"Aku tidak mau menjadi kakakmu. Dan juga… aku bukan kakakmu."
Roxy terlalu bingung dengan pernyataan ini. Namun demikian, jantungnya tidak berhenti berdegup kencang seakan mengharapkan sesuatu.
Declan bukan kakaknya? Itu berarti… mereka bisa bersama?
Tapi kenapa pria itu mencampakkannya? Ditambah lagi, dia sudah membahas ini dengan ayahnya dan ayahnya hanya diam saja seakan berita yang diterimanya di dalam pesawat itu memang benar.
Sebenarnya… apa yang terjadi?
Sebuah elusan lembut pada kepalanya membangunkan Roxy dari dunia lamunannya.
"Tidurlah. Aku akan membangunkanmu begitu kita sampai."
"Tapi…"
"Aku juga tidak tahu kebenarannya secara detail. Karena itulah kita akan kesana untuk mencari tahu."
Sekali lagi Declan menggandeng tangan Roxy dan ibu jarinya membuat gerakan memutar yang lembut menikmati kulit halus punggung tangan kekasihnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com