webnovel

Legenda Pendekar Naga Putih

Partai Pedang Kebenaran adalah salah satu partai persilatan terbesar yang terdapat di Kota Han Ciu. Ketua partai itu bernama Zhang Yixing. Zhang Yixing sendiri merupakan seorang pendekar yang ditakuti lawan disegani kawan. Di daerah Han Ciu dan sekitarnya, tidak ada yang tidak mengenalnya. Semua orang, baik dari kalangan awam maupun persilatan, pasti kenal kepadanya. Apalagi, dia mempunyai julukan Pendekar Pedang Tanpa Tanding. Sebuah julukan yang mungkin terdengar sedikit berlebihan. Tapi, hal tersebut memang bukan omong kosong. Semuanya sesuai dengan kenyataan. Semua orang persilatan mengetahui akan hal tersebut. Permainan pedang Zhang Ciangbunjin (Ketua) tidak perlu diragukan lagi. Justru alasan dia dijuluki Pendekar Pedang Tanpa Tanding karena di daerah sekitarnya, memang tidak ada orang yang sanggup mengalahkannya dalam hal ilmu pedang. Namun sayang sekali, semua itu harus berakhir ketika peristiwa berdarah menimpa Keluarga Zhang sekaligus Partai Pedang Kebenaran. Di malam spesial yang harusnya menjadi malam kebahagiaan, justru malah berakhir menjadi malam kematian. Semua murid Partai Pedang Kebenaran tewas. Zhang Yixing beserta istrinya juga tewas. Yang tersisa cuma anak tunggalnya. Anak itu bernama Zhang Yi. Zhang Yi berhasil lolos dari kematian karena dia diselamatkan oleh seorang tokoh sakti dunia persilatan. Kelak, jika sudah tiba waktunya, Zhang Yi akan kembali ke dunia ramai dan bakal menjalankan tugasnya sebagai seorang pendekar pembasmi kejahatan. Bagaimana selanjutnya? Apakah dia akan membalaskan peristiwa berdarah yang menimpa keluarganya? Ikuti petualangan Zhang Yi di Legenda Pendekar Naga Putih.

Junnot_senju · Eastern
Not enough ratings
399 Chs

Cara Halus Namun Kejam

Seperti juga hari sebelumnya, malam itu, mereka kembali berenang di dalam samudera kenikmatan yang tiada duanya.

Mereka menyelesaikan permainannya tepat setelah kentingan kedua terdengar di kejauhan sana. Saat itu, ketiga muda-mudi tersebut sudah merasa kelelahan.

"Tuan Muda masih sama hebat seperti kemarin," kata Cui Im yang pada saat itu kepalanya sedang menempel di atas Zhang Yi.

"Kalian pun masih sama lincah," jawab pemuda itu.

Cui Im dan Xie Niu tertawa renyah. Mereka diam untuk beberapa saat lamanya.

Waktu terus berjalan dengan cepat. Seperti juga perasaan manusia yang sama cepatnya. Sebuah perasaan aneh tiba-tiba muncul kembali dalam benak dua gadis itu. Diam-diam mereka memandangi Zhang Yi dengan tatapan lain.

Tatapan itu mengandung banyak arti. Seperti cinta. Seperti sayang. Namun seperti kasihan juga.

Melihat tatapan yang lain tersebut, Zhang Yi pun merasaka ada suatu hal yang berbeda dari dua gadis cantik itu.