2 Meet someone

Lamunan Sandra terhenti ketika handphone nya berbunyi, sebuah video call dari Sena. Videocall dari Sena berarti itu dari Aya, dengan cepat Sandra mengangkat handphone nya,

"Tante Sandraaa..", seorang bocah perempuan bermata bulat dan pipi merah muncul dilayar handphone Sandra,

"Halooo Ayaaa", Sandra tersenyum lebar melihat keponakannya ini..

"Tantee..kata papa nanti malam Tante ke rumah Aya kan??", mata bulatnya terlihat semakin bulat karena terlalu girang,

"Nanti Tante dimasakin apa sama Aya kalau Tante dateng Ay??", goda Sandra

"Hmmm.." Aya melirik ayahnya, Sena berbisik ke telinga Aya

"Ada spageti kesukaan Tante katanya ayah tan"

"Iya..nanti Tante datang ya,"

"Asik.." kepala Aya bergoyang, pipi bulat kemerahannya ikut bergoyang dengan gemas

"Udah ya Tan..Aya mau sekolah dulu", lanjutnya

"Dah Aya.." balas Sandra sebelum mematikan handphonenya.

Wajahnya tersenyum selesai melihat wajah keponakannya itu, satu-satunya hal yang membuat Sandra masih mau sedikit berbaikan dengan Sena dan Clara.

Tok..tok..tok..seorang perawat mengetuk,

"Dok, ada telepon dari poli, katanya pasien dokter sudah rame dok, "

"Oh..oke..makasih ya," jawab Sandra sambil masih tersenyum.

Sandra bergegas mengganti baju operasi nya dengan baju biasa, dan berjalan menuju poli.

Hari ini, tidak hari-hari biasanya, Sandra menyelesaikan pekerjaannya di rumah sakit lebih cepat, sebelum menuju rumah Sena, ia mampir ke sebuah mall di jalan dekat rumah Sena, ia membeli sebuah boneka beruang yang cukup besar untuk Aya,

Aya langsung berlari membuka pintu begitu mendengar bunyi bel rumahnya..dengan rasa girang, gadis kecil itu membuka pintu.

"Tantee .." teriaknya

"Halo, Aya sayang", Sandra langsung memeluk Aya, dan langsung menyerahkan boneka beruang yg baru dibelinya,

"Wah..buat Aya, Tante?", tanyanya dengan berbinar,

Sandra menganggukkan kepalanya.

"Terimakasih Tante..", Aya langsung memeluk boneka barunya itu.

Sandra langsung mengetuk pipi kanannya.. meminta sebuah ciuman dari Aya, Aya memberikannya dua ciuman di kanan dan kiri.

"Terimakasih ya, Aya senang banget kalau diberikan boneka beruang," Clara muncul dari balik ruangan, sambil tersenyum

"ya..", Sandra membalas pelan, tanpa memalingkan pandangannya untuk melihat wajah Clara.

"Ayo makan, makan malam sudah siap, Aya, simpan dulu bonekanya dikamar yuk..biar kita makan malam ya, " lanjut Clara, dia tidak memperdulikan jawaban dingin Sandra, baginya, sudah cukup Sandra mau berkunjung, walaupun dia yakin suaminya pasti menggunakan Aya lagi untuk membujuk Sandra, hubungannya dengan Sandra memang selalu dingin,

Clara kembali memberikan senyuman, "yuk San" ajaknya.

Dengan enggan Sandra mengikuti Clara ke ruang makan tanpa menjawab sepatah kata pun.

Sena sudah duduk di sana, matanya terbuka lebar melihat kedatangan adiknya,

"Sandra..apa kabar kamu??", sapanya sambil berdiri,

Sandra hanya membalas dengan acuh, tetap dingin, beruntung Aya sudah kembali dari kamarnya, sehingga Sandra lebih sibuk mengobrol dengan Aya, dibanding harus basa basi dengan abangnya,

Beberapa saat kemudian, terdengar bunyi bel,

Sandra berhenti mengobrol dengan Aya, dia terheran, Apa mereka memesan makanan? pikirnya.

Sena tersenyum, "biar aku yang buka" sahutnya langsung,

Sena masuk bersama seorang pria berkacamata, Sandra mengamati lelaki itu..

"siapa ya?", pikirnya, wajahnya tidak terlalu asing menurut Sandra.

"San, aku undang Keenan makan malam, masih inget ga sama Keenan?? Ini Sandra adik gue, masih inget ga?", Sena langsung memperkenalkan mereka berdua.

Keenan tersenyum dan mengulurkan tangan kanannya kepada Sandra.

"Apa kabar?" sapanya

"Baik,", Sandra membalas senyumannya, masih dengan wajah bingung.

"Masa ga inget San, Keenan dulu sering main ke rumah, jaman abang SMA, terus dia sekolah ke Jerman, udah balik dia," Sena menjelaskan pada akhirnya.

Sandra mengangguk saja. Ia teringat perkataan Lila tadi pagi tentang dokter urologi baru di rumah sakitnya. "Oh..jadi ini yang jadi topik hangat di rumah sakitnya", batinnya. Wajar saja sih, Keenan punya wajah yang cukup tampan, kacamatanya membuat wajahnya semakin tampan, dilengkapi dengan rambut ikal pendek berwarna hitam dan hidung yang mancung..belum lagi badannya dengan tinggi sekitar 180an..hmm siapa yang berani bilang dia tidak tampan.

"Hmmm..pantas aja si Lila berisik tadi pagi," batin Sandra.

"Kita satu rumah sakit," jelas Keenan.

Sandra melotot, "Oh ya?" tanyanya sedikit terkejut.

"Iyaa..dia dokter urologi baru di rumah sakit kamu San, " balas Sena.

"Oooh..", Sandra mengangguk

"Tadi pagi saya lihat kamu di OK(1)kok, " lanjut Keenan.

"Oh ya??" Sandra semakin terkejut, rasanya dia tidak melihat Keenan pagi ini.

Keenan hanya mengangguk sambil tersenyum kecil.

"Ayo, makan, udah laper ini..", Sena langsung memutuskan percakapan mereka. Keenan mengambil posisi duduk tepat didepan Sandra. Sesekali ia mencuri pandang ke arah Sandra, tanpa Sandra sadari, karena Sandra lebih sibuk meladeni obrolan Aya.

(1) OK = operatie kamer (kamar operasi/ruang operasi)

avataravatar
Next chapter