Melihat sikap Zhang Yi yang tidak kenal rasa takut, mau tak mau semua hadirin yang ada di sana dibuat terpukau juga. Tak disangka, pemuda seperti dirinya ternyata berani berkata kasar seperti itu kepada si Ular Merah.
Padahal, semua pengunjung lain, satu pun tidak ada yang berani kurang ajar kepada tokoh sesat itu.
Para pengunjung warung arak mulai bertanya-tanya dalam hati masing-masing, siapa pemuda itu? Apakah kemampuannya sudah setinggi langit? Sehingga dia berani bertindak kurang ajar kepada Dua Ular?
Sementara di sisi lain, si pria tua itu hendak mencegahnya. Sayangnya ia telah terlambat. Maka dari itu, sekarang dirinya hanya bisa berdoa yang terbaik bagi Pendekar Naga Putih.
Di pojok sana, si Ular Merah langsung tertawa lantang ketika mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Zhang Yi barusan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com