Xio, yang baru saja selesai melantunkan kalimat kuno Hermes, membeku selama beberapa detik. Lalu, dia tiba-tiba menegakkan punggungnya dan duduk tegak.
Ini sepertinya adalah nama kehormatan dari keberadaan yang tersembunyi! Dia menyadari hal ini dengan ngeri.
Lebih jauh lagi, pengetahuannya tentang ilmu kebatinan dan berbagai rumor yang didengarnya memberitahunya bahwa begitu seseorang melafalkan nama kehormatan lengkap dari suatu keberadaan yang tersembunyi, sering kali hal itu akan menarik perhatian dari keberadaan tersebut!
Akibat dari perhatian seperti itu sebagian besar adalah kemalangan atau bahkan bisa dikatakan tragis!
Cukup banyak dari makhluk tersembunyi itu adalah inkarnasi dari dewa dan iblis jahat!
Xio menenangkan dirinya dan memilih untuk mandi untuk menyegarkan dirinya terlebih dahulu. setelah memakan waktu yang cukup lama Xio yang baru saja keluar dari kamar mandi melihat teman sekamarnya yang tiba-tiba muncul didepannya. Xio sontak berkata,
"Fors kau kembali! Aku telah melakukan kesalahan! Kesalahan besar!" Ucapnya dengan cepat mendekati sahabatnya ini.
"Kesalahan apa?" Fors bertanya sambil mengusap perutnya saat dia merasa bingung dan khawatir.
Xio buru-buru menceritakan keseluruhan cerita tentang bagaimana dia menemukan lapisan di sampul buku dan menemukan selembar kertas tua di dalamnya. Kemudian, dia secara tidak sengaja melafalkan dugaan mantra dalam Hermes kuno secara diam-diam. Apa yang dia ucapkan sepertinya mengandung nama terhormat dari suatu keberadaan tersembunyi.
"Kamu… Dimana otakmu? I-itu seharusnya baik-baik saja. Upacaranya belum selesai, dan siapa yang tahu apakah itu asli atau palsu…" Fors melihat sekeliling, dan entah kenapa, dia merasa merinding.
Dia mengikuti Xio kembali ke ruang tamu dan melihat selembar kertas yang menguning, serta simbol khusus Roselle, dan kalimat yang ditulis dalam bahasa Hermes kuno.
Setelah melihat sekilas, Fors, peneliti profesional di bidang mistisisme, mengangguk dan berkata, "Bukan dewa jahat, iblis, dan keberadaan rahasia yang saya tahu. Seharusnya baik-baik saja.
"Lagipula, sampai sekarang belum terjadi apa-apa. Itu berarti semuanya akan baik-baik saja."
Melihat Xio rileks, dia memikirkan rasa sakit di perutnya, jadi dia dengan sengaja menambahkan dengan jahat, "Tentu saja, jika sesuatu benar-benar terjadi, tidak mungkin kita bisa menyelamatkan diri kita sendiri dengan kemampuan kita yang sedikit."
Wajah Xio memucat saat dia berseru, "Fors, ayo tidur bersama malam ini. Lupakan saja, aku akan tidur sendiri…"
Fors mengangkat alisnya dan terkekeh, "Baiklah. Sebenarnya, Anda tidak perlu khawatir. Coba pikirkan, aku mendengar gumaman aneh setiap kali ada bulan purnama, tapi aku tidak melihat tanda-tanda aku menjadi gila atau kehilangan kendali.
"Yah… Kita harus mempelajari tiga buku lainnya. Jika ada kertas yang sama dan mantra yang sama, kemungkinan besar itu adalah lelucon dari Viscount Glaint."
Duo ini buru-buru membolak-balik "Studi tentang Lambang" dan buku-buku lainnya dan memeriksanya dengan cermat, tetapi mereka tidak menemukan hal lain yang luar biasa.
Xio menatap Fors, yang kembali menatapnya, mengubah suasana menjadi suram lagi.
"Haruskah kita menyelinap ke bagian tengah Katedral Saint Samuel malam ini?" Xio memberikan saran yang menginspirasi.
Itu adalah markas besar Gereja Dewi Semalam di Keuskupan Backlund.
"Mengapa tidak Katedral Saint Hierländ? Menurutku Dewi Semalam tidak akan melindungiku…" Fors menjawab tanpa sadar.
Itu adalah markas besar Gereja Dewa Mesin dan Uap, yang terletak di St. George Borough, berdekatan dengan banyak pabrik besar di tenggara.
Kedua wanita dengan keyakinan berbeda terdiam lagi, dan setelah beberapa saat, Fors menghela nafas dan berkata, "Dan itu akan membuat kita menjadi sasaran Nighthawks atau Machinery Hivemind. Itu mungkin tujuan dari keberadaan tersembunyi itu.
"Baiklah, tidurlah. Kita akan tahu jawabannya besok pagi. Jika tidak ada yang terjadi pada saat itu, itu berarti semuanya akan baik-baik saja."
....
Xio duduk dalam tidurnya.
Dia mengkhawatirkan potensi bahaya dari menyebut nama kehormatan sepanjang waktu. Tidak lama setelah dia tertidur, dia memimpikan sebuah ruang misterius, dan sosok abu-abu berkabut memandang ke bawah dari atas.
Mimpinya begitu jelas, begitu jelas hingga Xio merasa takut.
Dia memandangi Fors yang tertidur di sampingnya dan berpikir dengan gemetar, Apakah ini mimpi buruk yang disebabkan oleh rasa takut, atau karena perhatian yang kudapat dari suatu keberadaan tersembunyi, sehingga dihantui oleh roh jahat?
'Ya... Akan ada pertemuan para Beyonders besok malam. Selain membeli formula, saya perlu mencari orang yang pandai mengusir roh jahat untuk menyucikan diri.'
...
Sore keesokan harinya, Minsk Street no.15
Klein saat ini sedang memandangi mayat Mersault yang baru saja dibunuhnya. Untung saja dia sudah menjadi seorang Magician jadi dia dapat membunuhnya secara instan jika tidak mungkin akan menjadi pertarungan yang sulit.
Namun dia telah melakukan ramalan terhadap hal ini dan mengetahui bahwa ini semua berkaitan dengan Bakerland Duta Intis saat ini. Karena itu ia tahu bahwa semua ini tidak akan berakhir disini.
Dia sepertinya harus lebih mempersiapkan dirinya dan mencari informasi tentang Kedutaan Intis.
...
Insengard menatap ke arah Reina dan Rein setelah mendengar nama kehormatan'nya'. Dia mulai bertanya-tanya apakah 'dia' adalah dewa yang dibangkitkan di masa lalu yang jauh.
Isengard menarik nafas dalam-dalam dan mulai berdoa,
"The white emperor who witnessed the changes of the times,
Supreme ruler of Paradox Hall,
Patron of knowledge, magic and mysticism."
Setelah berdoa dengan tulus ia tidak merasakan apapun, sebelum ia melihat kabut putih menghalangi pandangannya.
...
Regis saat ini berada dalam Paradox Hall menatap ke arah bintang yang baru saja menyala.
Dia dapat melihat pemandangan dimana seorang pria paruh baya sedang berbicara dengan Reina dan Rein. Sejujurnya alasan dia menerima Isengard karena dalam masa lalu yang dilihatnya bahwa Isengard memiliki hubungan yang baik dengan, Edwina Edward.
Dia dapat melihat potensi tinggi didalam Edwina. Regis tidak ingin melihat orang berpotensi untuk jalurnya jatuh begitu saja. Jika bisa dia mungkin menjadikannya Paus untuk gereja barunya.
Dia menyentuh bintang yang terhubung dengan Isengard dan melihat jiwa astral pria itu muncul dihadapannya.
Isengard awalnya kaget dan bingung sebelum ia melihat ke arah seorang 'pria' yang duduk disebuah tahta bintang. 'Dia' mengenakan pakaian khas Loen yang sepenuhnya putih. Ditangannya dia menggenggam sebuah buku putih dengan gambar tower diatasnya. Dikiri dan Kanannya melayang sebuah buku coklat yang tua dan sebuah buku hitam. Seluruh keberadaannya seolah ilusi yang sulit dijangkau.
Isengard menundukkan kepalanya dan berkata,"Yang mulia."
Regis tersenyum melihat kegugupan Isengard dan berkata,
"Aku tau kau memiliki beberapa kesetiaan kepada Herabergen. Namun dia hanyalah pencuri dari otoritasku. Bukankah kau menyukai pengetahuan? Aku dapat memberimu izin atas pengetahuanku."
Isengard gugup dan berkata,"Bolehkah aku tau kenapa kau menginginkan diriku?"
"Pertama aku pasti akan menawarkan perlindungan bagi mereka yang menginginkan pengetahuan dan untuk dirimu sendiri, aku tertarik dengan Edwina Edward."
Isengard mengangguk dengan kepala tertunduk. Dia tau bahwa dengan kemampuannya tidak mungkin seorang dewa tertarik untuk berbicara dengannya.
"Aku bersedia menjadi pengikutmu dan mengejar pengetahuan yang kau berikan." Isengard menunduk dengan tulus.
Regis tersenyum dan berkata,"Aku memiliki misi untuk kau jalankan."
"Aku akan memberi sebuah tim Beyonder beranggotakan 10 orang. Aku ingin kau membawa mereka ke Benua Selatan West Balam dan menyebarkan ajaranku. Sebagai bayarannya aku akan memberimu Ramuan Sequence 6 Polymath yang dapat kau terima secara langsung dari Reina."
"Bagaimana jika aku menolak?" tanya Isengard.
"Itu hak dirimu. aku tidak akan memaksamu untuk melakukannya."
Isengard mengangguk dan berkata,"Aku menerimanya."
"Untuk detail lebih lanjut Reina akan mengantarmu untuk bertemu Oracle-ku. Dia akan menjelaskan lebih lanjut untuk misinya."
Setelah mengatakan semua itu Regis menghapus koneksi yang menghubungkannya dengan Paradox Hall.
...
Isengard tersadar kembali dengan bingung dan melihat bahwa ia masih dirumahnya tanpa pergi kemanapun.
"Selamat karena telah diterima oleh'nya'." Ucap Reina.
Lalu Reina merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah botol ramuan lainnya yang berisi pasta kental berwarna putih keemasan dan menyerahkannya pada Isengard.
"Tugas kami sudah selesai. Untuk pembicaraan tentang misimu besok ayah akan datang kemari membawa bersama tim yang akan kau bawa. Untuk saat ini sebaiknya kau bersiap untuk menjadi Polymath." Ucap Rein dan berdiri dari kursinya.
Reina dan Rein mengepalkan tinju mereka dan mencium ibu jarinya,
"Puji Sang Putih."
Melihat kepergian mereka berdua Isengard mengalihkan tatapannya kepada ramuan tersebut. Mengikuti bagaimana mereka melakukannya,
"Puji Sang Putih."
Setelah mengatakan itu ia menegak Ramuan secara langsung.
...
Do u guys want to know about the Mystic and Sorcerer Pathways or just want to wait until the story tell it. Tell me 'kay?