webnovel

Lelaki Jenius Itu Ternyata Cewek!?

Kaylee tampak seperti perempuan usia 25 yang normal. Tapi dia memiliki dua rahasia yang besar. 1) Dia adalah pianis melegenda 2) Dia menyamar sebagai pemuda 18 tahun di kampus!? Disaat dia mulai terbiasa dengan kehidupan gandanya, dia sadar dia jatuh cinta dengan dosen tampannya. Bukankah kehidupannya sudah cukup rumit? Ternyata tidak berhenti sampai disitu, karena dosennya memiliki identitas tersembunyi yang mengejutkannya! Dijodohkan dengan perempuan yang tidak diketahui, seorang dosen muda bernama Declan Black tengah menanti kedatangan seseorang selama bertahun-tahun. Tapi dia malah tertarik dengan salah salah satu mahasiswa di kampusnya. Dan yang lebih aneh adalah mahasiswanya tidaklah seperti yang ditunjukkannya.... lalu bagaimana dengan calon istri yang dipilih ibunya? Apakah keduanya akan mengetahui identitas tersembunyi pasangan mereka? Atau lebih banyak rahasia yang akan membuat perasaan mereka menjadi mustahil? Ikuti kisah mereka hanya di 'Lelaki Jenius Ternyata Cewek!?'

VorstinStory · Urban
Not enough ratings
352 Chs
avataravatar

Bab 29 Lagu Yang Belum Pernah Didengar

'Mainkan lagu yang belum pernah didengar orang sebelumnya.'

Lagu macam apa itu?

Jika seseorang belum pernah mendengar lagu klasik, maka orang tersebut tidak akan pernah tahu lagu klasik, tetapi penggemar musik klasik pasti tahu musik klasik. Begitu pula sebaliknya. Jika orang klasik tidak pernah mendengarkan lagu pop, bahkan lagu pop modern yang terkenal di dunia ini tidak akan dikenal oleh orang tersebut.

Sekarang Tuan Declan Black memintanya untuk memainkan lagu yang belum pernah didengar orang lain? Lagu seperti apa yang dimaksud orang ini?

"Uhm… apakah anda bisa menjelaskannya lebih spesifik? Lagu apa yang anda maksud? Klasik, jass, kontemporer, pop modern?"

"Lagu apa saja selama belum ada yang pernah mendengarnya." adalah jawaban datar dari sang dosen tanpa ekspresi.

Kaylee menghela napas, memikirkan daftar lagu yang kurang populer. Meskipun Declan menyuruhnya memainkan lagu yang belum pernah didengar orang lain, bukan berarti pria itu tahu semua lagu di dunia ini, bukan?

Kaylee hanya perlu memainkan lagu yang belum pernah didengar Declan!

"Aku akan memainkan Bach's Prelude and Fugue in flat B."

"Aku pernah mendengarnya."

Sudah kuduga! pekik Kaylee dalam hati. Declan memang ingin dia memainkan lagu yang belum pernah didengar pria itu.

"Konserto piano Chopin?"

"Sudah pernah."

"Rhapsody di Spanyol oleh Malachy."

"Lagu yang membosankan. Pikirkan yang lain lagi."

Kaylee menggigit bibir lalu memikirkan lagu yang dia yakin tidak akan diketahuinya oleh Declan.

"Bagaimana dengan Require to Kill? Aku yakin kau belum pernah mendengarnya."

Sudut bibir Declan berkedut mendengar nada percaya diri anak muda di hadapannya. Ditambah lagi, dia tidak menyangka anak semuda Nicholas tahu lagu bertema kelam ini.

"Kabar buruk untukmu, Larson. Aku sudah sering mendengarnya hingga membuatku bosan."

"Apa? Tidak mungkin."

"Itu adalah karya musik pertama Black Moon untuk beberapa soundtrack film. Sekarang, pikirkan lagu yang lain."

Kaylee menatap pria itu dengan tak percaya. Bagaimana Declan bisa tahu bahwa Require to Kill diciptakan oleh Black Moon? Dan itu juga, pria itu tahu lagu tersebut adalah karya musik pertama Black Moon. Kaylee bahkan tidak tahu tentang itu!

Lebih penting lagi, bagaimana Declan bisa mengenal lagu yang tidak populer itu sampai-sampai hampir tidak ada yang mengenali lagu itu.

"Ba... bagaimana kau tahu bahwa Black Moon yang menciptakannya?" Kaylee yakin tidak ada yang pernah mendengar lagu ini.

Lagu ini pernah diputar sebagai soundtrack film di bioskop, tetapi film tersebut mendapat kritik negatif sehingga pihak bioskop harus menghentikannya. Alhasil, semua musik yang menjadi soundtrack film tersebut menghilang dan tidak lagi diputar di acara radio atau di mana pun.

Meski filmnya kurang bagus… eh… sangat buruk karena menurut Kaylee terlalu banyak adegan yang kurang pantas untuk ditayangkan kepada publik, namun lagu soundtrack berjudul Require to Kill membuat Kaylee terkesan.

Gara-gara lagu ini, Kaylee mulai mencari nama penciptanya, yang ternyata adalah Black Moon. Sejak itu, Kaylee telah mengikuti dan membeli semua album Black Moon dan telah menjadi penggemar nomor satu sang pencipta lagu ini.

Selain lagu-lagu yang dilupakan publik, lagu-lagu Black Moon lainnya menjadi terkenal dan menjadi lagu favorit Kaylee.

Sayangnya Black Moon tidak memprioritaskan karirnya sebagai pencipta lagu, sehingga album yang dirilisnya pun masih berkisar dua hingga tiga album.

Meskipun demikian, begitu Black Moon merilis album, lagu-lagu album tersebut menjadi nomor satu di negara ini selama setahun penuh.

"Bagaimana caranya aku tahu lagu itu tidaklah penting. Sepertinya kau tidak memiliki lagu lagi untuk dimainkan hari ini. Itu berarti kau akan pindah kelas ke Tuan Harvey mulai hari ini."

"Tunggu sebentar. Apa hubungannya ini dengan kemampuan saya bermain piano dan memainkan lagu yang belum pernah didengar orang? Bukankah ini tidak adil? Anda tidak bisa mengubah keinginan saya untuk masuk kelas gitar, apalagi pindah kelas."

Declan merasa kesabarannya hampir habis karena dia menyia-nyiakan waktunya yang berharga untuk berdebat dengan pemuda ini. Dia menatap 'Nick' dengan tatapan dingin dan sama sekali tidak menyembunyikan ketidaksenangannya yang sangat kentara.

Kaylee menelan ludah karena dia langsung merasa menyesal. Karena merasa terbiasa dengan perannya sebagai Nick, Kaylee tidak sadar bahwa dia menyuarakan protesnya melalui suaranya.

Biasanya dia akan menyimpan suara protesnya dalam hati dan hanya mengiyakan dengan berat hati.

Sekarang, orang yang menakutkan ini menatapnya dengan tatapan kesal dan dingin.

"Tuan Larson, aku yakin kau sudah mengetahui standar penilaian kami ketika kau memasuki kampus ini. Kami tidak akan membiarkan siswa yang tidak berniat mengembangkan potensi sebenarnya untuk mengendur. Kami melihat kau memiliki potensi lebih besar untuk bermain piano daripada gitar. Itu sebabnya Tuan Harvey ingin kamu pindah ke kelasnya. Kalau saja kau bisa membuktikan kau bisa bermain gitar dengan baik, maka kami tidak akan memaksamu. Tapi kenyataannya kau tidak bisa. Sekarang, jika kau ingin tetap di kelas gitar, apakah kau bisa akan mendapatkan nilai terbaik selama satu semester ini?"

Kaylee mengepalkan kedua tangannya dengan jantung berdebar kencang. Pria itu meminta jaminan yang tidak akan pernah bisa dia berikan.

Dia adalah seorang pemain piano dan bukan gitaris, tapi Nick yang sebenarnya adalah seorang gitaris. Seorang jenius yang sangat ahli di bidangnya.

Hingga kapanpun Kaylee tidak akan pernah bisa mendapatkan skor kelas gitar sebaik di kelas piano. Kecuali jika dia berlatih gitar selama sepuluh jam setiap hari pada hari libur seperti saat dia berlatih piano, dia mungkin akan mencapainya.

Tapi dia tidak punya waktu untuk berlatih, dan tidak mungkin pindah kelas dengan resiko penyamarannya akan terbuka.

Atau… mungkin ada cara lain untuk membebaskannya dari masalah ini.

"Jika... saya memainkan lagu yang belum pernah didengar orang lain, apakah saya diizinkan untuk tetap di kelas gitar?"

Declan mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaannya.

"Oke. Saya akan memainkan lagu ini."

"Apa judulnya?"

"Tidak ada judul. Lagu ini tidak pernah diputar di mana pun."

Kaylee memang memiliki satu lagu lagi… lagu ciptaannya sendiri. Lagu pertama yang dia buat ketika dia masih di sekolah menengah.

Dia tidak pernah menunjukkannya kepada keluarganya atau Wendy dan Nick. Saat itu, dia merasa malu dan tidak berani memainkan lagu pertamanya di depan umum. Dia takut orang-orang akan mengkritik dan menghina lagunya karena dia pikir musik yang dia buat itu sangat jelek.

Itulah sebabnya kenapa Kaylee tidak pernah melanjutkan atau memperbaikinya. Yang dia lakukan hanyalah mengubur lagu ciptaan lamanya dan membuat karya baru. Sejak itu, dia tidak pernah memainkan lagu jelek itu, dan dia sangat yakin Declan tidak pernah mendengar lagu ini.

Kaylee berjalan ke piano hitam dan duduk di kursi piano dengan santai.

Kemudian…