Tang Shen merasa sakit di bagian kepalanya ketika pertama kali membuka mata, dilihatnya Feng Huang memandangnya sambil tersenyum lembut penuh makna.
"Shen'er bagaimana keadaanmu sekarang?"
"Murid merasa sudah lebih baik, hanya sedikit rasa sakit di kepala saja".
"hmhm....aku rasa itu normal mengingat ini pertama kalinya dirimu membentuk tulang sejati"
"benarkah guru?...apa murid berhasil melakukannya? "
"kau berhasil Shen'er dan juga kau berhasil memadukan pil pencuci sembilan sumsum tulang dengan pil matahari terbit, sekarang tulang sejatimu memiliki hawa panas dan sudah berubah menjadi tulang unsur api" jelas Feng Huang.
"apakah sekarang murid sudah bisa menguasai Kitab pusaka Tubuh Dewa Api guru?".
"tentu saja kau bisa karna tukang sejati unsur api mu sangat cocok dengan kitab pusaka ini, apakah kau siap untuk mempelajarinya Shen'er? "
"murid siap guru...kapan kita akan memulai mempelajarinya kitab pusaka Tubuh Dewa api guru?" sahut Tang Shen semangat...
"haha... kau terlalu bersemangat Shen'er sebaiknya kau pulihkan tenaga mu dulu, lalu pelajari isi kita Tubuh Dewa Api agar memudahkanmu menguasainya".
"Tenaga ku sudah pulih guru keadaanku baik baik saja, murid akan mulai mempelajari kitab Tubuh Dewa Api saja dulu"
"baiklah kalau itu keputusan mu pahami dulu baru kita mencari tempat untuk melatih kitab pusaka itu".
Tang Shen pun membaca Bab pertama dari kita itu judulnya Tulang Dewa Api, di sini dijelaskan bahwa seseorang yang hendak menguasai jurus Tubuh Dewa Api harus memiliki Tulang sejati unsur api.
"Guru sepertinya murid sudah bisa melewati bab pertama karna murid sudah memiliki tulang sejati unsur api".
"kau benar Shen'er kau bisa melewati bab pertama" jawab Feng Huang sambil tersenyum.
"hmhmhm".
Selanjutnya bab kedua di sini tertulis penguasaan Indra Api, yang mana maksudnya seseorang yang ingin menguasai jurus Tubuh Dewa Api harus miliki indra api.
Indra Api adalah penguasaan indra dengan menggunakan unsur api berikut adalah nama nama tekniknya, Nafas Api Ganas, Pandangan Api Membara, Pendengaran Api Suci dan terakhir Langkah Seribu Api.
Kalau bisa menguasai semua indra api tersebut maka akan bisa lanjut ke bab terakhir yaitu penguasaan Tubuh Dewa Api, tetapi pelatihan untuk menguasai Tubuh dewa Api harus di lakukan di tempat yang memiliki hawa panas tinggi contohnya di dalam kawah gunung berapi.
"Guru bisa ajari Indra Api kepada murid sekarang?" tanya Tang Shen kepada Feng Huang.
" tentu Shen'er tetapi guru tidak bisa menggunakan jurus api karna tulang sejati guru tidak berunsur api, tetapi guru memiliki beberapa kita pusaka unsur Api guru bisa membimbing mu untuk menguasainya"
"baiklah guru murid siap mempelajari kitab pusaka Indra Api terlebih dahulu"
"Baiklah ini kitab pusaka Indra Api, mula kau harus mempelajari Nafas Api ganas terlebih dahulu. Sekarang alirkan energi hawa panasmu ke saluran pernafasan mu lalu gunakan tenaga dalam untuk menghembusakannya keluar"
"baik guru murid akan mencobanya"
Lalu Tang Shen mengikuti intruksi yang diberikan oleh Feng Huang lalu mulai mengirim hawa panas dan menghembuskan nafasnya menggunakan tenga dalam.
Tekni Indra Api--Nafas Api Ganas
Tiba tiba suhu di gua mengalami kenaikan secara drastis bahkan beberapa tanaman mulai layu karna panasnya Nafas Api Ganas.
"cukup Shen'er kau bisa membuat guru mati kepanasan kalau kau terus melanjutkannya" seru Feng Huang yang merasakan Perubahan suhu yang drastis di dalam gua.
"huuuuuhhhhssssss"Tang Shen menghelakan nafasnya.
"selanjutnya guru apa yang murid pelajari?" tanya Tang Sheb menatap gurunya yang termenung.
"ehh hmhmhmh... selanjutnya kau harus mempelajari Pandangan Api Membara, baiklah Sekarang alirakan kembali energi hawa panas dan tenaga dalam mu ke mata mu sekarang. Fokuskan pikiran mu lalu coba lihatlah sejauh mana kau bisa melihat, dan apa yang kau lihat menggunakan Pandangan Api Membara ini...apa kau siap?"
""baiklah guru murid siap"
Tang Shen kembali melakukan semua arahan yang disampaikan oleh Feng Huang dan menutup matanya dan memfokuskan pikirannya.
Teknik Indra Api--Pandangan Api membara
"bukalah mata mu perlahan Shen'er katakan Apa yang kamu liat kepada ku" perintah Feng Huang.
secara perlahan Tang Shen membuka matanya dan terlihat matanya merah menyala seperti api yang menyambar nyambar, lalu diarahkannya matanya ke arah luar gua.
mata Tang Shen mampu melihat jauh tanpa batas berbagai jenis hewan spiritual dari berbagai tingkat dan bahkan menebus sebuah gunung besar yang telah lama berdiri menjulang di hutan larangan 9 dewa.
"Apa yang kau lihat anak bodoh!!!!!" tiba tiba hewan spiritual dalam gunung besar itu berteriak mengejutkan Tang Shen
Tang Shen tiba tiba melihat sebuah hewan spiritual yang tidak ia ketahui berada di tingkat berapa hewan spiritual tersebut, dan juga ini pertama kalinya Tang Shen melihat hewan spiritual jenis ini.
hewan spiritual jenis ini memiliki tubuh seperti burung elang api, dengan sayap dan bulu ditutupi api yang membarah tetapi terdapat cahaya keemasan di setiap tubuhnya.
ekornya indah seperti Rubah emas ekor sembilan, matanya setajam mata raja singa gunung himalaya sungguh ganas hingga dapat mengintimindasi orang yang ditatapnya.
Burung ini memiliki surai panjang yang indah seperti surai singa jantan yang juga berwarna merah menyala seperti api keemasan, di kepalanya terdapat seperti sebuah gundukan rambut keemasan yang terlihat seperti mahkotanya.
Paruhnya runcing serta setajam pedang dewa pembelah gunung dan kakinya sangat kokoh apabila mengengam mangsanya, cakaranya tajam tidak kalah dari paruhnya untuk mencabik cabik mangsanya.
"ini...."Tang Shen terkejut melihat hewan spiritual yang menurutnya sangat luar biasa ini, bahkan hewan spiritual itu mengetahui bahwa dirinya sedang diawasi oleh orang lain dari jarak ratusan kilometer.
"Apa yang kau lihat Shen'er??? kenapa kau terlihat sangat terkejut??" tanya Feng Huang sambil mengerutkan dahinya melihat sikap Tang Shen yang sangat terkejut.
"apakah aku perlu memberitahukan guru apa yang aku liat?, hmhmhm sebaiknya tidak perlu karna itu bisa mengganggu konsentrasi guru melatihku" batin Tang Shen.
"hmhm... tidak guru aku tidak melihat apa pun yang menarik" ujar Tang Shen berbohong.
"Tapi kenapa kau terlihat sangat terkejut tadi Shen'er?"
"oh... itu murid melihat pertempuran dua ekor hewan spiritual tingkat legenda guru, makanya murid agak terkejut" jawab Tang Shen.
"oh...baiklah kalau begitu, guru kira kau sudah menguasai Pandangan Api membara. kita ke tahap selanjutnya kau bersiap siap lah"
"baik guru murid siap"
Feng Huang pun mengajari cara menguasai tahap selanjutnya dari teknik indra api yaitu Pendengaran Api Suci dan Langkah Seribu Api, dan seperti apa yang terjadi sebelumnya Tang Shen hanya perlu sekali mencoba untuk menguasainya.
"benar benar bakat yang mengerikan" batin Feng Huang.
Ketika matahari hampir tenggelam latihan Tang Shen akhirnya selesai, dirinya telah menguasai seluruh tahap dari teknik indra api dengan sempurna.
Dengan teknik Indra api, Pendengaran Api Suci dirinya mampu mendengar percakapan antara hewan spiritual. dan juga suara hempasan jatuhnya air terjun tujuh bidadari yang jaraknya ribuan mil dari posisinya.
Tang Shen juga mampu mengelilingi dan turun naik bukit besar dan tinggi tempat dirinya latihan fisik berulang kali, dengan cepat tanpa merasa lelah dengan kemampuan teknik indra api Langkah Seribu Api.
"Shen'er guru rasa latihan untuk hari ini sudah selesai sampai di sini saja, besok kita lanjutkan latihan penguasaan Kitab Pusaka Jurus Tubuh Dewa Api di gunung di dalam hutan 9 larangan dewa ini"
"tapi guru gunung itu..." Tang Shen tidak jadi melanjutkan ucapanya.
" gunung itu kenapa Shen'er? apa kau pikir karna jauhnya hingga kita akan kesulitan ke sana?, kau jangan kuatir kita akan menggunakan jurus portal ruang dan waktu jadi kita akan menghemat waktu ke sana".
"bukan begitu guru maksud ku..." Tang Shen bingung harus mengatakan apa.
"sudahlah guru tau kau kuatir akan perjalanan kita besok percayalah tidak akan terjadi apa apa, bukan kah aku memiliki murid yang sangat kuat dan sangat berbakat dalam hal seni bela diri disisiku?" ujar Feng Huang meyakini Tang Shen.
"hmhm baiklah guru murid mengerti" akhirnya Tang Shen mengiyakan perkataan gurunya. "mungkin besok saja aku menjelasakan kepada guru ketika kami dalam perjalan ke gunung itu untuk latihan" batin Tang Shen
"bagus sekarang istirahatlah Shen'er perjalanan kita besok mungkin tidak terlalu berat dan melelahkan, tetapi latihan mu akan sangat berat karna kau harus menghadapi panasnya lava gunung berapi besok".
"baiklah guru murid akan istirahat, semoga perjalan kita besok tidak menemui kendala yang berarti"
"semoga saja begitu Shen'er"
"guru murid akan istirahat terlebih dahulu, guru juga istirahat yang cukup murid tidak ingin guru sakit"pinta Tang Shen ke gurunya.
"hahaha... kau tidak perlu kuatir pada pria tua ini, guru sudah terbiasa tidak tidur jadi lebih memilih bermeditasi untuk menenangkan diri" ujar Feng Huang mencairkan suasana.
"baiklah guru kalau begitu murid akan beristirahat terlebih dahulu" jawab Tang Shen sambil membaringkan badannya di dekat api unggun guna menghangatkan badan.
"selamat malam Shen'er"
"selamat malam guru" sahut Tang Shen.
Feng Huang lebih memilih duduk bersila untuk meditasi sampai matahari terbit, sedangkan Tang Shen berusaha menutup matanya tetapi tidak bisa. dirinya masih memikirkan apa yang ia lihat di dalam gunung saat menggunakan teknik indra api Pandangan Api Membara, dirinya tidak habis pikir akan apa yang dia lihat sungguh pengalaman yang luar biasa bisa melihat hewan spiritual itu.
"apakah aku akan bertemu hewan spiritual itu besok ketika aku latihan Tubuh Dewa Api di dalam kawah gunung itu besok?, hmhm... semoga saja tidak aku melihat hewan spiritual itu sangat ganas dan tidak bersahabat seperti Harimau biru mata tiga dewa waktu itu" batin Tang Shen berkecambuk di pikirannya.
"yang lebih mengherankan lagi bagaimana hewan spiritual itu mengetahui diriku melihat dirinya menggunakan teknik indra api?, bahkan ia menatap ku dengan tatapan tajam seolah olah hendak menerkamku. Dan aku pun bisa mendengar suara ia bicara padaku?, seolah olah dirinya sudah berada dalam diriku dan aku merasa sangat dekat padanya" batin Tang Shen penuh tanda tanya di pikirannya...
"aahh untuk apa aku memikirkan masalah ini lebih baik aku tidur saja, karna besok aku harus latihan dengan giat bersama guru" batinTang Shen akhirnya memutuskan untuk tidur saja.