"Surprise!"
"Ya Tuhan, Arkan!" Lusi tidak sengaja membentak Arkan. Pria itu sangat mengejutkan dirinya.
Bagaimana tidak? Arkan datang sembari membawa semua makanan yang Lusi pesan di aplikasi pesan antar. Pria itu juga menutup seluruh wajahnya dengan makanan-makanan tersebut.
"Apa yang kau lakukan? Kau datang tiba-tiba dan mengejutkanku seperti ini." Lusi berbalik dengan wajah ditekuk. Dia kesal, namun diam-diam tersenyum.
"Maafkan aku. Apa kau marah? Aku hanya ingin membuat kejutan untukmu. Tolong maafkan aku." Arkan bergegas masuk dengan tangan penuh kantung plastik berisi makanan. Dia meletakkan semua makanan itu di atas meja dan menghampiri Lusi.
"Sayang, jangan marah, aku mohon," ucap Arkan terus memohon,
Lusi sedikit terkejut sekaligus merasa bulu-bulu di tubuhnya meremang, tatkala mendengar Arkan memanggilnya dengan sebutan sayang.
"Kau ... kau tidak sedang mabuk, kan?" tanya Lusi hati-hati. Tangan kanannya bergerak, menyentuh dahi Arkan. "Tubuhmu dalam suhu normal."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com