40 Awal Pertemuan (3)

 "Kita harus ke PMI untuk donor darah, apa kamu bisa kesana sendirian dulu?" Tanya Attar pada Nalla. 

 "PMI? Tapi aku enggak tahu itu dimana Kak" jawab Nalla dengan jujur. Dia mahasiswi pendatang di kota ini, dan saat ini baru tahun pertamanya, Nalla tidak tahu dimana letak PMI. Apalagi ini untuk donor darah, menerima jahitan untuk lukanya saja dia sudah stress sebelumnya, apalagi bila harus donor darah, bukankah itu tandanya Nalla harus berurusan lagi dengan jarum, batin Nalla.

 Attar hanya bisa mendesah menahan kesal mendengar jawaban Nalla. Dia melirik tampilan Nalla. Adik kelasnya itu memang terlihat sangat polos dan lugu. Attar melihat beberapa luka di tubuh Nalla yang baru saja dibersihkan. Attar juga menyadari ada jahitan di kaki Nalla. Dia tidak jadi marah. Nalla juga korban, walau kondisinya baik, tidak adil rasanya kalau menyuruh Nalla pergi sendirian ke PMI. Kalau tidak ada Nalla, mungkin Attar tidak bisa selamat seperti ini.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter