Saat malam tiba tepatnya pukul 9, Adriana sedang menidurkan Evan di kamar mereka yang tidak terlalu luas. Dia bersandar pada tumpukan bantal tepat di samping putranya itu sembari membacakan dongeng.
"Mommy, kenapa papa Zach tidak kembali?" Hootanya Evan dengan tatapan kosong sembari memeluk guling kecil. Bocah yang mengenakan piyama berwarna merah marun dengan motif bulan dan bintang itu, ternyata juga merindukan kekasih ibunya yang telah lama menghilang.
Adriana menarik napasnya dalam-dalam kemudian menghembuskan perlahan, merasakan sakit yang begitu menyiksa batinnya. "Suatu hari nanti ... Suatu hari nanti dia pasti akan kembali dan kita akan bisa bersamanya."
"Kita bisa berfoto bersama seperti keluarga?" Evan mendongak menatap ibunya dengan penuh harap.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com