webnovel

22

Carlotes tidak tahu harus berbuat apa. Dia tidak tahu apakah akan mengetuk kondominium Jingga atau membiarkannya begitu saja? Dari saat berbicara dengannya, dia gelisah. Dia terus bertanya pada dirinya sendiri apa yang terjadi pada Jingga, tetapi tidak ada jawaban yang masuk ke pikirannya.

Sialan!!

Carlotes menekan bel pintu kondominium Jingga. Kemudian setelah satu menit, pintu terbuka menunjukkan JIngga yang tampak sangat segar.

"Oh." Jingga tersenyum saat melihat Carlites. "Oh Anda, Tuan Santana. Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?"

Lidah Carlotes seperti terpotong karena tidak bisa berbicara. Dia hanya menatap wajah Jingga.

Carlotes mengedipkan matanya berapa kali ketika mendengar bunyi klik.

"Apa?"

Carlotes terguncang. "Sepertinya kamu belum bangun." Carlotes membeku ketika Jingga meraih tangannya untuk melihat jam tangannya. Sentuhannya membakarnya dan membangunkan sebagian dari dirinya. "Hmm... baru jam delapan pagi. Besok pagi kamu sudah pulang."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com