Dengan senang hati Qionglin segera pergi ke rumah Liu. Dia harus memberikan obat ini pada Liu, agar pria itu segera sadar dan ingat semuanya. Bahkan Qionglin juga tidak mempedulikan keadaanya yang masih saja sakit.
Saat sampai di depan rumah Liu, Qionglin melihat peti di halaman rumah ini. Dan juga Qionglin bisa melihat Shizhu yang menangis dalam pelukan Yongsheng.
"Kakak apa yang terjadi, kenapa kau menangis?" ucap Qionglin panik.
"Qionglin, sabarkan dirimu. Kau juga harus menerima kenyataan jika Liu telah tiada."
Wanita itu mengerjapkan matanya berkali-kali. Kepalanya menggeleng kecil dan tertawa. Mana mungkin jika Liu meninggalkan dia saat ini. Bahkan Qionglin juga masih yakin jika Liu itu masih hidup, hanya saja jiwanya pasti melayang seperti Xianlun.
"Kakak tolong berikan aku waktu sedikit saja. Aku yakin jika Liu tidak mungkin meninggalkanku." ucap Qionglin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com