webnovel

Chapter 01 : Jungkook

Di Rumah sakit seoul...

"Jaemin hyung bagaimana?? Hasilnya??" Tanya namja imut bergigi kelinci yang tak lain adalah jungkook.

"Kookie-ah, h-hyung berjanji akan menyembuhkanmu... jadi jangan menyerah, nee??" lirih jaemin menitikan air mata, dia adalah salah seorang yang jungkook anggap sebagai seorang kakak.

"a-apa maksud hyung?? Jelaskan kepada kookie... apa kookie sakit parah hingga jaemin hyung menangis??" Tanya jungkook polos, tak mengerti apapun itulah yang dirasakan oleh jungkook.

Jaemin yang mendengar hal itu langsung memeluk jungkook kedalam dekapannya.

"kookie-ah, jangan menyerah nee??" ucap jaemin membuat jungkook tambah bingung.

"kookie tidak mengerti maksudmu, hyung..." jawab jungkook yang setia di dalam dekapan jaemin.

Jaemin pun melepaskan pelukannya dan memberi sebuah map coklat kepada jungkook.

"apa ini, hyung??" Tanya jungkook sebelum membuka map tersebut.

"itu adalah hasilnya kookie..." lirih jaemin menatap kebawah dan tak siap dengan jawaban jungkook.

SREEKKK...

Ketika jungkook membuka dia membulatkan matanya kaget dan tak percaya.

Jaemin langsung memeluk jungkook erat.

"j-jadi kookie terkena kanker darah s-stadium 2??" ucap jungkook bergetar dan menitikan air mata.

"nee... kookie,kau maukan?? Kemoterapi??" Tanya jaemin melepaskan pelukannya.

"apa efek samping kemoterapi??" Tanya jungkook balik.

"mmm... rambut rontok, pusing, dan juga mual. Tapi hyung jamin kookie akan sembuh dari penyakit mematikan ini!" jawab jaemin mantap.

"tapi jika hyungdeul lainnya tau... apa yang harus kookie lakukan?? Dan bagaimana jika army mengetahuinya?? Mereka akan sedih... baiklah, kookie akan ikut namun ada syaratnya..." ucap jungkook menatap jaemin.

"apa itu??"

"jangan beritahu siapapun!! Kalaupun hampir ketahuan bilang saja kalau kookie hanya mengecek rutin kondisi tubuh kookie... kalau hyung tidak mau maka aku juga tidak mau ikut kemoterapi!!"

"oke! Hyung tidak akan beritahu kepada siapapun asalkan kookie, kelinci nakalku mau ikut kemoterapi!"

" hyungie~ "

"hahaha... lucunya kelinciku, setelah ini hyung akan membuatkanmu resep obat dan kau harus rutin memakannya arraseo?? Dan jadwalmu setiap hari sabtu dan minggu jam 10 pagi."

"hhh... arraseo, jaemin hyung"

Jungkook ingat bahwa dia mempunyai jadwal yang sangat padat

Ketika jungkook ingin mengatakan itu, langsung di potong oleh jaemin.

"jadwalmu pasti padatkan?? Karena kau idol terkenal, baiklah hyung akan menelpon Bang Sihyuk" potong jaemin.

"hyung... kan kookie sudah bilang ke hyung kalau hyung jangan memberitahu siapapun dan lagi pula apa hyung mengenal Bang sihyuk??" Tanya jungkook yang diawal ngoceh-ngoceh dan cemberut.

"kookie, Bang sihyuk adalah hyungku..."

"jinjja?! Dia adalah hyungmu?? Bagaimana bisa?? Kenapa muka hyung sangat berbeda??"

"kau ini banyak sekali bertanya... memang perjanjiannya tidak boleh memberitahu siapapun...tapi bang sihyuk harus tau, karena biar kookie di jaga dengan baik disana... akan hyung beritahu kedia dan hyung akan bilang kedia agar tidak bilang ke siapapun. Hanya hyung, kookie dan bangsihyuk... boleh ya kook??"

"hhh... baiklah, hyung..."

20 menit kemudian...

"ini obatmu... konsumsi obat ini setelah makan dan juga ini nomer hp hyung... kalau terjadi apa-apa kau bisa menelpon hyung, arraseo??"

"arraseo... jaemin hyung."

"ini sudah malam mau kuantar ke drom?? Sekalian bilang ke bangsihyuk tentangmu, drom dengan bighit office berdekatan kan?? Jadi ayo, hyung antar..."

"mmm... baiklah hyung..."

Jungkook tau bahwa badannya kurang fit, jadi jungkook mau nggak mau menerima tawaran jaemin.

***

15 menit kemudian...

"kookie, kita sudah sampai..." ucap jaemin mengguncang pelan tubuh jungkook.

"euugghhh..." lengkuhan suara khas bangun tidur milik jungkook.

"kajja hyung antar kookie ke drom..."

Ketika berjalan jujur saja jika jungkook merasakan sakit di kepalanya, hingga tubuhnya terhuyung hampir saja jatuh jika tidak ada jaemin.

"gwaenchana?? Apa kepalamu sakit lagi??" Tanya jaemin khawatir.

Jungkook hanya mengangguk pelan menandakan bahwa kepalanya sakit sekali.

"kita ke bighit office dulu ya... soalnya masih sedikit jauh jalannya, itung-itung istirahat bentar..." ucap jaemin memapah jungkook dan merangkul tangan jungkook di leher jaemin.

Jungkook hanya bungkam dan mengangguk jujur saja kali ini kepalanya seperti ingin pecah.

Akhirnya jungkook pingsan...

* * *

Di dalam Bighit office...

"hey!! Bantu aku jangan hanya menonton..." teriak jaemin.

Para penjaga dan staff membantu jaemin dan jungkook masuk kedalam kamar istirahat dan membaringkan jungkook perlahan.

"hhh... akhirnya, bisa tolong panggilkan Bangsihyuk?? Aku ingin berbicara dengannya." Ucap jaemin kepada salah seorang staff.

"maaf tuan, bang PD-nim... dia ada di drom BTS." jawabnya sopan.

"tak apa, bisa kau telpon dia dan suruh kesini sekarang??" ucap jaemin.

"baik, tuan..." jawabnya lagi.

🍃🍃🍃

Selang beberapa menit...

"apa yang membawamu kemari?? Jaemin-ah..." Tanya bang sihyuk kepada jaemin.

"ini tentang jungkook, sihyuk hyung..." jawab jaemin.

"aish... dari tadi pagi memang anak itu sudah pergi entah kemana, dan sekarang pun belum pulang. Anak itu selalu saja hilang tanpa kabar, membuat semua orang khawatir saja!" tukas bang sihyuk memutar bola matanya malas.

"hyung... biarkan aku berbicara terlebih dahulu... ini soal jungkook!" ucap jaemin serius.

"baiklah, emang ada apa dengan anak itu??" Tanya bang sihyuk.

"sebenarnya dari tadi pagi jungkook bersamaku..." jawab jaemin.

"kenapa kau tak bilang kepadaku?? Kalau jungkook bersamamu?? Hhh... bikin repot saja mencarinya... sekarang ada dimana dia??" Tanya bang sihyuk sambil menghela nafas panjang sambil memijat pelipisnya.

"dia ada di sini tapi di kamar istirahat..." jawab jaemin.

"pasti dia kecapean karena jalan-jalan denganmu kan?? Hhh... kau itu seorang dokter spesialis jadi bukan seharusnya kau jalan-jalan dan meninggalkan pasienmu... apalagi dengan anak nakal sepertinya..." tukas bangsihyuk.

"cukup, hyung! Jangan berbicara seolah-olah kau tau segalanya... dia pasienku juga hyung..." ucap jaemin yang awalnya bentakan menjadi pelan diakhir kalimat.

"hah?! Pasienmu?? Kau itu dokter spesialis apa sih?? Bukannya kanker?? Mana mungkin dia pasienmu... jangan bercanda jaemin... itu sama sekali tidak lucu..." jawab bangsihyuk.

"apa aku terlihat berbohong hyung?? Apa aku terlihat ngelawak?? Nggak hyung!! Jungkook, dia sakit... sakitnya benar-benar parah..." ucap jaemin menunduk.

Bang sihyuk hanya menggeleng-geleng tidak percaya.

"kalau hyung tidak percaya ini hasil lab darahnya..." ujar jaemin sambil menyodorkan amplop coklat berukuran sedang.

Ketika bang sihyuk membukanya dia membulatkan matanya tidak percaya.

"tidak mungkin?! Jungkookie... hisk" lirih bang sihyuk menitikan air mata.

"hyung... kau sudah mengetahui hal ini kan?? Jadi berjanjilah untuk tidak memberitahu siapapun... termasuk para member lainnya... dan juga army atau pun para staff, berjanjilah demi jungkook... dia yang menyuruhku menyimpan rahasia ini terlebih dahulu..." ucap jaemin.

"nee..." jawab bang sihyuk.

"hyung... jadwal jungkook kemoterapi setiap hari sabtu dan minggu jam 10 pagi sampai jam 2 dan bisakah kau mengantarnya juga... dan lagi bisakah kau membatalkan seluruh jadwal jungkook di jam segitu??" Tanya jaemin.

"nee... hyung akan mengantarnya dan hyung akan membatalkan jadwalnya yang berkaitan dengan jadwalnya..." jawab bang sihyuk.

"oh! Dan ini obatnya... beritahu dia makan obat ini setelah makan nasi..." ucap jaemin memberi bangsihyuk sebuah tas rumah sakit dan di dalamnya terdapat 4 butir obat.

"baiklah... hyung akan sampaikan..." jawab bang sihyuk.

"ini sudah malam hyung, aku pamit dulu soalnya ada tugas jaga malam ini..." ucap jaemin pamit.

"yaudah sana pergi..." jawab bang sihyuk

"hah... mianhae, jungkookie karena pernah memarahimu karena hal sepele..." batin bang sihyuk.

☀☀☀

Paginya...

"kau sudah sadar jungkook??" ucap namja itu.

"eugghh... dimana aku?? Apa yang kau lakukan disini bang sihyuk?? Jam berapa ini??" Tanya jungkook mengerjapkan matanya beberapa kali.

"kau di kamar tamu di bighit office... ini sudah pagi jam 08.47 tadi malam jaemin kesini mengantarmu, tapi kau tumbang saat berjalan..." jawab bang sihyuk.

Jungkook hanya mengangguk pelan saat mengingat kejadian itu... jungkook mulai berpikir apakah bang sihyuk sudah mengetahui itu??

"jungkookie... apa semua ini benar??" Tanya bang sihyuk memberikan sebuah amplop coklat berukuran sedang.

Jungkook langsung membulatkan matanya kaget, dan langsung mengambil amplop itu...

"k-kau sudah tau semuanya?? sajangniem??" Tanya jungkook gugup.

"nee, aku sudah tau semuanya jungkookie..." lirih bang sihyuk.

"jebalyo, jangan kasih tau ini kepada siapapun... dan sekali lagi kookie minta maaf karena kookie telah mengecewakan kalian di acara pembukaan album terbaru..." jawab jungkook langsung menundukkan kepalanya meminta maaf.

"kook-ah, kau tidak perlu meminta maaf seharusnya ssaem yang meminta maaf kepadamu... karena marah oleh hal sepele dan ssaem tidak tau bahwa ketika acara itu kau sakit kepala karena penyakit ini dan tak bisa bernyanyi dengan baikkan??" ucap bang sihyuk langsung memegang bahu jungkook agar dia tak perlu menunduk.

"bagaimana kau tau ssajangnim??" Tanya jungkook polos.

"jaemin yang bercerita kepadaku..." jawab bang sihyuk.

Kenapa jaemin bisa tau?? Karena jungkook curhat kepada jaemin soal kejadian yang tak terduga itu...

"hhh... jaemin hyung ember..." ucap jungkook memanyunkan bibirnya.

"mianhae, jungkookie... setelah ini kau msh ingin tinggal di drom atau kau ingin tinggal di kamar ini?? Biar ssaem dan yang lainnya bisa menjagamu kalau kau disini tapi itu semua keputusanmu kookie..." jawab bang sihyuk.

Jungkook menggeleng pelan...

"ssajangnim, aku akan tetap di drom sampai mereka memaafkanku dan saat itulah aku akan pergi ketika mereka memaafkanku..." lirih jungkook namun kedengaran oleg telinga bang sihyuk.

"kau ingin pergi kemana?? Masa kontrakmu denganku masih lama..." jawab bang sihyuk bingung sekaligus bertanya.

"ssajangnim kau tau?? Penyakit ini bukan penyakit yang gampang di sembuhkan... bisa saja aku menyerah atau bertahan di tengah-tengah..." ucap jungkook sambil memainkan rambutnya.

Bang sihyuk PD-nim terdiam dengan penuturan jungkook, karena yang dikatakan nya benar sekali... jungkook bisa saja memilih bertahan atau mungkin menyerah yang artinya jungkook akan pergi jauh sekali...

"sudahlah kau istirahat saja, nee?? Hari ini hari kamis... jadi semua jadwal latihanmu hari ini aku batalkan nee??" jawab bang sihyuk, jujur hatinya tertusuk mendengar perkataan jungkook.

"tapi, ssaem-"

"tidak ada penolakan jeon jungkook, aku ingin hari ini kau istirahat total agar besok bisa latihan lagi dengan hyungdeul lainnya... ouh, dan ini Kimchi dan Tteokbokki kau tau?? Ini buatan jin... tadi pagi ssaem meminta sedikit makanan untuk ssaem berikan untukmu, lagi pula ssaem sudah sarapan kok!" ucap bang sihyuk panjang lebar.

"wahhh, gomawo ssajangnim..." jawab jungkook mengulas senyum manisnya yang menampakan gigi kelincinya.

"aigoo... padahal umurmu 16 tahun dan tahun ini 17 tahun tapi kau masih sangat imut..." ucap bang sihyuk mencubit pipi tembem jungkook.

"Sakit, ssaem..." lirih jungkook sambil mengelus pipinya yang merah.

"Yasudah sehabis makan kau minum semua obat ini..." jawab bang sihyuk memberikan 4 butir pil.

"nee..." ucap jungkook yang sedang makan.

"baiklah ssaem tinggal dulu, ada meeting penting dengan agency..." jawab bang sihyuk.

Jungkook mengangguk dan akhirnya bang sihyuk perginya dari kamar itu...

"hhh... akhirnya, ssajangnim pergi... soalnya dari tadi di ceramahin melulu. Oh! Iya kalau gak salah jam 9 nanti ada latihan... aku harus ikut, walaupun ssaem tak mengizinkan..." ucap jungkook kepada dirinya sendiri dan jungkook pun mulai turun dari ranjangnya.

di dalam kamar itu ada kamar mandi jadi Jungkook pun mandi.

Baju?? Jungkook membawanya di ransel kecilnya yang diisi oleh 1 baju, 1 celana, dan celana dalam pastinya. Tissue?? Tentu saja jungkook bawa untuk berjaga-jaga dan juga obatnya di masukin ke dalam saku celana. Jungkook selalu siaga...

"hhh... sudah siap, ranselnya kutinggal disini saja... OMO?! Sudah jam 09.05 aku bisa di marahin hyungdeul..." ucap jungkook melihat jam dinding.

Jungkook berlari kecil hingga keruang latihan.

Yap!, ruang latihan mereka ada di bighit office...

Dan...

"YAK!! Dari mana saja kau?! Kemarin kau menghilang seenaknya, mau jadi apa kau ini?! HAH!!" bentak sang kakak tertua.

Yang lainnya hanya terdiam dan tersenyum.

"hyung... tenangkan dirimu, karena dia sudah membuat kita khawatir dan gara-gara bocah nakal ini kita dibentak oleh ssajangnim. bagaimana kalau beri dia pelajaran??" ucap hoseok tersenyum jahat.

"wahh... ide bagus hoseok hyung!!" jawab taehyung tersenyum.

Jungkook menundukan kepalanya, dan menahan isakannya.

"boleh tuh! Bagaimana dengan alat itu?? Sudah lama tak menggunakannya... yoongi-ah tolong ambilkan cambukan" ucap jin tersenyum jahat.

"mianhae... hyungdeul, jebal mianhae... jangan hyung jebal..." mohon jungkook menggeleng pelan, sambil menunduk dengan isakan kecilnya.

"ini hyung..." ucap yoongi memberikan cambuk itu.

Akhirnya mereka semua melakukan aksi itu dan akhirnya berakhir juga permainan mereka.

Jungkook sudah terengah-engah karena pukulan cambukan itu sangat sakit, sampai punggung Jungkook sedikit mengeluarkan darah...

Semua member hanya mengulas senyum jahat...

"hyung... hentikan" ucap salah seorang namja bertubuh pendek namun ototnya sangar.

Semuanya menoleh kearah jimin.

"aku juga ingin, memukulnya dengan cambukan..." ucap jimin, jin pun mengangguk tersenyum dan memberikan cambukan itu.

Setelah masa - masa paling kejam sedunia itu mereka berlatih bersama. Jungkook?? Tentu saja dia ikut walupun dari tadi dia menahan rasa sakit di punggungnya dan juga kepalanya yang mulai berdenyut.

"hhh... hyung ini sakit sekali, apa yang harus aku lakukan??" batin jungkook memegangi kepalanya.

Ketika masih latihan lagu Fake love, jungkook sadar ada sesuatu yang mengalir di hidungnya, saat jungkook memegang hidungnya...

Darah...

Member lainnya Nampak tak peduli ketika tiba-tiba jungkook membalikan badan membelakangin semua member saat sedang lagu masih di putarkan dan juga seperti menahan kesakitan dan juga menahan darah yang mengalir dari hidungnya, jungkook pun langsung segera berlari kearah kamar mandi dan menguncinya.

Di kamar mandi...

"akhh... Appo, kenapa sakit sekali??" isak jungkook memegangi kepalanya.

Jungkook langsung mengambil obat yang ia taruh dia kantung celananya dan langsung menelan keempat pil itu tanpa air, tentu saja pahit rasanya. Tapi, karena jungkook sangat kesakitanjadi dia bahkan tak peduli dengan sekitarnya...

Ketika sudah mulai membaik jungkook keluar dari kamar mandi

Dan...

Di luar kamar mandi...

Jungkook keluar dari kamar mandi dan hyungdeulnya sudah ada di hadapan Jungkook dengan tatapan tak suka dan sinis.

"ada apa denganmu?? Eoh, jangan berakting... biar kami bisa memaafkan kesalahanmu itu?! Cih... bahkan kau memohon pun aku tak peduli..." tukas jin pedas.

"jin hyung?? Apa aku terlihat berakting?? Tentu saja tidak... mau sampai kapan pun aku tak pernah berakting... kau tau sendirikan hyung?? Aku bahkan tak pandai berakting..." jawab jungkook.

Semua member membeku karena penuturan jungkook.

"sudahlah, abaikan saja masalah tadi... anggap saja tak pernah terjadi... lagi pula kalian pasti akan mengabaikanku kan??" gumam jungkook membuat seisi ruangan bisu.

Setelah jam istirahat selesai tiba-tiba...

BRAKK!!

Suara orang membuka pintu ruang latihan , Nampak seorang namja yang tengah khawatir...

Semua member terkejut...

"Aish... Ssaem chakkaman... Aku bisa jantungan ssaem..." Ujar Jungkook meraba dadanya agar tenang.

"jungkookie... kan ssaem sudah bilang jangan latihan dulu?! Kemari ssaem antar ke kamar... dasar kelinci nakal, sukanya berkeliaran..." ucap bang sihyuk menarik tangan jungkook.

"anii, ssaem... aku ingin latihan. Aku bosan sendirian di kamar itu..." jawab jungkook menepis tangan bang sihyuk.

"Jangan nakal, ikuti perintah ssaem. Arraseo??" Tegas bang sihyuk membuat Jungkook bungkam dan pasrah di tarik bang sihyuk keluar dari ruang latihan itu.

Semua member nampak bingung dan bertanya-tanya ada apa dengan anak itu??

TBC...