webnovel

Love Detective Galih

21+ Galih adalah seorang detektif bertubuh besar, bertato, dan bersifat emosional, sehingga kebanyakan orang biasanya selalu menjaga jarak padanya. Dia baru saja keluar dari akademi kepolisian, namun tidak ada sama sekali yang ingin bermitra dengan dirinya. Galih juga memiliki sifat ketidakmampuan untuk percaya kepada orang lain. Ketika Galih memeriksa ruang orientasi, dia tidak menyangka akan menemukan pria yang bermata cokelat dan seksi. Mata Detektif Lary yang tampan membuat Galih terpesona. Lary yang menawan memiliki sifat jenaka dan satu-satunya yang bisa membuat Galih terhibur dan tersenyum. Galih selalu bangga pada dirinya dan dia salah satu detektif yang buruk. Galih dan Lary bersama-sama menjadi detektif narkotika paling dihormati serta sukses yang pernah ada di kepolisian. Mereka mampu berkomunikasi dan memahami satu sama lain, bahkan tanpa harus menyuarakannya, mereka berdua dengan cepat naik pangkat. Saat Galih menyelamatkan nyawa Lary dalam serangan yang ternyata mematikan, Lary mulai melihat sesuatu dalam diri pria yang berbadan besar serta berot itu yang tidak pernah dilakukan orang lain. Sesuatu yang sangat istimewa. Tapi Lary takut kalau dia tidak akan pernah menembus tembok yang melindungi hati Galih. Bagaimana kisah Galih dan Lary? Apakah mereka akan menjalin hubungan?

Richard_Raff28 · LGBT+
Not enough ratings
270 Chs

BAB 147

Mata Ruxs melebar dan Green harus menutupi tawanya dengan batuk. Jika Ruxs setengah terangsang seperti dia, dia mengerti kengerian terjebak bermain game, menghabiskan banyak waktu malam mereka.

"Kamu mungkin tidak harus bangun pagi-pagi, tetapi kami memiliki beberapa urusan yang harus diselesaikan untuk bekerja. Jadi kita mungkin akan segera masuk, oke." Green sedikit memucat. Yah, lebih seperti menahan beberapa info. Mereka memang memiliki pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi tidak sampai besok sore. Dia hanya perlu membawa Rux ke atas segera sebelum mereka berdua meledak.

"Tidak masalah. Bisakah aku pergi ke Shane kalau begitu? " kata Curtis, sudah berdiri.

Green melihat Ruxs melihat arlojinya. "Sudah hampir jam sembilan."

"Aku tahu. Aku akan pulang jam sebelas," Curtis memohon.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com