webnovel

LOVE MASK

Sinopsis "LOVE MASK" Leyna Putri seorang guru muda, berasal dari kota Yogyakarta yang datang merantau ke Ibukota Jakarta. Baru satu tahun menjadi seorang guru di sebuah sekolah swasta, dengan gaji yang tidak seberapa. Sehingga membuat Leyna harus mencari pekerjaan tambahan, sebagai seorang pramusaji di sebuah tempat karoke. Hanya sekedar untuk menambah penghasilannya, agar dapat membuatnya bertahan hidup di Ibukota Jakarta. Sehingga dapat mengirimkan uang ke kampung, untuk biaya hidup Ibu dan adiknya yang sakit gagal ginjal Yang membutuhkan biaya banyak untuk pengobatannya. Tadinya semua berjalan lancar, tetapi seketika berubah. Sampai Leyna bertemu dengan seorang lelaki tampan Raiden Sebastian. Yang memaksa untuk menikah dengan dirinya. Akankah Leyna menerima tawaran dari Raiden tersebut? Apa mungkin Raiden benar-benar seorang lelaki penyuka sesama jenis? Bagaimana keseruan kisah ini, terus dibaca reader. Karena kamu, akan menemukan sebuah kisah yang bukan hanya menghibur, tapi juga penuh intrik yang tidak terduga enjoy it!

Ifan_Tiyani · Fantasy
Not enough ratings
387 Chs

MENIKAH DENGANKU

Leyna memandang lekat, pakaian yang dikenakannya saat ini. Satu setel pakaian indah, yang merupakan pemberian dari Raiden. Wajah Leyna nampak tersenyum bahagia, karena pakaian ini membuat dirinya semakin terlihat cantik. Entah sudah berapa lama, Leyna tidak pernah menggunakan baju baru.

Karena membeli sebuah baju baru, merupakan suatu yang sangat mahal sekali harganya bagi Leyna. Gajinya sebagai seorang guru honorer di sekolah swasta, di tambah dengan pengeluaran yang harus dia kirimkan untuk Ibunya.

Membuat Leyna merasa hanya menjadi sebuah impian saja, jika ingin membeli sebuah baju baru. Bahkan untuk sekedar alat kosmetik, seperti bedak atau lipstik saja pada saat dia kehabisan. Leyna suka memintanya kepada Hanna, karena tidak sanggup untuk membeli alat kosmetik yang baru.

Sungguh terasa tragis dan sangat menyedihkan sekali rasanya, karena seorang yang berpendidikan sarjana. Dengan beban tanggung jawab pekerjaan yang berat, tetapi gajinya sungguh tidak sepadan dengan pengorbanan yang dilakukannya. Setelah dirasakan selesai mengenakan pakaian baru tersebut, kemudian Leyna sedikit berdandan untuk memperbaiki hiasannya. Leyna segera keluar dari toilet, kemudian kembali berjalan menuju ke tempat Raiden menunggunya saat ini.

"Kau terlihat sangat cantik sekali, mengenakan pakaian itu Leyna!" puji Raiden terus menatap tajam kearah Leyna, sambil menyunggingkan senyuman.

Agak terkejut Leyna mendengar pujian Raiden tersebut, sambil menatap ke arah Raiden dengan pandangan mata tidak percaya, Leyna segera duduk kembali di hadapannya.

"Begitukah menurutmu Raiden? Terima kasih kalau begitu," sahut Leyna sambil tersipu malu.

"Warna apa yang paling kau suka, sebagai seorang perempuan Leyna?" tanya Raiden dengan rasa ingin tahu, mata elang tersebut terus menatap dengan lekat kepada Leyna.

"Aku suka warna apa pun, tapi yang paling aku suka warna ungu. Karena menciptakan kesan yang ceria, dan entah mengapa aku merasa sangat nyaman dengan warna itu," jawab Leyna sambil tersenyum.

"Oh, ternyata warna kesukaanmu, tidak berubah Leyna," gumam Raiden di dalam hatinya sambil tersenyum sendiri.

"Oh ya, apa sebenarnya yang ingin kau bicarakan dengan aku Raiden? Nampaknya sesuatu yang sangat penting sekali?" tanya Leyna sambil menatap Raiden lalu mengerutkan keningnya.

"Aku ingin menawarkan, sebuah kerjasama denganmu Leyna," ucap Raiden memulai pembicaraan, sambil mengelap bibirnya menggunakan sapu tangan sutra, yang memang disediakan di atas meja makan.

"Sebuah kerjasama dalam bentuk apa Raiden? Apakah kau memiliki sebuah bisnis, lalu menawarkan kepada aku, untuk membantu menjalankannya?" tanya Leyna nampak sangat tidak mengerti, juga merasa bingung sekali. Dia sama sekali tidak dapat menebak, apa yang diinginkan Raiden pada saat ini.

"Aku akan memberikan sejumlah uang dalam jumlah yang lumayan banyak, bahkan jumlahnya 3 kali lipat dari gaji yang kau peroleh di "Edward Vista". Asalkan dengan satu syarat, kau harus mau menikah denganku!" ujar Raiden dengan nada suara yang pasti, sambil menatap lekat ke dalam kedua mata Leyna.

"A-apa maksudmu, dengan semua perkataanmu itu Raiden? Jangan bercanda, karena sebuah pernikahan bukanlah sebuah lelucon!" seru Leyna sambil tersenyum kebingungan.

"Aku tidak bercanda denganmu Leyna, aku sedang serius saat ini. Aku ingin kau menikah denganku, lalu kemudian kita menjadi sepasang suami istri. Tapi ingat! Pernikahan kita ini hanyalah sandiwara belaka, karena aku hanya membutuhkan sebuah status saja untuk hal tersebut!" tutur Raiden menjelaskan, sambil kedua matanya masih terus memandang Leyna dengan tajam.

"Maafkan aku Raiden, aku tidak bisa melakukan itu semua. Lagi pula sebuah pernikahan adalah sesuatu yang sangat sakral, yang akan aku lakukan seumur hidup sekali, tidak mungkin hanya sebagai sandiwara belaka!" jawab Leyna nampak sangat tidak menyetujui apa yang Raiden tawarkan.

"Kau harus mau Leyna, karena aku sangat membutuhkan sebuah status sosial yang bagus di mata masyarakat. Dengan posisi aku saat ini, aku membutuhkan seorang istri untuk mendampingi kehidupanku. Agar aku terlihat sebagai seorang lelaki, yang yang normal dan juga sempurna," tutur Raiden lagi menjelaskan.

"Astaga Raiden! Ini adalah sebuah kerjasama bisnis, yang sangat aneh sekali. Bagaimana jika aku menolaknya?" tanya Leyna lagi dengan nada suara gamang, yang terdengar masih sangat kebingungan.

"Kau tidak akan menolaknya Leyna, kau pasti menyetujui segala kerjasama yang aku ajukan saat ini. Karena jika kau tidak menyetujuinya, maka ... aku akan membongkar semua rahasia, tentang pekerjaanmu di "Edward Vista" kepada semua orang, tanpa terkecuali!" ancam Raiden sambil tersenyum menyeringai penuh kemenangan.

"A-aku sangat tidak menyangka Raiden, ternyata kau sangat jahat sekali! Tega sekali kau melakukan hal ini kepadaku? Bagaimana mungkin kau ingin menikah denganku, hanya sebagai sandiwara belaka. Hanya sebagai sebuah status sosial saja, lagi pula kenapa harus dengan diriku? Kan masih banyak perempuan lainnya? Sebaiknya Raiden, dari pada kau melakukan pernikahan sandiwara ini, lebih baik kau menikah saja beneran. Dengan seorang perempuan muda yang cantik dan mempesona, aku yakin kau akan sangat mudah sekali mendapatkannya Raiden. Apalagi dengan segala kelebihan yang kau miliki, sebagai seorang lelaki. Untuk hal semudah itu, kenapa kau harus melakukan sandiwara segala?" tanya Leyna masih tidak mengerti, dengan apa yang Raiden coba lakukan saat ini.

"Aku rasa aku tidak perlu menjawab semua pertanyaan itu Leyna, yang penting saat ini adalah, kau harus mau melakukan apa yang aku katakan! Dan hal ini hanya kita berdua saja yang tahu, tidak ada satu orang pun yang boleh mengetahui rahasia pernikahan sandiwara Kita. Kau harus mengingat perkataanku ini Leyna!" pesan Raiden menekankan, dengan nada suara yang terdengar sangat tegas bersungguh-sungguh.

"Oh, aku tahu! Kenapa kau melakukan pernikahan sandiwara ini Raiden, seperti yang kau katakan tadi. Bahwa pernikahan ini hanya sebagai status sosial, apakah kau seorang lelaki yang memiliki kelainan Raiden? Apakah kau seorang lelaki ... penyuka sesama jenis?" tanya Leyna ragu, dengan tatapan mata menyelidik.

"Terserah kau jika ingin berpendapat apa Leyna, yang jelas saat ini aku menawarkan kerjasama tersebut. Sekarang aku tunggu jawaban kepastian darimu, bagaimana apakah kau bersedia menikah denganku?" tanya Raiden lagi.

Leyna tidak langsung menjawab pertanyaan tersebut, dia hanya terus menatap Raiden. Dengan pandangan mata, yang masih nampak sangat tidak percaya. Dengan apa yang saat ini didengarnya, dan menjadi sebuah bisnis yang Raiden tawarkan.

"Bolehkah aku meminta waktu, untuk memikirkan semua ini Raiden?" tanya Leyna pada akhirnya.

Karena Leyna yakin, Raiden pasti sangat bersungguh-sungguh dengan ancamannya tersebut. Jika dia tidak mau bekerja sama dengannya, apa yang terjadi jika semua orang mengetahui. Bahwa Leyna berprofesi sebagai seorang guru, juga bekerja sebagai lady escort di "Edward Vista". Yang bekerja melayani lelaki hidung belang, bisa hancur seluruh dunia Leyna saat ini.

"Maaf Leyna, aku tidak dapat memberikan waktu untukmu berfikir. Aku membutuhkan sebuah jawaban yang pasti saat ini juga, karena aku tidak memiliki waktu yang banyak!" jawab Raiden dengan tegas.