webnovel

Sebuah Undangan

Setelah berhasil menyelesaikan seluruh masalahnya di dunia maya, kini Lusi sudah bisa bernapas lega. Karena seluruh komentar buruk di akun sosial media pribadinya telah berubah.

Tidak ada lagi yang mengatai dirinya dan tokoh-tokoh di dalamnya.

Lusi menjatuhkan tubuh di atas sofa sambil membuang napas pelan. Beberapa minggu ini pikirannya terkoyak, terbagi oleh beberapa masalah yang selalu datang.

"Apa kau baik-baik saja?" Keke yang keluar dari arah dapur menghampiri Lusi, sembari membawa potongan buah di dalam wadah.

"Jauh lebih baik dari kemarin," jawabnya lemas. Kedua matanya terpejam menghadap langit-langit.

"Bagaimana dengan rencana liburan kita? Bukankah semua masalah di sini sudah selesai?"

Lusi beranjak dan mengubah posisinya menjadi duduk. "Ah ... aku sampai lupa untuk liburan. Tapi, apa tidak ada jadwal promosi atau tanda tangan?"

Keke menggeleng. "Sepertinya tidak. Avilia juga tidak memberiku kabar, perihal promosi itu."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com