Beberapa siswa itu adalah geng pembully yang maju dengan ekspresi wajah menyebalkan mereka menekuk wajah mereka seperti baju kusut yang belum di setrika. Semua murid terdiam mendengarkan suara Ibu Guru yang kini menatap pada geng pembully itu. Tatapan Ibu Guru sangat tajam membuat geng pembully tertunduk dan berdiri di depan papan tulis menghadap pada seluruh siswa.
Ibu Guru memerintahkan mereka untuk berpindah posisi berdiri, mereka kini menghadap pintu kelas. Bu guru meminta mereka tetap berdiri sambil menghafalkan beberapa rumus matematika yang sudah di pelajari selama semester ini. Jadi, setidaknya mereka akan menghafalkan sekitar lebih dari dua puluh rumus yang mana jumlah tersebut cukup memusingkan kepala untuk ukuran anak malas seperti mereka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com