Kwee Sin mendesak lagi dengan pedangnya sehingga mau tak mau Thio Sian mencabut goloknya dan menangkis.
"Kau hendak menguji kepandaian? Baiklah, tak ada halangannya di tempat sunyi ini kita bermain-main, biar kita penuhi syarat perkenalan dengan bertanding lebih dulu."
Di lain saat kedua orang itu sudah bertanding seru. Diam-diam Kwee Sin harus mengakui kehebatan lawannya yang memiliki ilmu golok yang amat cepat dan kuat. Susah payah dia mengerahkan seluruh tenaga dan kepandaiannya, akan tetapi tetap saja dia tidak mampu mendesak lawannya.
Dia mulai gelisah. Kalau ada seorang lagi saja teman lawannya, dia tentu celaka dan takkan dapat menang. Oleh karena itu dia mulai melakukan pukulan-pukulan tangan kiri, yaitu pukulan Pek-lek-jiu yang amat ampuh.
"Ayaaa... kau benar-benar hendak mengambil nyawa orang yang tak berdosa?" Thio Sian nampak terkejut dan cepat mengelak. "Mari kita bicara dulu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com