"Jadi... Yang gue pegang tadi, tali beha neng Sheila?."
Pertanyaan bodoh dari Ilham langsung diangguki oleh ketiganya.
"Astaga! Gue harus minta maaf sama neng Sheila!." Ilham berteriak layaknya orang gila yang mendapat gangguang dari orang-orang di sekitarnya.
Ia segera berlari mencari letak kamar Sheila yang berada di lantai dua.
"Duh.. Gimana, nih? Gue ketok jangan ya?," gumam Ilham yang masih berdiri di depan pintu kamar Sheila.
"Lo bego banget sih, Ham! Bisa-bisanya lo gak tau kalau itu tali beha. Liat sekarang! Belom juga lo dapetin hati neng Sheila, sekarang dia udah terlanjur marah sama diri lo yang brengsek ini." Ilham memaki dirinya sendiri sebari membelakangi pintu kamar gadis itu.
Tak ada yang ia lakukan selain mondar-mandir seperti orang kebingungan.
"Gue ketuk aja kali, ya?."
***
"Dasar Ilham brengsek! Bisa-bisanya dia pegang tali beha gue. Gue kira dia cowok baik. Ternyata dia cowok mesum!."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com