webnovel

Love Detective Galih

21+ Galih adalah seorang detektif bertubuh besar, bertato, dan bersifat emosional, sehingga kebanyakan orang biasanya selalu menjaga jarak padanya. Dia baru saja keluar dari akademi kepolisian, namun tidak ada sama sekali yang ingin bermitra dengan dirinya. Galih juga memiliki sifat ketidakmampuan untuk percaya kepada orang lain. Ketika Galih memeriksa ruang orientasi, dia tidak menyangka akan menemukan pria yang bermata cokelat dan seksi. Mata Detektif Lary yang tampan membuat Galih terpesona. Lary yang menawan memiliki sifat jenaka dan satu-satunya yang bisa membuat Galih terhibur dan tersenyum. Galih selalu bangga pada dirinya dan dia salah satu detektif yang buruk. Galih dan Lary bersama-sama menjadi detektif narkotika paling dihormati serta sukses yang pernah ada di kepolisian. Mereka mampu berkomunikasi dan memahami satu sama lain, bahkan tanpa harus menyuarakannya, mereka berdua dengan cepat naik pangkat. Saat Galih menyelamatkan nyawa Lary dalam serangan yang ternyata mematikan, Lary mulai melihat sesuatu dalam diri pria yang berbadan besar serta berot itu yang tidak pernah dilakukan orang lain. Sesuatu yang sangat istimewa. Tapi Lary takut kalau dia tidak akan pernah menembus tembok yang melindungi hati Galih. Bagaimana kisah Galih dan Lary? Apakah mereka akan menjalin hubungan?

Richard_Raff28 · LGBT+
Not enough ratings
270 Chs

BAB 176

Judge sudah mengenakan kulitnya yang masih basah. "Ya. Aku harus bekerja. Kamu tahu bagaimana kelanjutannya. Jika Kamu mendapat telepon dari penjara sekarang, Kamu akan pergi untuk menyelamatkan seseorang."

Duke mengangguk mengerti, tetapi dia masih terlihat kecewa, dengan cepat mengatur ekspresinya. Itulah tepatnya mengapa Judge tidak terlibat lebih jauh. Dia tidak tinggal di satu tempat cukup lama untuk membuat siapa pun bahagia. Dia mengenakan kaus V-neck hitam yang baru dan memilih sepatu botnya. Ketika dia sudah siap, dia mengangkat tas wolnya dan pergi ke pintu. Dia melihat ke belakang untuk mengucapkan selamat tinggal dan melihat Duke masih duduk di sana di tepi tempat tidur menatap lantai.

Dia berjalan ke arahnya dan mencengkeram dagunya di antara ibu jari dan jari telunjuknya. "Hei," bisiknya. "Terima kasih untuk malam ini." Dia mengusapkan ibu jarinya ke pipi Duke, versi ciumannya, dan berjalan keluar pintu. Tidak perlu berlama-lama.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com