webnovel

Turun Generasi

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

[Selamat kepada Tuan Rumah karena mendapatkan skor impresi ditambah 21. Level saat ini: level 1. Skor impresi yang harus didapat sekitar 79 lagi. Tuan Rumah harus lebih berusaha lagi.]

Su Yayan tercengang oleh suara cepat yang datang dari kepalanya. Meskipun ia tahu bahwa Huo Chenhuan menyukai dirinya sendiri, tetapi siapa yang tidak ingin dicintai oleh orang yang kita cintai?

Apalagi dengan penambahan skor impresi 21, apakah memberikan arti 'aku mencintaimu'?

Apakah ini pernyataan cintanya yang terpendam?

Menyadari hal itu, sebuah senyuman indah merekah di bibir Su Yayan.

Namun kegembiraan yang dirasakan Su Yayan justru membuat keluarganya dilema. Keluarganya tidak tahu, apakah mereka harus senang atau kesal melihat Su Yayan akan bertunangan dengan pria yang tidak begitu ia kenal.

Huo Qihan tampaknya tidak berharap bahwa Huo Chenhuan akan setuju. Wajahnya sedikit berubah dan secara tidak sadar ingin melarang, "Chenhuan, ini ..."

Sebelum ia selesai berbicara, Huo Chenhuan menyela, "Kakak keberatan?"

Huo Qihan menjawab dengan wajah muram, "Tidak ... tidak."

"Ayah, ibu ..." Setelah menyelesaikan masalah Huo Chenhuan, Su Yayan memeluk lengan Cheng Xiuqin dan memohon dengan lembut.

Cheng Xiuqin merasa kesal. Menurutnya, langkah putrinya ini salah. Ia menilai putrinya mengorbankan kebahagiaan seumur hidup hanya untuk membalas dendam terhadap keluarga Huo.

Huo Shaofeng bukanlah orang yang baik. Sedangkan Paman Shaofeng, terlepas dari kepribadiannya, namun kakinya….

Dosa apa yang telah ia perbuat kepada putrinya? Sehingga putrinya bersedia menikah dengan pria dari keluarga yang jahat.

Su Yayan sekilas dapat melihat yang sedang dipikirkan Cheng Xiuqin. Ia kemudian membujuk ibunya lagi dengan nada sedih, "Bu ..."

Cheng Xiuqin berkata dengan wajah dingin dan canggung, "Ini menyangkut kebahagiaan seumur hidupmu. Apakah kamu yakin? Kamu tidak akan menyesalinya?"

"Sama sekali tidak!" Su Yayan dengan yakin menjawab. Ia mencondongkan tubuhnya ke dekat telinga Cheng Xiuqin, memohon dengan lembut, dengan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua, "Bu, ibu setuju saja, aku tahu apa yang aku lakukan."

"Persiapkan dirimu." Cheng Xiuqin tidak bisa menolak permintaan putrinya. Ia mengangkat matanya dan menatap Su Yayan dengan tajam, lalu berbalik untuk melihat Huo Qihan dan istrinya, "Lagi pula putramu sudah menemukan gadis yang dia cintai. Kami bukanlah orang yang berpikiran sempit. Kami tidak akan memaksakan pernikahan putriku dengan Shaofeng. Biarkan mereka berpisah dan menikah dengan pasangan pilihan mereka masing-masing."

Kata-kata Cheng Xiuqin terdengar santai, tetapi sebenarnya merupakan sebuah peringatan bagi keluarga Huo. Putramu lah yang bersalah duluan kepada putri kami. Sekarang putriku memutuskan tidak membuat perhitungan dengan keluarga kalian. Kalau kalian masih punya rasa malu, bersikap baiklah kepada kami. Jangan membuat masalah dengan kami.

Huo Shaofeng berkomentar, "Dia sudah bertunangan denganku, tetapi pada akhirnya terjerat cinta dengan pamanku sendiri. Jika berita ini tersebar luas, sepertinya akan memalukan."

Su Yayan mencibir, "Aku tidak tahu berita seperti apa yang lebih memalukan dibandingkan dengan kejadian kemarin malam?"

"Kamu!" Huo Shaofeng geram. Ia masih ingin menimpali perkataan Su Yayan, tapi ditahan oleh Nyonya Huo.

Huo Shaofeng tampak kesal saat melihat ke arah sosok yang ditunjuk oleh Nyonya Huo. Ia tak berani mengatakan sepatah kata pun lagi.

Tidak ada seorang pun yang menyadari sejak kapan Huo Chenhuan sudah turun dari tangga bersama orang kepercayaannya yang berdiri di belakangnya.

"Paman Su, Bibi Su," ucap Huo Chenhuan.

Mendengar sapaan dari Huo Chenhuan, Tuan dan Nyonya Su menjadi kikuk. Ditambah lagi melihat Keluarga Huo yang menampakkan raut wajah tidak senang terhadap mereka.