Nosa tampak ragu ketika ingin memilih diantara keduanya. "Yang baik dulu. Paling tidak, setelah mendengar berita baik, aku sudah mempersiapkan diri untuk hal terburuk," ucapnya mantap.
Dokter Ajeng menggelengkan kepalanya beberapa kali. "Ck. Kamu memang benar-benar tidak berubah. Selalu ingin menciptakan suasana nyaman terlebih dahulu, baru memikirkan keamanan. Salut sama kamu. Kalau pun kamu berubah menjadi makhluk asing yang tak kukenali, aku akan mudah menemukanmu dengan pertanyaan ini," puji dokter Ajeng.
Nosa tersenyum terpaksa mendengar ucapan dokter Ajeng yang mencoba menghiburnya itu. Selama bertahun-tahun menjalin persahabatan dengannya, membuat Nosa pun mengenal kebaikan dan ketulusan hati Ajeng. Hanya saja, mereka tidak berjodoh. Nosa lebih memilih Ajeng menjadi teman sekaligus sahabat dari pada menjadi kekasihnya. Ia tidak ingin merusak hubungan baik di antara mereka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com