Untuk pertama kalinya Qionglin bisa menghabiskan waktu berdua dengan Liu. Duduk berdua sambil menikmati teh hangat di sore hari. Langit yang berwarna jingga, seolah saksi cinta mereka. Tidak ada siluman, atau bahkan manusia yang mampu mengganggu mereka.
Angin berhembus dengan kencang, sehingga membuat beberapa helai rambut Qionglin terbang kesana-kemari. Belum lagi Liu yang dengan romantisnya, menyelipkan helaian rambut itu di belakang telinganya. Dan kali ini, Qionglin yakin jika Yuenyi wanita itu tidak akan mengganggunya lagi.
Sebelah mata Qionglin terbuka dan menatap Liu yang langsung menunduk, "Kenapa? Pipimu merona." guraunya.
Liu berdecak kesal dan menggaruk tengkuk lehernya, yang diyakini Qionglin sama sekali tidak gatal. "Cuaca sangat dingin, mungkin itu yang membuat pipiku memerah."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com