Bagaiman mungkin kau memikirkan orang lain?
Selagi kau hanya ingin dimengerti,
Selagi telingamu haus pujian
Mengulang-ulang atas perkataan yang di dapat, agar di puji.
Agar di puji.
Selagi kotoran telingamu dipenuhi puji,
Aku tersenyum sembari bercakap-cakap dengan pura-pura ini
"biar saja, sang pelatih kentang tetap menjadi serbuk penghias"