Hati yang Berantakan (3)

 "Tidak apa-apa Kak, tidak masalah. Kakak kembali saja, aku bisa kembali sendiri kok. Permisi Kak" balas Nalla, melepaskan pegangan Attar. Dia segera pergi, Nalla ingin menata hatinya sendiri, kehadiran Attar hanya menambah patah hatinya. Sikap kasar lelaki itu juga masih lekat di ingatan Nalla. Attar boleh saja terlalu menyukai Rania, tapi dia masih bisa bersikap baik pada Nalla, biar bagaimanapun, Nalla sudah berbaik hati mendonorkan darahnya pada Rania, bahkan orang tua Rania saja memperlakukan dirinya dengan baik, mengapa Attar harus bersikap kasar, batin Nalla, kesal dan sedih. 

 Attar menuruti kemauan Nalla. Dia yakin gadis itu pasti kesal pada dirinya. Wajar saja bila mengingat perlakuan Attar pada Nalla sepanjang hari ini. Justru aneh kalau Nalla tidak kesal.