Tepat seminggu setelah berita itu disiarkan Kaila memutuskan untuk pindah ke SMA itu, bukan hanya untuk sekolah tapi juga mencari tau dimana keberadaan saudara kembarnya
Walau dia dikabarkan sudah wafat tapi Kaila masih yakin, kalau dia masih hidup, toh jasadnya belum Kaila lihat dengan mata kepalanya sendiri
Namanya Huening Kaila dan tepat sekali dia kembaran Huening Kai atau yang sering ia panggil Hyuka, awalnya Kaila dicegah oleh ibunya namun akhirnya diperbolehkan setelah ia meyakinkannya kalau ia akan menemukan Hyuka
Menghilangnya Hyuka cukup aneh, dia tidak bertengkar dengan keluarga dan juga teman-temannya, dan siswa-siswa yang dikabarkan hilang juga para teman dekatnya, jadi alasan untuk dia menghilang itu apa?
Hanya satu yang tersisa dan akan menjadi sumber informasinya, Kang Taehyun
Hari ini Kaila tiba di rumah sepupunya Kim Sonhee, keluarganya sangat baik pada Kaila, mereka sudah menganggapnya seperti anak kandung mereka
Kaila menolak untuk tinggal disana dan lebih memilih untuk tinggal diapartemen Hueningkai saja, sampai Sonhee memintanya untuk menemaninya sehari sebelum sekolah
Berita itu juga berdampak pada mental Sonhee. Bagaimana tidak, kekasihnya juga ikut menjadi daftar siswa korban kebakaran, Choi Beomgyu namanya
"Aku berani sumpah saat itu dia baru saja mengantarku ke kelas dan berjalan ke kelas kak yeonjun sebelum alarm kebakaran berbunyi"
Mereka sedang ada dikamar, kamar Sonhee tepatnya. Dia masih terpukul karena insiden itu dan bercerita kepada Kaila
"Kami sama sekali tidak bertengkar, bahkan dia mengatakan kalau dia akan mengajakku berkencan malamnya sebelum pergi"
"Kalau dia tiada pun mengapa jasadnya tidak ditemukan? setidaknya hanya serpihan tulang jika memang dia terbakar hidup-hidup saat insiden itu"
Kaila mengernyitkan alisnya, firasatnya benar soal ini. Aneh. Jika memang benar mereka meninggal harusnya ada bekas disana dan juga gedung sekolah tidak sampai hancur karenanya kan
"Kaila kau tidak mendengarku?" tanyanya membuyarkan lamunan Kaila
"Eh m-maaf aku jadi melamun setelah mendengar ceritamu" jawab Kaila
Sonhee menautkan kedua alisnya "Kau tidak bersedih sedikitpun? Kembaranmu juga menjadi korban, astaga kaila!" protesnya
Memang benar dari sejak awal berita itu disiarkan, Kaila sama sekali tidak menangis. Hanya sibuk dengan teori-teori yang bermunculan setelah firasat aneh tentang Hyuka itu datang
"Aku tidak percaya kalau hyuka sudah tiada, aku yakin dia masih hidup"
"Lagipula cukup aneh karena mereka tidak menemukan jasad korban satupun, kebakaran itu tidak sampai merobohkan gedung kan" jawabnya membela diri
"Jadi apa mereka masih hidup?" tanya Sonhee dengan mata yang penuh harap
Kaila menggeleng cepat "Tidak tahu, tapi setidaknya aku harus tahu dimana mereka"
"Bagaimana caranya?"
"Sebenarnya saat kebakaran itu terjadi mereka bukan hanya berempat tapi berlima"
"Dan ada satu yang selamat, Kang Taehyun"
^^^
Esoknya mereka berangkat sekolah, sekaligus mencari si Kang Taehyun ini
"Hei kaila kau masih belum menjawab pertanyaan ku semalam, bagaimana kau tahu saat itu ada lima orang bukan empat?" tanya Sonhee yang masih penasaran
Kaila mengambil handphonenya dari saku rok "Saat itu hyuka mengabariku" ia perlihatkan roomchatnya dengan Hyuka saat insiden itu terjadi
Mata Sonhee melebar, kaget mungkin
"Kita harus cari taehyun" serunya menarik Kaila masuk ke lobby sekolah
"Kita ke ruang kepala sekolah dulu, cari taehyun nanti saja jam istirahat, aku belum lapor kesana sonhee" gerutunya, mungkin Sonhee lupa ini hari pertama Kaila sekolah disini
Sonhee menepuk dahinya sendiri "Maafkan aku, ayo aku antar"
Sampai di ruang kepala sekolah, Sonhee pergi ke kelas dahulu sementara Kaila, ya harus basa-basi dulu dengan si kepala sekolah
Pak Yoon Ji sung, kalau tidak salah ingat. Kaila awalnya sedikit curiga padanya, matanya seperti was-was terhadap sesuatu
Tapi ia coba untuk tetap berfikir jernih, mungkin bapak itu sedang mengkhawatirkan reputasi sekolah ini setelah insiden itu
"Huening Kaila, kau akan masuk ke kelas XI Ips 3 sekelas dengan sonhee yang mengantarmu kesini tadi dan dia adalah bu wendy, wali kelasmu" jelasnya menunjuk seorang guru cantik berambut pendek disampingnya
Kaila hanya mengangguk tanda mengerti
"Bu wendy, silahkan antar dia" suruhnya
"Baiklah, ayo kaila"
Kaila sedikit membungkukan badan memberi hormat kepada si kepala sekolah "Saya permisi pak, terimakasih" lalu mengekori bu Wendy
Sampai di depan kelas, bu Wendy memberinya isyarat agar tidak langsung masuk sebelum ia panggil
Sambil menunggu bu Wendy, ia mengedarkan pandangannya melihat suasana sekitar, dan wala! Ia mendapati si pria bermarga Kang itu memasuki perpustakaan sendirian
Tapi untuk apa?, jam pelajaran baru saja dimulai. Sudahlah jangan memikirkan itu dulu, batin Kaila
"Kaila, masuklah nak" mendengar namanya dipanggil Kaila memasuki kelas itu dan mulai memperkenalkan diri
"Halo semuanya selamat pagi, nama saya kaila kamal huening bisa kalian panggil kaila, saya murid pindahan dari hawai, semoga kita bisa berteman baik" sebenarnya ia membenci sesi perkenalan pertama tapi mau bagaimana lagi, ini hal wajib yang harus dilakukan oleh siswa baru
Dan itu dirinya.
"Ada pertanyaan?" tanya bu Wendy kepada siswa dikelas
"Kaila sudah punya pacar?" siswa 1
"Kaila sudah jadi pacarku tahu, iya kan kaila" siswa 2
"Kaila aku minta nomormu nanti ya" siswa 3
"Hei kalian, pertanyaan kalian sama sekali tidak bermutu" sela bu Wendy yang mulai kesal terhadap kelakuan muridnya
Sementara Kaila, hanya bisa tersenyum walau dalam hati sudah menyumpah nyerapahi siswa tadi
"Kaila kamu duduk dengan eunsang, eunsang angkat tanganmu"
Ia berjalan menuju laki-laki yang bernama eunsang tadi dan duduk disampingnya
Penampilannya polos dan lugu dengan kacamata, dan jangan lupa tahi lalat di dagunya menambah kesan manis di dirinya
"Kaila" ucap Kaila menyodorkan sebelah tangannya, setidaknya ia harus mengenal teman sebangkunya
Dia menjabat tangan Kaila lembut "Eunsang, semoga menjadi teman baik" ujarnya tersenyum manis, Kaila mengangguk dan mulai memperhatikan bu Wendy yang sedang mengajar
Saat pelajaran berlangsung mereka tidak saling membuka suara hingga saat pelajaran berakhir Eunsang mulai membuka topik pembicaraan
"Kaila" panggilnya pelan
"Kenapa sang?" tanya Kaila
"Kau saudara hueningkai?" tanyanya ragu, mungkin menjaga perasaan Kaila setelah kejadian itu
Kaila mengangguk "Iya, lebih tepatnya aku kembarannya"
"Mata kalian mirip, sama-sama menenangkan"
"Terimakasih, santai saja jangan terlalu kaku padaku"
Ia menggaruk belakang lehernya, Kaila tahu itu tidak gatal "Em maaf karna ini kali pertamaku duduk dengan seseorang, aku tidak pandai bergaul" jelasnya
Kaila mengernyitkan dahinya heran "Kau tidak mempunyai teman?" tanyanya
Eunsang mengangguk "Aku hanya punya satu, dia kembaranmu sendiri hueningkai tapi karena insiden itu ah lupakan, maaf terlalu kaku padamu" Kaila menepuk bahunya pelan
"Mari jadi teman eunsang" Kaila lihat matanya berbinar "Benarkah?" tanya Eunsang
Kaila tersenyum simpul "Iya"
"Terimakasih" ujar Eunsang kegirangan
"Kaila" panggil Sonhee dari arah depan, kebetulan bangku Kaila dan Eunsang berada di barisan paling belakang
"Kenalkan dia teman-temanku park taeyeon dan jung sandra, taeyeon sandra dia sepupuku huening kaila" Kaila menyodorkan tangannya
"Kaila salam kenal" lalu mereka menjabatnya "Salam kenal juga, panggil taeyeon saja" ujar gadis berambut pendek
"Salam kenal, panggil aja sandra" ujar yang berambut panjang lurus
Sonhee melirik ke arah Eunsang sebentar "Ayo kantin" ujarnya
"Kau mau ikut sang?" ajak Kaila pada Eunsang namun dibalas gelengan "Kau ke kantin saja, aku mau ke perpustakaan"
Kaila akhirnya ingat! Terimakasih Eunsang
"Sonhee kau ke kantin saja, aku akan ikut bersama Eunsang" ujarnya mantap
"Tapi bukankah lebih baik kalau kau menjelajahi sekolah ini kaila" ujar si rambut panjang sandra
Kaila menggeleng "Tidak usah, kalian duluan saja aku harus mencari buku di perpustakaan bersama eunsang" lalu mereka mengangguk dan pergi meninggalkan Kaila dan Eunsang yang masih duduk di bangku kami
"Kau kenapa tidak ikut?" tanyanya polos
"Sudahlah, ayo tadi kau bilang mau ke perpustakaan bukan"
"Ah iya ayo" lalu mereka menuju perpustakaan
Kalau Kaila lihat-lihat perpustakaanya cukup luas, ia mengedarkan pandanganku untuk mencari keberadaan Taehyun tapi tidak ada
Apa dia sudah keluar?
Daritadi Kaila hanya mengekori Eunsang memilih buku-bukunya, dan saat melewati dua bilik rak terakhir akhirnya ia menemukan Taehyun
Dia sedang duduk menyenderkan punggungnya di salah satu pilar penyangga beton sambil membaca buku cara untuk memadamkan api
Tunggu? untuk apa?
Kaila masih memperhatikan dia dari jauh sambil sesekali terlihat sedang memilah buku yang mau ia baca, padahal ia sama sekali tidak berminat
Kaila melihat bibir Taehyun seperti bergumam, mengucapkan sesuatu yang ia tidak tahu maksudnya apa, bahasa yang digunakan pun bukan bahasa negara ini
Apa dia merapal mantra?, ah hentikan halusinasimu Kaila, batinnya.
"Kaila kau sudah memilih buku?" tanya Eunsang membuyarkan lamunannya
Kaila gelagapan dan asal memilih buku lalu menarik Eunsang ke tempat duduk terdekat
"Kau kenapa? seperti ada sesuatu?" tanyanya, Kaila menggeleng cepat "Tidak ada"
Lalu Kaila teringat saat ia berkenalan dengan dua teman Sonhee, kenapa Eunsang malah menunduk tapi bukan itu masalahnya
Pelipis Eunsang mengeluarkan keringat, aneh bukan.
"Eunsang kenapa tadi kau terlihat gugup saat teman-teman sonhee datang?" mendengar itu Eunsang menatapnya seolah ada sesuatu yang harus ia sampaikan
"Tidak apa-apa" Kaila tahu dia berbohong terlihat dari wajahnya yang gelisah, dan matanya melirik ke arah kiri
Kaila menahan dirinya untuk bertanya lagi pada Eunsang, jika dipikir lagi ia belum tahu seluk beluk anak ini, bagaimana bisa ia mempercayai kata-katanya
Kemudian Kaila membaca buku yang ia bawa tapi tunggu, judulnya sama seperti buku yang dibaca Taehyun apa mungkin,,,
Kaila melirik ke arah Taehyun dan dia malah memasang smirk padanya berarti dia tahu ia disini, sudah Kaila duga
Aku tahu siapa kau sebenarnya Kang Taehyun, batin Kaila.