webnovel

Light on your face//01

"Selena!! Ayo kita pergi!" Selena mengedarkan pandangannya, mencari asal suara yang memanggil nya. Disana, sudah terlihat Dara, sang manager Dan juga sahabat Luna.

Dengan bodyguard yang mengelilingi Selena. Ia, berjalan ke arah sahabatnya Dara, yang juga dikelilingi beberapa orang berbadan besar, dengan pakaian hitam dan juga jaket tebal. Karna, ini adalah New York.

"Selena"

"Selena, don't go"

"Selena, I will take a photo!"

"Selena, wait!"

Banyak orang yang meneriaki Selena, karna ingin berfoto dengan gadis cantik itu.

Selena tersenyum ke arah fans-fans nya itu. Kemudian, ia ada seorang bodyguard nya yang menghampiri Selena, dan memberinya bahwa, ada seorang gadis kecil yang ingin mengambil foto dengan Selena.

Selena tidak bisa menolak, karna ia sangat menyukai anak kecil. Selena, menghampiri gadis kecil yang dari berteriak memanggil Selena, tentu dengan pengawasan beberapa bodyguard.

"Selena, i Will take a photo!" Ucap gadis kecil itu. Selena langsung menghampiri gadis kecil itu, dan kemudian mendekatkan dirinya ke gadis kecil. Dan gadis kecil itu berhasil berfoto bersama Aluna Selena.

"Thank you Selena!" Luna, tersenyum ke arah gadis itu, dan kemudian memeluk gadis kecil itu. Kemudian, Selena melepaskan sebuah kalung dengan bandul huruf S. Dan kemudian memasangkan kalung berbentuk S itu ke leher gadis kecil itu.

Selena juga memberikan jaket tebal yang ia gunakan untuk gadis kecil itu. Bahkan, Selena langsung memasangkan jaket itu ke tubuh gadis kecil itu. Tentu saja, perlakuan Selena kepada gadis kecil itu membuat para fansnya iri.

"You, look so beautiful" Selena tersenyum "thank you" kemudian, Selena berjalan ke arah fans-fans nya yang lain dan mengambil beberapa foto. Setelah itu, Selana langsung pergi memasuki mobilnya.

* * * *

"Selena, tadi bokap Lo nelpon! Katanya, Lo disuruh pulang" ujar dara, yang sedang merebahkan dirinya di kasur king size milik Selena.

"Kapan?" Tanya Selena, yang sedang duduk di depan meja riasnya. Ya, Selena sedang melakukan night skincare routine.

"Besok siang! Pesawatnya take off!" Balas dara, yang sedang asik berbaring.

"Trus, jadwal kita besok gimana?" Tanya Selana, yang sedang asik dengan kegiatannya.

"Selama beberapa bulan kedepan. Jadwal Lo bakalan di kosongin!" Balas dara.

"Ouh! Yaudah! Itung-itung liburan!" Ucap Selena.

"Bukan liburan! Lo disuruh sekolah!" Mata Selana membulat. Bagaimana tidak, Selena saja sudah lulus S2 di usianya yang ke 16 tahun. Karna, kepintarannya.

"Ngapain? Gw udah lulus sekolah! Ngapain, sekolah lagi!" Cerosos Selena.

"Katanya, Lo disuruh pantau! Makanya, Lo disuruh buat sekolah!" Ucap dara.

"Engga mau dah!! Gw lebih milih, profesi gw sekarang!" Ujar Selena.

"Bokap Lo ngancam!! Dia bakalan ngancurin karir Lo!!" Ucap dara.

"Yaudah! Okk! Gw, bakalan sekolah lagi!" Putus Selena.

* * * *

Setelah 1 Minggu berada di Indonesia, hari ini Selena akan sekolah di sekolah ayahnya. Bukan berpenampilan seperti Aluna Selena, yang selalu fashionable. Ini adalah keputusan Selena. Ia tidak ingin, menjadi Aluna Selena, si gadis cantik yang selalu fashionable.

Aluna Selena kini menjadi, Aluna starla putri, si Cewe cupu. Dengan bedak berwarna sedikit gelap, kaca mata tebal non minus, rambut kuncir kuda, baju yang sedikit kebesaran, dan tak sesuai dengan ukurannya.

Aluna Selena, kini menjelma sebagai Aluna starla putri si gadis biasa. Sungguh, penampilan Selena sekarang berubah 180°.

"Selena!" Panggil mamih dari Selena, namanya Freya Sonya Pradipta.

"Yes? Why mom?"

"Kamu yakin, mau ke sekolah dengan penampilan kaya gini?" Tanya Sonya.

"Ofcours!"

"Why?"

"Aku mau cari tau, apa masih ada kekerasan disekolah! Dan tentu, mau cari teman yang real!" Balas Selena.

"Ouh! Mau diantar sayang?" Tanya Sonya.

"No! Aku mau naik angkot aja!" Balas Selena

"Ok! Hati-hati sweety!" Ucap Sonya.

"Aku berangkat dulu nih! Byee!" Pamit Selena.

"Hati hati sweety!" Sonya, langsung mengecup kening anaknya itu.

Selena, adalah anak dari pengusaha nomor 2, yaitu Adam bramaja Pradipta. Selena, adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara. Kenzie satria Pradipta. Satria dan Selena terpaut usia 1 tahun.

* * * *

"Pasti, dia murid beasiswa!"

"Pasti, dia anak orang miskin!"

"Ngapain sih, ngomongin anak miskin kaya gitu! Ga ada manfaatnya!"

"Iya sih"

"Btw, kalian tau ga. Minggu lalu, adeknya athar ketemu sama Aluna Selena. Trus, dia dikasih kalung sama jaketnya Selena!"

"Itukan yang jadi trending topik!"

"Pengen banget, gw ketemu Selena!"

"Coba aja, Selena sekolah disini!"

"Kalian tau ga sih, katanya si nyokapya athar vidioin, trus di jadiin instastory Instagram. Dan, dia tag Selena. Dan akhirnya, difollow dong Instagram nyokapnya! Sama, di like!"

"Anjirr,,,, kirain gw artis, itu rata-rata sombong! Ternyata engga!"

"Buktinya si Selena!"

"Bener banget!!"

Selena yang mendengar itu hanya tersenyum. Ia melanjutkan jalannya ke arah ruang kepala sekolah. Dan kemudian ia mengetuk pintunya.

"Silahkan masuk!" Selena masuk, ke ruang kepala sekolah.

"Silahkan duduk" selena pun duduk.

"Mrs. Selena, apakah ini anda?" Selena mengangguk.

"Kenapa anda berpenampilan seperti ini?" Tanya kepala sekolah.

"Saya sedang dalam misi! Pokoknya, jangan sampai ada yang tau, kalo ini saya!" Ucap Selena.

"Baik Mrs."

* * * *

"Perkenalkan, nama saya Aluna starla putri! Kalian bisa panggil saya starla." Ucap selena, ehh sorry. Bukan selena. Ralat, starla

"Baik starla, kamu bisa duduk disana! Dibangku kosong!" Ucap bu starla.

"TERIMAKASIH Bu!" Balas starla. Starla, langsung duduk di bangku kosong disamping gadis berkacamata tebal dengan rambut dikepang 2.

"Hai! Nama aku Rissa!" Ucap gadis berkacamata itu.

"Starla"

"Nanti, istirahat aku bareng kamu ya!" Ajak starla.

"Jangan! Nanti, kalo kamu bareng aku. Aku takut, kamu dibully!" Ucap Rissa, dengan kepala yang masih ditundukkan.

"Gapapa"

* * * *

Kringgggg🔔🔔

Bel sekolah sudah berbunyi, menandakan bahwa jam pelajaran pertama sudah berakhir. Seluruh siswa Pradipta senior high school berhamburan keluar kelas.

"Ayo Rissa!" Ajak starla.

"Aku t-takut, k-ketemu sama L-lena!!" Ucap Rissa gugup.

"Gapapa!"

"A-aku d-disini a-aja" ucapnya dengan terbata-bata.

"Ayo, ikut aku aja!! Gapapa!!"

"Nanti, k-kamu ikut d-di b-bully j-juga!"

"Engga! Percaya sama aku!'

"Y-yaudah a-aku i-ikut!" Starla, menampilkan senyum tipisnya, dan kemudian berjalan ber-iringan dengan Rissa.

* * * *

"Ehh,,, tumben si cupu ada temennya!"

"Iyaa, tumben banget! Biasanya, ga pernah mau keluar kelas, gara-gara takut sama Lena"

"Lumayan, ditambah 1 orang. Jadi bisa dibully!"

"Enak nih! Kita, bisa bully mereka!"

"Tunggu, Lena pulang! Kita tunggu perintah dari Lena untuk bully mereka!"

"Jelek"

"Dekil"

"Miskin"

"Emang, punya uang buat jajan di kantin sekolah kita yang mahal!"

Itulah omongan-omongan tak enak yang terdengar di indera pendengaran seorang Aluna Selena. Namun, cemohan itu hanya dianggap angin lalu saja oleh Selena. Ehh salah. Maksudnya starla.

"Mau pesen apa?" Tanya Starla kepada Luna, disertai dengan senyumannya. Selena, dan Rissa, duduk di meja kantin paling pojok.

"Engga usah!"

"Gapapa! Aku yang bayar!" Ucap Starla

"Ga usah"

"Aku pesenin bakso ya!" Usul Starla, Rissa hanya diam dan menunduk.

"Diam berarti iya!" Selena langsung pergi ke kedai bakso. Sedangkan Rissa, masih diam.

* * * *

"Kenzie,, cool dan ganteng banget"

"Reon, imutt bangett"

"Jelas-jelas, Athar lebih ganteng!"

"Romeoo cool bangett"

"Leon, lebih uwu sih"

"raja sih, jelas-jelas lebih ganteng!"

Bagi starla, teriak-teriakan alay seperti itu sungguh biasa, bagaimana tidak, biasanya Selena selalu diteriaki oleh banyak orang. Jadi, teriakan segini sih biasa aja.

"Alay banget sih!! Jelas-jelas, lebih terkenal gw!"

"Apalagi tuh, si bangke!! Pake rambut yang kaya sapu ijuk itu di kibas-kibasin! Lu pikir Lo keren!! Kaga!! Lebih kerenan gw!" Batin starla.

"Neng, ini baksonya!" Ucap kang Ujang, si tukang bakso.

"Oiya, makasih! Berapa harganya?" Tanya starla.

"20 ribu aja!" Balas kang Ujang.

Starla, merogoh sakunya. Dan nihil, tidak ada uang rupiah. Ia hanya menemukan uang dollar miliknya. Uangnya 100 dollar. Akhirnya, starla memberikan uang 100 dollar itu kepada tukang bakso.

"Bang, saya ga ada uang rupiah!" Ucap starla.

"Trus mau bayar pake apa neng? Pake dollar?" Tanya kang Ujang, Selena menangguk. Kemudian memberikan uang 100 dollar kepada kang Ujang. Kemudian starla, melenggang pergi.

"Ehh, 2 dollar juga cukup! Ngapa pake 100 dollar segala?" Teriak kang Ujang.

"98 dollarnya buat Abang aja! Anggap, uang tip!" Balas starla dengan berteriak. Sontak, 1 kantin memandang starla. Bagaimana bisa bakso yang seharga 10 ribu permangkok dibayar 100 dollar. Bahkan, 2 dollar saja masih ada kembaliannya. Ini 100 dollar. Kembaliannya 98 dollar.

Teriakan starla, sontak membuat geng nya Kenzie menatap kejadian itu. Mereka juga terkejut. Bagaimana bisa, bakso seharga 20 ribu, dibayar 100 dollar.

Kenzie dkk POV

"Ehh, 2 dollar aja cukup! Ngapa pake 100 dollar segala?" Kang Ujang meneriaki gadis itu.

"98 dollarnya buat Abang aja! Anggap uang tip!" Balas gadis yang membayar dengan uang dollar.

"Anjirr, kaya bener! Bakso harga 20 rebu, dibayarnya 100 dollar!" Ucap Reon.

"Penampilannya sih B aja."

"Gw aja, dikasih duit sama nyokap cuma 200 tebu perhari!" Ujar romeo.

"Yee, dia mah beda!" Balas Kenzie, yang sudah mengetahui bahwa itu adalah adiknya Selena.

"Hah?? Beda?? Beda gimana?" Tanya teman-teman Kenzie yang kaget.

"Mampus!! Mampus gw!! Bisa mati gw sama Selena!tolong-tolong!" Batin Kenzie.

"Tenang-tenang! Tenang Kenzie! Kenzie, Lo bisa!" Ucap Kenzie kepada dirinya sendiri.

"Yee, anak Dajjal! Malah diem aja!" Reon, langsung menoyor kepala Kenzie.

"Anjirr! Sakit begoo!" Kenzie, memegang kepalanya yang di toyor oleh Reon, dan juga tentu saja membalasnya.

"Berisik njirr!! Ganggu ketenangan orang lagi makan aja!" Kini, Romeo yang angkat bicara.

"Tau Lo! Udah tau, gw lagi menikmati kenikmatan menikmati makanan!" Ucap raja.

"Alay!"

"Ngomong ga usah berbelit-belit!!"

"Udah! Berisik njirr!"

"Kenzie, Lo yg bayar makanannya! Hari ini, jadwalnya Lo traktir kita!" Ujar Romeo.

"Anjir, duit gw di tas!" Ucap Kenzie.

"Bodo Amat! Pokoknya Lo yg bayar!" Ucap Reon.

"Anjirr, re Lo yg bayar dulu! Nanti, gw yg ganti!" Ucap Kenzie.

"Sorry-sorry, duit ketinggalan dirumah!"

"Duit, bulanan gw udah abis"

"Duit gw, buat beli bensin"

"Duit gw buat beli diamond ff"

"Duit gw, buat beli kuota"

"Aelah! Yaudah, gw nyari duit bentar!" Kenzie, langsung mencari keberadaan Selena. Dan, dia menemukan keberadaannya. Ini adalah bencana, untuk Selena.

Selena, pergi!! Atau dompetmu akan terkuras habis, oleh orang yang atau ini. Ini adalah bencana. Selena, pergilah!!

Starla POV.

Lagu "kokobop" yang dipopulerkan oleh EXO terdengar. Ya, asalnya dari hp 3 Boba milik starla. Dihandphone, Boba 3 kamera milik starla, tertera nama "Nicholas Xeon Michael Arsenio"

"Sebentar ya! Aku angkat telpon dulu!" Rissa hanya mengangguk.

Call on☎️☎️

Halo, kenapa?

. . .

Okk! Nanti, aku suruh dara buat jemput kamu!

. . .

Kenapa?

. . .

Aku sekolah! Iya, aku suruh dara dateng, ditambah pasukan alpha.

. . .

Iyaa! Sama-sama!

. . .

Love you to honey

. . .

Byee Nicholas Michael, pacarnya Aluna Selena.

. . .

Call off☎️☎️

Setelah selesai menelpon Nicho. Selena, langsung menghubungi saya, agar menjemput Nicho, dan tentu saja segera bawa Nicho ke apartemen milik starla.

Setelah itu, starla segera kembali ke meja. Disana ada Kenzie, yang tengah duduk bersama Rissa. Tanpa, pikir panjang. Ia langsung menghampiri Rissa.

"Dek! Bagi duit dong!" Kenzie, benar-benar tidak tahu malu. Selena, yang baru duduk langsung dipintai duit olehnya.

"Apa? Bisa ulangin?" Ucap starla yang setengah berteriak.

"Minta duit!"

"Lo pikir, gw emak Lo! Jadi, bisa seenaknya Lo minta duit sama gw!" Pekik Starla.

"De, lo kan banyak duit! Elah! Bagi, 200 ribu!" Ucap Kenzie, dengan muka melas.

"Kaga punya duit ribu! Duit, gw belum di tuker sama rupiah nih!" Ucap Starla.

"Yaudah, 200 dollar!" Enak sekali kau Kenzie, langsung minta 200 dollar.

"Enak aja! Emang gw, udah sukses!" Ujar starla

"Iyalah, Lo kan Aluna Selena! Anaknya Freya Sonya Pradipta, sama Adam bramaja Pradipta. Cucunya, Aretha Maharani, sama Farrel Manggala Pradipta. Cucunya, Elisabeth Slavina dan Alexander Graham." Ujar Kenzie.

"Lo juga, anaknya Freya Sonya Pradipta, dan Adam bramaja Pradipta, cucunya Aretha Maharani, dan Farrel Manggala Pradipta. Cucunya, Elisabeth Slavina dan Alexander Graham!" Ledek starla

"Udah, bagi duit!" Ucap Kenzie, langsung to the point.

"Anjir! Penghasilan gw aja kaga sebanyak itu!"

"Elah! Pelit amat si Lo sama Abang sendiri!"

"Woyy!! Penghasilan gw aja cuma 150 dollar!" Ungkap starla "per-menit" lanjutnya.

Kenzie tak mempedulikan. Ia langsung mengambil handphone adiknya yang mahalnya Subhanallah.

"Anjir! Bangle! Balikin hp gw! Semua data ada disitu!" Ucap starla.

"Pokoknya, hp gw Sampe jatuh trus rusak dan data-data penting yg ada disitu hilang! Lo ganti 1000 kali lipat, harga hp gw!" Ujar starla.

"Anjirr, lebih Mahal!" Ucap Kenzie.

"Iyalah! Data-data dihp gw banyak!" Ujar starla.

"Udahha Sono!! Jangan ganggu gw!" Usir Selena, yang kemudian langsung memberikan uang sebesar 15 dollar kepada Kenzie.

"Kurang"

"Mau ga? Kalo ga, gw ambil! Gw buang ke tong duit gw! Lumayan, buat jalan sama pacar gw!"

"Tambahin lagi! Buat beli pulsa!"

"Ga ada! Duit gw, ada di dara! Gaada minta duit!!" Balas Selena.

"Selena pelit!"

"Bodo Amat! Yg pelit Selena! Kenapa Lo yg ribet! Lagi pula, duitnya juga gw nyari sendiri!"

"5 dollar lagi!"

"Ga"

"Buat beli kuota"

"Ga"

"Selena"

"Ga"

"Buat beli kuota"

"Ga"

"Aluna Selena!"

"Ga"

"Please"

"Ga!"

"Come on"

"Ga"

"Selena, come on!"

"Ga"

"Selena"

"Mau ga? Kalo engga, gw ambil lagi!"

Akhirnya, kenzi pergi. Bebas juga, Selena dari perampok yg satu ini. Sungguh, betapa leganya. Seperti siswa baru selesai ulangan matematik, dan diawasi oleh guru killer, sehingga tidak ada celah sedikitpun untuk mencontek.

• • • • •

"Jika aku adalah, wanita. Maka, jangan anggap aku lemah! Dibalik lembutku, pasti ada kasarku! Dibalik benciku, pasti ada cintaku!"

|| • • A L U N A   S E L E N A • • ||

****