webnovel

Bab 2 Turun Gunung

Keesokan harinya Mia mengangguk mantap setelah memastikan bahwa barang yang akan ia bawa tidak ada yang tertinggal lalu berjalan keluar kamar.

Diluar, banyak senior dan tetua yang sudah menunggunya. Semenjak menjadi normal ia telah menjadi favorit semua orang karena dapat menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.

Mia tersenyum senang dan menunduk rendah sembari menempelkan tinjunya ke telapak tangan "Master guru"

Master guru melangkah maju dan membelai rambut Mia seperti yang biasa ia lakukan sedari kecil. Ia mengangguk enggan melepaskan gadis yang telah ia anggap sebagai anak sendiri. "Kalau kau mendapat masalah atau kesulitan di kota. Kau harus segera memberitahu kuil. Kuil naga hitam akan selalu menjadi rumah dan pendukung untukmu"

Mata Mia menjadi panas, di kedua kehidupannya, orangtuanya sama-sama membuangnya dan ia beruntung dipungut oleh master guru. Ia mengangguk dengan air mata yang mengenang di pelupuk mata, sekuat mungkin ia tahan agar tidak jatuh.

Ling Shao juga maju ke depan "Jika tunangan mu tidak mau denganmu. Kakak bisa carikan laki-laki yang lebih kaya dan tampan. Kau tidak perlu khawatir... Tidak! Kau tidak perlu bertunangan dengan... " Ucapan Ling Shao berhenti ketika mendapat tatapan datar penuh intimidasi dari master guru.

"Aku tau kakak senior. Aku tidak akan melukai diriku sendiri. Kakak tenang saja" Mia menepuk dadanya mencoba meyakinkan kakak yang selalu memanjakannya itu.

Para senior dan tetua satu persatu maju dan memberi nasehat atau peringatan tentang apa saja yang harus Mia ingat. Gadis itu mendengar dengan penuh kesabaran.

"Sudah saatnya" Master guru mengingatkan.

Mia mengambil napas dalam, ia melambaikan tangannya kepada seluruh anggota kuil naga hitam yang sudah ia anggap seperti keluarga dan menghilang.

Mia mengaktifkan kekuatannya dan berlari sangat kencang hingga menampakkan bahwa ia menghilang. Setelah ia kembali normal ia dapat mengembangkan kekuatannya. Awalnya para tetua sangat senang ia memiliki dantian namun ketika mengetahui bahwa dantian miliknya memiliki 5 warna, para tetua bersikap acuh tak acuh.

Dantian yang baik dan memiliki potensi yang hebat adalah dantian yang memiliki satu warna dan akan lebih hebatnya lagi jika dantian satu warna tersebut berevolusi. Sedangkan miliki Mia mempunyai lima warna yaitu biru sebagai air, hijau sebagai kayu, putih sebagai angin, kuning emas sebagai metal dan merah sebagai api. Dantian yang berevolusi seperti air berevolusi menjadi es atau petir.

Di dunia yang auranya tidak memadai seperti bumi memiliki dantian lima warna sangatlah tidak beruntung namun Mia memiliki gulungan Chaos Miracle untuk kultivasi yang khusus untuk para kultivator yang memiliki dantian lima warna.

Gulungan latihan kultivasi itu ia dapatkan dari Chaos space, dimensi lain yang diciptakan seperti dunia kecil. Chaos space tidak hanya dapat menyimpan barang tapi juga dapat menanam tanaman spiritual karena aura yang sangat kental di dalamnya.

Mia mendapatkan Chaos Space ketika ia dilahirkan ke dunia dan baru ia ketahui ketika ia berumur 10 tahun ketika tidak sengaja ia hampir mati dan tiba-tiba muncul di Chaos space.

Setelah menerima informasi tentang Chaos space di ingatannya, Mia baru mengetahui bahwa Chaos space warisan dari leluhur yang juga memiliki jiwa tujuh warna sepertinya. Dari informasi tersebut Mia juga mengetahui dua ujian untuk jiwa tujuh warna.

Chaos space banyak menyimpan gulungan latihan kultivasi dan berbagai informasi tentang masalah dalam kultivasi, tidak hanya itu Chaos space juga memiliki biji tanaman spiritual dan senjata magic yang sangat hebat namun belum bisa Mia gunakan sebelum ia meningkatkan kekuatannya ke Nascent Soul.

Kekuatan dalam kultivasi dibagi menjadi 10 yaitu mengumpulkan aura, membangun fondasi, gold core, soul wandering, Nascent soul, ensoulment, nihility, Ascension, immortal, immortal emperor.

Namun di bumi kultivator tertinggi hanya sampai ke membangun fondasi diakibatkan oleh aura spiritual yang tipis dan tanaman spiritual yang langka untuk menunjang latihan kultivasi.

Satu jam kemudian, Mia akhirnya sampai ke kaki gunung. Ia menghirup napas dalam-dalam dan menghela nya dengan sangat senang.

"Kota besar. Mia yang cantik dan imut akan datang"

Ia memilih untuk berjalan di jalan aspal sembari menunggu bus atau taksi yang lewat. Namun yang tidak ia ketahui jalan gunung sangatlah sulit bagi taksi dan bus untuk lewat karena tidak memiliki halte.

Mia berjalan sekitar satu jam sebelum tiga mobil sport berwarna merah kuning dan hitam berhenti di sampingnya.

Mata Mia langsung bersinar. Akhirnya ia dapat menumpang untuk pergi ke kota.

"Cewek. Sendirian saja? " Seorang pemuda keluar dari mobil yang diikuti oleh pemuda lainnya. Penampilan eksentrik membuat siapa saja menjadi jengah. Tatapan meremehkan terlihat jelas di mata para pemuda itu ketika melihat baju kuno dan lusuh yang Mia kenakan namun mereka tetap menggoda gadis itu karena paras cantik dan imut sang gadis.

Mia mengangguk antusias "Ya. Bisakah menumpang dengan kalian?" Namun sedetik kemudian ekspresi Mia berubah. "Oh. Tidak. Kalian akan kecelakaan aku tidak mau ikut dengan kalian"

Ucapan Mia juga ikut membuat ekspresi para pemuda berubah namun tidak waspada atau takut tetapi marah karena ini pertama kalinya mereka dikutuk oleh seseorang. Pemuda yang terlahir kaya raya dan penuh sanjungan dari kecil tentu saja tidak akan menerima siapapun mengutuk mereka menjadi sial.

"Hei gadis kampung. Apa maksudmu?" Seorang pemuda memakai kaos bermerek tinggi serta celana jeans yang trendi melangkah maju dan mengacak pinggang dengan ekspresi kesal.

Mia memiringkan wajahnya tidak mengerti "Kalian akan kecelakaan setelah ini" Ia pikir pemuda itu bertanya karena tidak mengerti bukan marah. Mia menjawab dengan jujur.

Tatapan innocent itu semakin membuat para pemuda menjadi murka. "Gadis kampung. Kau tidak tau siapa kami? Beraninya kau mengutuk kami dengan kata-kata sial. Kau ingin mati ya!"

Mia semakin bingung dengan respon yang pemuda itu berikan. Ia tidak mengapa pemuda itu tidak berterimakasih setelah ia mengingatkan mereka. Apa orang kota tidak tau terimakasih?

"Aku berkata yang sebenarnya. Kalian dan terlebih kau dan keluarga mu pasti merasakan sial beberapa waktu ini kan. Usaha orang tuamu mengalami kendala, kakakmu mengalami kecelakaan minggu lalu dan masih koma. Itu karena sial yang menempel pada keluargamu termasuk kau. Jika kau tidak hati-hati. Sebentar kau juga akan mengalami kecelakaan" Mia menunjuk ke arah pemuda yang memakai kaos putih. Ia melihat aura hitam yang menyelubungi tubuh pemuda itu, aura hitam itu sudah sangat kental dan tidak lama akan membuat orang yang terkena akan mengalami sial, dan mungkin saja kematian.

Penjelasan Mia membuat pemuda kaos putih menjadi tercengang dan pucat. Ia tidak tau bagaimana gadis itu tau namun perkataan sang gadis masuk ke dalam hatinya.