webnovel

Love Is Universal

Bagaikan daun pada musim gugur yang lepas dari pohonnya dan jatuh indah ke tanah yang tidak akan pernah tumbuh lagi. Namun satu hal yang harus kita ketahui, bahwa daun dapat kembali tumbuh pada pohonnya lebih indah lagi dari sebelumnya yang membuat daun tersebut bersatu kembali dengan poros kehidupan. Begitu juga dengan cinta yang akan pergi serta kembali kapanpun ia mau. Bahkan di dalam cinta banyak hal yang tidak masuk akal menjadi masuk akal dalam artian nyata. Perbedaan apapun itu tidak ada yang mampu melarang cinta itu untuk tumbuh, Tidak ada yang bisa melarang hati setiap manusia kemana ia akan berlabuh. ...Cinta itu luas, dia universal. Maka dari itu, dibutuhkan pemikiran yang terbuka dalam membaca cerita ini... -CINTA ITU TERLALU UNIVERSAL UNTUK KITA BATASI- "Aku berharap dia mencintainya apa adanya." "Jangan pergi." "Jangan tinggalkan aku." "Mengapa kau tidak mendorongku dan membiarkanku dari awal?" "Kenapa?" "Kenapa kau membiarkanku jatuh terlalu dalam?" "Mengapa kau tidak meninggalkanku?" "Aku mencintaimu!" "Aku telah menunggu mu selama ini di sini."

DindaTarigan · Fantasy
Not enough ratings
267 Chs

LIU | 43

"Aku sedikit ragu kalau umur Taejung itu belum genap dua tahun. Dia sudah seperti layaknya orang dewasa yang memahami segala hal. Like, orang dewasa yang terjebak dalam tubuh anak kecil." Kata Qarsa yang tentu saja pernyataan itu sering kali mereka dengar saat mereka sedang bersama Taejung, anak yang kelewat pintar menurut mereka.

Taejung sudah mulai bosan saat mendengar perkataan Qarsa yang satu itu dimana Qarsa terlalu sering berkata seperti itu saat mereka sedang bersama.

"Lihat, bahkan ekspresinya itu sudah membuktikan kalau dia orang dewasa yang terjebak dalam tubuh anak kecil."

"Doh...!" Celoteh Taejung seraya memukul Qarsa yang tentu saja itu tidak terasa sakit.

Ya kalian pasti tahu kan bagaimana tenaga seorang anak kecil yang bahkan usianya belum genap dua tahun.

Mendengar celotehan Taejung yang memang Cavero pahami itu langsung tertawa kecil menyetujui perkataan sang ponakan. "Bodoh." Kata Cavero yang mengundang kerutan pada dahi mereka masing-masing.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com