1 Sepenggal Permulaan

"Pak Hardi, yakin pak ingin menyetir mobil sendiri, saya lihat bapak sudah kelelahan, apa perlu saya mengantar bapak?" tanya asistennya yang bernama Bram,sembari mebukakan pintu mobil pimpinannya.

"Tidak perlu Bram, saya bisa menyetir sendiri kamu juga pasti sudah lelah terus mendampingi saya, keluarga mu juga pasti sudah menunggumu dirumah," Hardian tersenyum dengan asisten setianya itu, lalu segera masuk ke mobil.

"Duluan ya Bram," ucap Hardian.

"Hati-hati dijalan pak." ucap Bram sambil menunduk hormat.

Hardian mengendarai mobil Fortuner miliknya di tengah keheningan malam, jarum jam sudah menujuk pukul 11 ​​malam ia merasakan lelah yang amat sangat dikarenakan sudah 1 bulan ini selalu lembur dan bolak balik ke luar kota, karena perusahaannya sedang mengalami berbagai masalah, dan hampir bangkrut.

"Gawaaat mataku tidak bisa diajak kompromi," pria paruh baya itu mengucek-ngucek ke dua matanya.

"Harusnya tadi saya rebahan sejenak dikantor, tapi sudahlah sebentar lagi juga sampai rumah," ucapnya lalu menambah kecepatan.

Hardian terus melajukan mobilnya menembus keheningan malam. Karena rasa kantuk terus menyerang, penglihatan nya mulai kabur.

Braaaaak....

"Astaga."

Pria paruh baya itu terbelalak kaget saat melihat sebuah benda terpelanting dan menghantam kaca depan mobilnya lalu terjatuh ke aspal jalan.

Dbuuuuk...

Pria separuh baya itupun segera turun dari mobilnya untuk memastikan benda apa yang menghantam kaca jendelanya itu.

"Aaaaah... i..itu," ucapnya terbata-bata.

Tubuhnya pun mendadak gemetar, dan jari telunjuknya menunjuk sesuatu di aspal jalan.

Ada tubuh seorang gadis cantik berbaring tak berdaya di depan mobilnya, terlihat darah segar keluar dari mulut dan kepalanya.

"A... a.. aku menabrak se.. se.. orang gadis," ucap pria itu panik.

Hardian tiba-tiba kehilangan tenaga, ia terjatuh dengan lutut menyentuh jalan aspal lalu mengacak-acak rambutnya dengan gusar.

Tubuh gadis itu perlahan bergerak, gadis itu menjulurkan tangan kanannya yang bersimbah darah, dan menatap ke arah pria paruh baya itu.

"To.. lo.. ng, se... se.. la.. mat kan Sa...ya p..pa.. k!" kata gadis itu terputus-putus.

Gadis itu meneteskan air mata, karena menahan rasa sakit yang amat sangat.

"Gadis ini ma... sih hi..dup, aku harus segera menolongnya!"

Hardian segera menghampiri gadis itu, dan berjongkok untuk mengangkatnya, namun tangannya terhenti dan lalu ia mengurung kan niatnya.

"Tidak... tidak bisa kalau tiba-tiba dia mati dalam pelukanku, atau mati saat perjalanan menuju rumah sakit aku bisa di penjara bertahun-tahun atau mungkin seumur hidup, bagaimana nanti nasib anak semata wayang ku, dia hanya memiliki aku," Gumam pak Hardian penuh kekhawatiranan.

Pria paruh baya itu melayangkan pandangan ke sekelilingnya untuk memastikan tidak ada yang melihat perbuatannya itu.

Jalan didaerah itu memang sangat sepi di saat malam, karena di situ adalah tempat sebuah taman hiburan yang masih tutup dan baru selesai dibangun, Taman hiburan itu rencana akan segera dibuka dan diresmikan 2 Minggu lagi.

Setelah memastikan dan yakin kalau tidak ada yang lewat dan melihat kejadian itu, pria itu mengambil keputusan untuk melarikan diri dari tempat itu.

Hardian segera menangkup ke dua telapak tangan nya.

"Ma...maafkan aku nak aku tidak bisa membawamu aku takut dipenjara, karyawan dan anak semata wayang ku saat ini hanya mengandalkan ku, kuharap kau mau memaafkanku," ucap pria itu, wajahnya terlihat pucat dan ketakutan.

Pria paruh baya itupun berbalik dan melangkahkan kaki untuk pergi, namun gadis itu telah menggapai dan memegang belakang sepatunya.

"To.. to.. long p...ak, a aku ti...dak ingin mati."

Tak lama setelah mengatakan itu tangan gadis itupun terlepas karena sudah tidak memiliki tenaga lagi nafasnya tersengal-sengal hampir habis, darah dari mulutnya kembali menyembur keluar.

Hardian begitu terkejut ia semakin ketakutan dibuatnya, tanpa berpikir panjang lagi pria itu segera berlari masuk ke dalam mobilnya menstarter dan menekan pedal gas dengan kecepatan tinggi pergi meninggal kan gadis itu sendiri yang sedang merenggang nyawa karena ulahnya.

Tanpa disadarinya ada sepasang mata yang melihat kejadian itu, sosok itupun berteriak-teriak dan berlari mengejar mobil milik pria itu tapi tak berhasil, karena mobil sudah melaju jauh.

"Berheeenti kau pengemudi b******n, lihat akan ku cari dan kubalas semua perbuatan mu ini, Aaaaaaaaa," teriak sosok itu menangis histeris, lalu menjatuhkan lututnya ke aspal.

Pria itu pun tiba di depan rumahnya, Hardian segera mengklakson mobilnya untuk memberi tanda pada security yang berjaga untuk segera membuka pintu pagar.

Setelah memarkirkan mobilnya, Hardian masuk kedalam rumahnya, dan menuju kamar mandi sembari membawa sepatu yang terkena noda darah gadis itu saat menggapai sepatunya, karena sudah lewat tengah malam tidak ada yang melihat keanehan yang diperbuatnya, semua pelayan dan anak semata wayangnya sudah tertidur pulas.

Waktu sudah menunjukkan pukul 3 pagi namun Hardian tidak bisa tidur sama sekali, ia merasakan kegetiran dan gemetar ketakutan, pria itu khawatir dan bingung memikirkan nasib gadis yang ditabrak olehnya, ia menangis dan berulang kali menyalahkan dirinya.

"Bodoh... bodoh kau Hardian, mengapa kamu harus lari bagaimana pun kamu harus membantunya, atau segera menelepon ambulans, kamu benar...benar monster Hardian hiks... hiks," menangis tersedu-sedu.

Hardian sangat sangat menyesali perbuatannya yang tidak bertanggung jawab itu, namun apa daya nasi sudah menjadi bubur kini tinggal rasa bersalah yang akan terus menghampiri nya.

Pria itu tidak menyadari, jika kesalahannya itu akan menjadi awal mula penderitaan bagi dirinya dan anak semata wayangnya itu.

Skip

Tentang Hardian Putra Jap

Hardian Putra Jap adalah seorang Pimpinan perusahaan kecil yang terkenal bernama Harley berusia 55th, dan seorang ayah yang baik dan sangat mencintai anak semata wayang nya.

Dia seorang pimpinan yang sangat disukai dan disegani semua karyawannya, Ia penuh wibawa dan memiliki senyum yang hangat, dia sudah tidak memiliki siapa-siapa, keluarga yang dimiliki hanya istri dan anaknya namun istrinya telah meninggal dunia karena kanker saat anak semata wayangnya berusia 3 Tahun.

Dia mengurus anaknya sendiri tanpa menikah lagi, semua pikiran dan pengabdiannya dia curahkan hanya kepada anak satu-satunya dan perusahaannya.

Ia mengelola bisnis dalam bidang jasa, yaitu Event Organizer seperti WO (wedding organizer), Catering, Dekorasi, Entertainment, Bridal, dan mengelola beberapa gedung-gedung pernikahan. Harley adalah singkatan dari perpaduan namanya dan anak tercintanya.

Kelemahan terbesarnya adalah saat menyangkut anak semata wayang nya dan perusahaannya, dia tidak bisa berpikir bijak contohnya saat dia menabrak seorang gadis asing, bukan membantunya melainkan melarikan diri karena takut perusahaan yang dia rintis susah payah jadi hancur dan anak yang dikasihinya jadi sebatang kara, kalau dia sampai masuk penjara.

Author : Suka itu ? Tambahkan ke perpustakaan!

Hadiah Anda adalah motivasi untuk kreasi saya.

Beri saya lebih banyak motivasi! Punya ide tentang ceritaku? Beri komentar dan beri tahu saya.

avataravatar
Next chapter