"Nggak bisa. Aku mau lihat keluarga mereka hancur berantakan dulu!" Ceril bersikeras.
Melihat sikap Ceril yang bersikukuh tetap ingin melakukan hal tersebut. Akhirnya membuat Erna tidak ingin lagi ikut campur tentang apapun masalah itu. Erna menyerahkan sepenuhnya dengan Ceril.
"Ya sudahlah. Pokoknya, kalau suatu hari nanti ada terjadi apa-apa. Jangan pernah bawa-bawa nama aku!" ucap Erna dengan nada suara sedikit mengancam.
Kemudian wanita itu mengacuhkan Ceril, dia memilih untuk menikmati makanan yang sudah tersaji di depan matanya. Dari pada meladeni Ceril yang terus saja menceritakan rencananya liciknya.
Sama seperti pertemuan pertama mereka, beberapa hari yang lalu. Kali ini pun, masih tidak jauh berbeda. Ceril masih bersemangat menceritakan tentang Liam. Hal itu membuat Erna jengah.
"Cer, bisa nggak kali ini aja kita nggak iseng bahas tentang itu cowok. Dia udah berkeluarga." Erna memohon.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com