan, tak pernah tersenyum pada salah satu dari mereka yang datang dan mendekatinya.

Namun, sangat berbeda dengan perlakuannya pada Amelia. "Apa yang harus aku lakukan?"

Sementara Bella sedang tenggelam di dalam pikirannya. Amelia sudah memutuskan apa yang akan terjadi saat itu.

Dengan kedua tangannya yang ia kepalkan dengan erat, kemudian ia pun langsung menumbuhkan berat badannya itu pada genggaman para pria itu, setelah ia merasa bahwa mereka berdua itu cukup kuat untuk menopang seluruh tubuhnya, wanita itu pun melompat dan menginjakkan kakinya ke bawah dengan keras.

Brak!

"Awwwwww!" High heels-nya yang saat itu memiliki tinggi 7 cm, sontak langsung menusuk sepatu para body garden sedang menahannya, dan pada saat yang sama mereka pun langsung menjerit sekeras-kerasnya karena merasa kesakitan.

"Hahaha!"

"Astaga!" Jade melongo. Dia tidak pernah melihat wanita yang gila seperti Amelia. Padahal model-model yang selama ini ia temui adalah para wanita yang rela melakukan apapun demi mendapatkan sponsor dan juga uang untuk membiayai kehidupan mereka.

Akan tetapi berbeda dengan Amelia, wanita itu rela melakukan apapun bahkan membuat dirinya terlihat seperti wanita gila, hanya demi untuk melindungi harga diri yang selama ini selalu ia pertahankan demi apapun.

"Kalian! Aku katakan sekali lagi agar kalian paham. Aku ..." Amelia menunjuk dirinya dengan tegas. "Tidak akan pernah melakukan sesuatu apapun yang melanggar norma hanya demi uang kalian yang busuk itu! Walaupun aku adalah model yang sama sekali tak laku-laku, tapi ... Semua itu akan lebih baik daripada harus menjadi wanita simpanan dari pria tua gendut yang jelek ini!" Wanita itu menekankan kata gendut sambil menatap pada pria tua bangka yang hampir saja menggoda dirinya. "Baiklah kalau begitu, sekarang aku pamit undur diri! Bye!"

Amelia pun langsung bergegas pergi begitu saja. Dan pada saat yang sama pria tua bangkai yang baru saja ditolak mentah-mentah oleh Amelia sama sekali tidak merasa puas, dan ingin membalas lagi padanya dengan menyuruh bodyguard yang saat itu sedang meringkuk kesakitan sambil menahan kaki mereka, untuk mengejar Amelia sekali lagi.

"Hey, cepat!"

"Awww! B-baik Tuan!" Mereka pun berusaha keluar, namun, Aiden sudah terlebih dahulu menyuruh pengawal pribadinya itu untuk menahan pintu keluar yang akan mereka lewati. Sementara dirinya, sudah pergi terlebih dahulu untuk mengejar Amelia dan memperbaharui kontrak mereka sekali lagi.

"Amelia, tunggu!" Teriak Aiden.

Amelia yang saat itu sangat ketakutan dan berjalan secepat kilat, sontak langsung menoleh ke belakang. "Apa yang kau inginkan? Hah?! Jika kawahnya ingin mengatakan omong kosong, maka sebaiknya kau pergi sekarang juga!" Ancamnya yang membuat Aiden tersenyum geli.

"Benarkah? Apakah ... Kau akan menginjak kakiku seperti yang baru saja kau lakukan?" Aiden tiba-tiba saja langsung mendekatkan dirinya pada Amelia, seakan ingin mengecup bibirnya.

Amelia pun terbelalak. "A-ada apa dengan pria ini? Dia masih waras, kan?" Tanya wanita itu di dalam hatinya, ketika melihat reaksi yang jauh berbeda 360° dari Aiden yang biasanya.

avataravatar
Next chapter