Ckiiiitt!
Rosa mendadak menghentikan mobilnya, tepat di depan halaman rumahnya. Bergegas wanita itu berlari masuk ke dalam rumah. Sambil meneriakkan nama sang anak.
"Ceril!" teriaknya lantang.
Tidak ada jawaban. Kemudian Rosa mengecek garasinya. Mobil sang anak sudah tidak ada di sana. Garasi kosong melompong.
Rosa mulai cemas. Jantungnya berdebar kuat. Dia benar-benar takut jika anak perempuannya itu sampai bertemu dengan seorang lelaki yang paling dia benci di dunia ini. Sekaligus paling dia rindukan.
Lutut Rosa terasa lemah tak berdaya. Dirinya jatuh terduduk di lantai. Sudah 25 tahun dia merahasiakan masa lalunya dari siapa pun, termasuk anaknya sendiri.
Rosa masih ingat betul saat Ceril masih anak-anak. Di sekolah, Ceril selalu menjadi bulan-bulanan temannya. Dia menjadi bahan ejekan karena ayahnya tidak pernah datang ke sekolah.
Sudah tidak terhitung berapa kali dia meneteskan air matanya. Menangis tersedu hingga Rosa datang menjemputnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com