webnovel

Like The Moon

Kella Renandra, gadis cantik bak idol Korea, dengan muka datarnya. Dulunya adalah gadis yang ceria karena orang tuanya yang tiba-tiba meninggalkannya ke luar negeri. Kella menjadi gadis yang berhati dingin, dengan muka datar sehingga membuat orang enggan untuk bergaul dengannya. Namun ketika ia bertemu dengan seorang pria, yang berperan seperti pangerannya, Kella berubah sedikit demi sedikit. Mencoba lembaran baru, dan menerima pria itu dengan setulus hati. Menghilang rasa trauma akan sebuah hubungan. Hingga suatu hari bagai disambar petir disiang bolong, Kella mendapat sebuah bukti kebenaran tentang pangerannya. Apa yang akan terjadi dengan hidupnya ??

Kettymoo · Teen
Not enough ratings
5 Chs

Gawat !!

Prak...

Suara benda jatuh yang terdengar begitu keras. Sehingga mengejutkan seisi rumah. Seluruh ART dll, langsung bergegas ke sumber suara dan yah itu terdengar dari balik kamar nona mudanya.

Mereka menggedor-gedor namun tak ada sangkut paut dari balik kamar tersebut. Sehingga membuat seisi rumah takut dan segera mendobrak pintunya.

" Nona !! " teriak semuanya.

Dengan wajah yang panik dan entah harus bagaimana, mereka memutuskan membawa gadis itu yang sudah beselimut darah di bagian tangan kanannya.

Ya, gadis itu adalah Kella Renandra. Yang dengan sangat depresinya sehingga melakukan hal bodoh yang ia lakukan.

Mau dibilang bodoh apa nggak memang dia melakukan hal nekat yang sudah ia lakukan sekarang melukai tanganya sendiri. tangannya terluka penuh dengan darah kental yang mengalir dengan segarnya.

Karena Kella membanting gelas kaca yang hingga pecah berseri-seri, tak hanya itu dengan pecahan kaca tersebut, Kella menyilet kan salah satu tangannya. Dan itulah yang ia lakukan sehingga membuat seisi rumah panik tujuh keliling.

" Nona kenapa anda melakukan ini ?? Hiks.. " bi Ijah menangis melihat Kella yang sudah ia asuh dari kecil berselimut darah.

" Hiks... hiks nona !! " tangisnya.

Para pekerja yang lain ikut membantu Kella dengan memopohnya, dan sebagian menenangkan bi Ijah. Satpam, tukang kebun dan supir Kella memopohnya ke dalam mobil, agar langsung dibawa ke rumah sakit. Karena jika menunggu Ambulans maka akan terlalu lama.

Pak Retno membuka pintu mobilnya, kemudian mulai menggendarai mobil dengan seorang gadis yang berselimbah darah. Pak Retno membawanya ke rumah sakit terdekat, bersama bi Ijah.

•••

Rumah Sakit

" Suster !! Suster !! " teriak bi Ijah tergesa-gesa, sambil berlari ke arah seorang Suster dan petugas yang lain, meminta bantuannya.

" Cepat sus !! " perintah bi Ijah penuh kecemasan.

Seorang perawat laki laki bersama perempuan terburu buru membawa rol tempat tidur pasien. Lalu, membawa Kella menuju ruang UGD dengan darah terkucur-kucur dilantai.

" Maaf bu, anda dilarang masuk ! Harap anda bisa menunggu hingga dokter keluar untuk memberitahukan keadaan pasien, " Ucap seorang perawat tersebut.

" Tapi sus, saya harus- " ucap bi Inah yang terpotong dengan ucapan pak Retno. " Bi lebih baik kita menuggu kabar nona hingga dokter keluar untuk menyampaikannya, " titah pak Retno, bi Ijah lesu ia terpaksa menganggukinya. Suster tersebut langsung menutup pintu ruangan tersebut.

19 menit...

Bi Inem terus menerus bermondar-mandir kesana kemari penuh kecemasan, sambil menggenggam kedua tangannya erat-erat. Sedangkan, pak Retno terduduk penuh kekhawatiran.

" Bi, bibi duduk dulu sambil nuggu kabar dokter, " ujar Retno yang juga mengkhawatirkan bi Ijah yang sudah mulai menua. " Nggak pak, saya berdiri saja nunggu dokternya " jawab Ijah.

" Bi Ijah lebih baik tenang dulu, Doakan saja supaya non Kella tidak terjadi apa-apa, " pak Retno menasihatinya.

" Iyah tapi ini sudah 19 menit, tapi kenapa dokter belum keluar juga ? " tanya bi Ijah mulai khawatir tingkat tinggi.

•••

Ruang UGD

tut...tut

" Gimana dok ? Pasien sekarang mulai kritis ke habisan darah, " Ucap suster Rena.

Mereka semua mulai khawatir akan kesadaran si pasien, " Cepat ambil stok darah yang ada dirumah sakit ini ! " Suruh dokter Zul.

" Baik dok "

Suster pun melakukan apa yang dipinta oleh sang dokter.

Tut..tut

•••

krek..

Seseorang keluar dari balik pintu tersebut dengan wajah lesu, " bagaimana keadaan nona dok, ? " tanya mereka berdua.

" Dengan keluarga pasien ? "

"Bukan dok, kami hanya pembantu dan seorang supir gadis tersebut dok," Jawab bi Ijah.

"Kalau begitu dimana keluarga pasien?"

" Mereka sedang ada urusan pekerjaan dok, lebih baik dokter memberitahukan kita saja, " Jawab pak Retno yang diangguki oleh bi Ijah.

" Baiklah, pasien.. "