Setelah memberikan pengetahuan tentang Beyonder. Regis memilih untuk diam dan kembali memperhatikan pertemuan. dia melihat bahwa Mr. Hanged man, The Chariot dan Miss Justice masih dalam keadaan ngeri dan ketakutan, hanya The Sun yang masih dalam keadaan tenang.
Klein menghela nafas dan memijat kepalanya. Meskipun ia sudah mengetahui tentang sequence 0 dari buku harian Roselle namun setelah mendengar langsung dan mendengar tentang sequence 0 Fool membuatnya dalam keadaan pusing.
Klein berpikir apakah semua hal yang saat ini terjadi padanya adalah rencana seseorang? apakah ia hanya bidak yang digunakan dan setelah selesai akan dibuang?
Regis yang melihat keadaan salah pada Klein segera berkata dengan tenang,"Kita akan berbicara setelah ini."
Klein menoleh dan setelah menatap beberapa saat lalu mengangguk dengan acuh. Mendengar suara percakapan Regis, sisanya terbangun dari keadaan linglung dan menghela nafas panjang.
"Kita akan mengakhiri pertemuan ini disini dan cobalah pengorbanan ditempat yang tidak dijangkau orang lain." ucap Klein.
Alger dan yang lainnya membungkuk kepada Mr .Fool dan setelah beberapa saat ragu mereka mengikuti The Chariot untuk membungkuk kepada Mr. Tower.
Setelah Sefirah Castle kosong dengan hanya menyisakan mereka berdua. Klein menoleh kepada Regis seolah ingin meminta dan bertanya banyak sekali hal.
"Bukankah kau akan mencoba pengorbanan? lakukan dulu lalu kita bisa berbicara." ucap Regis yang diangguki oleh Klein.
...
Kediaman Azak.
Diatas salah satu balkon terlihat dua orang yang saat ini seperti sedang tertidur. salah satu pria itu terbangun dengan tenang dan melihat sekelilingnya.
Bahkan sebagai seorang Beyonder Apprentice Pathways Lamu tidak bisa merasakan bagaimana jiwanya ditarik keluar dan rasanya sama seperti ketika dia dan kedua anaknya melakukan doa kepada White Emperor.
Dia menoleh dan menatap orang disebelahnya melihat bahwa Regis masih dalam keadaan tertidur ia memilih untuk menunggu dengan tenang.
...
Alger Wilson berdiri di kabin kapten, membelakangi rak anggur merah dan putih, sambil tanpa sadar mondar-mandir.
Akhirnya, dia mengepalkan giginya dan kembali ke meja mahoni dengan ekspresi muram. Dia melepaskan tempat kuningan, menemukan selembar kertas dan pena, dan membungkuk untuk menggambar simbol rumit dan misterius yang diberikan kepadanya oleh The Fool.
Dengan ingatan seorang Silor, Alger dengan cepat menyelesaikan langkah pertama dari ritual pengorbanan.
Kemudian, dia membuka laci dan mengeluarkan lilin. Ia mengatur ritualnya sesuai dengan prinsip dualisme dan meletakkan lilin di atas simbol yang dibentuk oleh kombinasi Mata Tanpa Pupil dan sebagian garis yang berkerut. Satu lilin diletakkan di tengah yang melambangkan orang yang melakukan pengorbanan.
Setelah membersihkan semua barang di atas meja, Aljazair mengembunkan air murni di telapak tangan dan menyeka altar hingga bersih. Dia kemudian menggunakan belati perak dari upacara tersebut untuk membuat dinding penerimaan yang mengelilingi mejanya.
Setelah melakukan semua ini, dia menggunakan spiritualitasnya untuk menyalakan kedua lilin dan mundur beberapa langkah di bawah cahaya redup.
Mengambil napas dalam-dalam, Alger menundukkan kepalanya dan membacakan dalam bahasa Hermes kuno,
"Orang Bodoh yang bukan milik era ini,
"Anda adalah penguasa misterius di atas kabut kelabu;
"Kamu adalah Raja Kuning dan Hitam yang memiliki keberuntungan.
"Hambamu yang setia berdoa memohon perhatianmu,
"Saya berdoa agar Anda menerima persembahannya.
"Saya berdoa agar Anda membuka gerbang Kerajaan Anda."
...
Klein dan Regis memperhatikan Alger dari kabut kelabu. melihatnya selesai dalam pengorbanan, Klein memperhatukan sekelilingnya dengan baik.
Kemudian dia merasakan sesuatu muncul dibelakang kursinya yang terhubung dengan bintang merah yang mewakili Alger. Klein mengangkat tangannya dan menyentuh bintang merah.
Ditengah tabrakan antar spiritualis mulailah terbuka pintu perunggu.
Di kabin kapten, Alger tiba-tiba melihat pintu ilusi, yang terbentuk dari angin dan cahaya, terbuka. Di belakangnya ada kegelapan pekat yang terbentuk dari bayangan yang hampir tak terlihat dalam jumlah tak terhitung banyaknya. Itu adalah kemegahan berkilau yang mencakup sejumlah besar pengetahuan. Terletak di atas mereka adalah kabut abu-abu tebal dengan istana kuno yang menghadap ke dunia nyata.
Adegan seperti itu menyebabkan Alger gemetar tanpa sadar. Itu adalah ketakutan yang mendalam, kegembiraan yang tak terlukiskan.
Dia buru-buru mengambil kelenjar pituitari Rainbow Salamander yang telah lama dia persiapkan. Dia memegangnya dengan kedua tangan, dan, dengan kepala tertunduk, dia mengangkat benda seukuran telapak tangan yang terus berubah warna dan memiliki rasa lembut pada punggung pintu ilusi.
Tangan Alger menjadi lebih ringan karena kekuatan isap yang muncul secara tiba-tiba dan lenyap seketika. Dia kehilangan sedikit sensasi kesemutan yang diberikan oleh kelenjar pituitari Salamander Pelangi.
Dia tidak berani mengangkat kepalanya sampai dia mendengar suara berat The Fool bergema di telinganya.
"Anda melakukannya dengan baik."
"Ini kehormatan bagi saya," jawab Aljazair tanpa ragu-ragu.
Menutup gerbang setelah melihat kelenjar pituitari Rainbow Salamander berada ditangannya. Klein tersenyum senang.
"Ritualmu sudah benar, sebelumnya kau hanya kekurangan kekuatan. namun sekarang kendalimu atas Sefirah Castle telah mencapai tingkat yang tinggi. Kau hanya kekurangan kendali atas kekuatan ini dan tidak mengetahui cara menggunakannya. Jika tidak, Kau mungkin memiliki kekuatan seorang Malaikat Sequence 2 dengan bantuan Sefirot." Jelas Regis ketika ia melihat Klein masih belum mengetahui cara mengendalikan kekuatan Sefirot setelah menyatu dengannya.
Klein mengangguk ia pun merasakan bahwa membuka gerbang jauh lebih mudah dari sebelumnya dan bahkan setelah lama didalam kabut kelabu ia masih belum merasakan rasa lelah didalam spiritualisnya.
...
Setelah kembali ke kamarnya, Audrey tidak lagi bisa duduk diam di tepi tempat tidur. Dia dengan gelisah membolak-balik buku di samping tempat tidurnya dan dari waktu ke waktu, mengamati dirinya di cermin dengan mengenalinya tanpa fokus.
Dia menantikan selesainya ritual pengorbanan Pengorbanan, tapi dia juga takut hasilnya akan gagal.
'Kaisar Roselle pernah berkata bahwa seseorang harus tetap tenang dan tenang ketika ada masalah penting... Audrey, ayolah, tarik napas dalam-dalam... Atau mungkin, aku harus pergi menggoda anjing itu? Namun Susie dapat berbicara dan berpikir, jadi dia adalah entitas yang memiliki harga diri. Aku tidak bisa menggodanya begitu saja.' Pikiran Audrey melayang, tangannya tanpa sadar meremas boneka hiasan yang mengenakan pakaian bagus.
Setelah jangka waktu yang tidak diketahui, kabut abu-abu tebal tiba-tiba muncul di depan matanya, dan kedalaman kabut, ada sebuah kursi yang tinggi.
Duduk di sana, The Fool berkata sambil tersenyum, "Miss Justice, usahanya berhasil. Sudahkah Anda menyiapkan materi yang mengandung spiritualitas?"
'Itu luar biasa!' Seperti yang diharapkan dari Mr. Fool! Audrey lupa peran Mr. Hanged Man dalam masalah ini.
Dia menahan kegembiraannya dan berkata, "Ya, saya selalu membawa materi seperti itu."
Audrey juga sama bahkan sebelum dia bergabung dengan Tarot Club, namun saat itu, dia tidak tahu materi mana yang dianggap mengandung spiritualitas. Dia hanya memindahkannya dari kas keluarga sesuai dengan berbagai formula minyak atsiri yang dia kumpulkan.
Klein mengangguk sedikit dan berkata, "Kapan kamu berencana mengadakan ritualnya?
"Ini didasarkan pada premis bahwa tidak ada Beyonders di sekitarmu."
Apakah anjing Beyonder termasuk...
Audrey memandang ke pintu yang tertutup rapat, merasakan sedikit tarikan pada hati nuraninya.
"Saya bisa melakukannya sekarang."
Klein dengan singkat mengakuinya.
"Proses ritualnya sama seperti yang saya jelaskan sebelumnya. Yang perlu Anda lakukan hanyalah mengubah doa menjadi—
"Hambamu yang setia berdoa memohon perhatianmu,
"Saya berdoa agar Anda membuka gerbang Kerajaan Anda.
"Saya berdoa agar Anda memberi saya kekuatan.
"Selain itu, gunakan metode dualisme."
Audrey menyarankan, keinginan melawan untuk mengangguk, dan dia mulai mempersiapkan ritualnya.
Ketika pintu ilusi terbuka, dan pemandangan yang bahkan lebih ilusi daripada langit berbintang muncul, Audrey merasa mabuk baik tubuh maupun pikirannya.
'Ini adalah dunia misterius yang selalu saya kejar. Perasaan seperti inilah yang selalu saya inginkan!' Dia memuji Mr. Fool dengan sepenuh hati.
'Itu adalah keyakinan terhadap Evernight Goddess, tapi bagi The Fool, itu adalah pemujaan.' Audrey diam-diam menjelaskan dirinya dalam pikirannya.
Segera setelah itu, dia terkejut melihat ada sesuatu di "altar". Itu adalah benda lembut dengan warna berkilau dan dipenuhi tonjolan.
'Kelenjar pituitari Rainbow Salamander!' Audrey merasakan gelombang kegembiraan di hatinya. Matanya berbinar saat dia memiliki keinginan untuk melangkah maju dan meraihnya.
Namun, kebiasaan etiketnya menguasai dirinya saat dia dengan tulus memuji The Fool sekali lagi.
Setelah menyelesaikan ritualnya, dia dengan tidak sabar berjalan ke depan dan dengan cermat memeriksa materi Beyonder sebanyak lima kali.
'Tarot Club kami berada pada level yang lebih tinggi daripada semua organisasi rahasia lainnya.' Diam-diam Audrey merasa sombong.
...
Regis yang melihat seluruh transaksi tersebut menyeringan dan berkata,"Para Dewa yang lain mungkin akan sangat marah melihatmu menggunakan Sefirot sebagi tukang kurir."
Klein yang mendengarnya memilih untuk mengabaikan komentar tersebut dan berkata,"Apakah kau benar-benar ingin membantuku mengendalikan tempat ini dan memberikan banyak informasi secara gratis?"
Regis memasang wajah tenang dan berkata,"Sudah kukatakan pertama aku benar-benar ingin bertemu denganmu, kedua aku membantumu saat ini karena aku mungkin membutuhkan bantuanmu dimasa depan anggaplah kau berhutang padaku saat ini, dan ketiga aku lebih menyukaimu menjadi Lord of Mysteries dibandingkan kebangkitan yang lain atau bahkan kandidat lainnya."
"Lord Of Mysteries?" Klein bertanya dengan bingung.
"Kau tahu bukan bahwa Sequence 0 adalah Sequence Dewa?" tanya Regis yang diangguki oleh Klein.
"Kalo begitu dengarkan penjelasanku dan ceritaku."
"Dulu sekali ketika Bumi Modern masih berdiri secara tidak sengaja aku terjebak dalam perkelahian High Dimensional Overseer dan God Almighty saat itu. 'Mereka' adalah mahkluk yang telah malampaui Sequence 0 yang dikenal juga sebagai Above the Sequence atau Great Old Ones.
"Pertarungan mereka menyebabkan kehancuran yang menakutkan. 3 otoritas yang dimiliki oleh High Dimensional Overseer terjatuh kebumi yang saat ini menjadi 3 pathways yang menjadi bagian dariku. sebelumnya salah satu otoritas yaitu White Tower telah diambil oleh God Almighty. Yang mana dizaman kelima ini menjadi milik God of Wisdom and Knowledge yang telah kehilangan kendali dan dibunuh oleh Evernight dan Earth Mother.
"Namun saat ini White Tower Pathways telah kembali menyatu denganku dan melepaskan diri dari God Almighty."