webnovel

71. kematian Aura meninggalkan kesedihan yang mendalam untuk orang-orang yang menyayangi nya

Kesedihan yang di alami keluarga Aura sangatlah mendalam, rasanya masih belum ikhlas jika anak bungsu nya itu harus di ambil dengan secepat itu.

Sampai sudah memasuki 10 hari kepergian nya pun kedua orang tua Aura masih tidak percaya, dan selalu menangis ketika melihat foto nya.

"Hai Ayah ... Aura minta uang jajan dong, mau jajan bareng teman-teman Aura dulu,"

"Aura ... astaghfirullah anak gadis kok belum bangun sudah siang,"

"Agh Ibu, males agh, Aura capek, Aura males, Aura ngantuk,"

Semua ucapan Aura yang selalu ia ucapkan itu terngiang-ngiang di telinga kedua orang tua nya.

Melihat kamarnya yang sering berantakan namun tidak lupa juga Aura merapikan nya, dan memberinya pengharum ruangan karena Aura tidak menyukai bau-bau yang tidak enak.

Ibu membuka kamar Aura dan ia langsung menangis, membayangkan bahwa tubuh Aura akan terbaring di atas kasur nya dan Ibu masuk ke dalam kamarnya untuk membangunkan dirinya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com