"Aihh, Bouw Ki! Engkau ini apa-apaan sih?" Tegur ibunya. 'Adikmu baru saja tiba, dan engkau sudah bicara yang bukan bukan tentang pernikahan. Mengapa engkau begitu tergesagesa seperti dikejar setan?"
"Bouw Ki, jangan membuat adikmu menjadi resah. Baru saja ia mengalami urusan yang membuatnya marah, dan kalau aku tidak cepat muncul, tentu ia membuat geger dan akan menjadi pusat perhatian orang di kota raja."
Kini pemuda yang gagah itu membelalakan matanya.
"Wah, jadi engkaukah gadis di rumah makan yang telah memukul dan menghina Jaksa Wong itu, sumoi? Engkaukah orangnya?"
Kim Hong mengangguk.
"Ha-ha-ha, alangkah lucunya! Si kura-kura itu memang pantas menerima hajaran den engkau yang melakukannya. Ha-ha, aku puas! Dan engkau mengagumkan sekali, Kim Hong, membuat aku semakin jatuh cinta. Katakanlah bahwa engkau sengaja datang ke kota raja untuk mencariku, dan menerima pinanganku."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com