webnovel

Legenda Pedang 100 Bintang

Blood Moon. Kelompok yang ingin menguasai dunia, Saat Dunia diselimuti Kegelapan oleh Blood Moon. Seniman Bela Diri yang bersembunyi di bayangan mulai bergerak dan membentuk Aliansi Pusat Abadi. Blood Moon didesak mundur oleh Sekte Cahaya Abadi, dan Masyarakat dunia itu bisa menjalani hari-hari yang damai lagi. Namun Seiring berjalannya waktu para seniman bela diri mulai berkonspirasi melawan Sekte Cahaya Abadi. Dan menyebabkan Kematian Pemimpin Sekte Cahaya Abadi Ke- 2, Choe Jin-Yi, Ketika semuanya meninggalkan sekte Putri satu-satunya Choe Jin-Yi, Choe Yo-Won dilantarkan bersama ibunya. Mereka berdua tinggal di reruntuhan Sekte Cahaya Abadi, Sehari setelah kejadian itu, ibunya Lee Min-ho bunuh diri. Choe Yo-Won yang menyaksikan ibunya bunuh diri, menjadi depresi dan putus asa, darahnya mendidih seakan-akan ingin berteriak. Choe Yo-Won tidak pernah belajar bela diri apapun bahkan memegang senjata, Dia Setiap hari hanya membaca buku Tebal yang diberikan ayahnya. Tetapi akhirnya dia sadar bahwa ayahnya telah mewariskan kekuatannya padanya, dan dia paham mengapa buku tebal ini wajib dimengerti. Suatu Hari tiba-tiba Pria Tua muncul dihadapan Choe Yo-Won...!!!

Ultima14 · Fantasy
Not enough ratings
3 Chs

Chapter 1 | Saatnya Berlatih

• Didepan Gerbang Utama Sekte Cahaya Abadi

"Oh, nona apa anda sudah selesai?"

"ya, ayo pergi"

Tiba-tiba seseorang berlari mendekat sambil berteriak.

"TUNGGU!!"

"Apa yang akan kau lakukan?"

Choe bertanya kepada Pria itu, Dia adalah Hyang-Woo. Orang yang dibawa oleh Ayahnya dan dilatih agar bisa menjadi anggota Cahaya Abadi.

Dia 10 Tahun lebih tua dari Choe Min-Ho, dan dia sering dibantu nasihati oleh Min-Ho agar latihannya berjalan dengan baik.

"Yah...aku akan kembali ke pusat Abadi. Aku ada beberapa pekerjaan"

"Jika kau pergi, mereka akan menggali info darimu.Kau akan menghadapi banyak kesulitan"

"Sigh...Iya, anda betul, tenang. Aku akan bilang bahwa kau dan ibumu bunuh diri dan aku akan membuat makam palsu untuk itu.

Aku bersumpah demi hidupku dan pada dewa, Terima kasih telah membantuku selama ini, anda selalu memberiku pencerahan"

Dengan menjelaskan kebaikan Mu-Won dia menundukkan sedikit kepalanya.

"Yah, Santai. Bisa dipahami. semua akan merasakan hal yang sama jika diposisimu"

Hyang-Woo tiba-tiba menundukkan badan dan berteriak.

"SAYA, HYANG-WOO, SELANJUTNYA AKAN MELAYANI MASTER CHOE MIN-HO SEBAGAI JUNJUNGAN SAYA!"

Choe Min-Ho yang melihat itu terkejut seketika dan Pak Tua Hwang-jun yang melihat itu dia tersenyum.

"SAYA BERSUMPAH DEMI PARA DEWA DAN SURGA JIKA SAYA HANYA AKAN HIDUP SAN MATI UNTUK MASTER CHOE MIN-HO! MULAI SEKARANG HINGGA NANTI, ANDA ADALAH JUNJUNGAN SAYA SATU-SATUNYA"

Setelah itu Hyang-Woo berpikir

( Sekte Cahaya Abadi akan dihidupkan kembali oleh orang ini. Di era yang penuh konspirasi dan pengkhianatan, kau tak akan menemukan orang sepertinya, yang di jiwanya bergaung kebenaran dan dikendalikan tekad yang gigih. Jika orang sepertinya tak pantas menjadi junjunganku, lalu siapa lagi? )

"NONA! SAYA MOHON PERSETUJUAN ANDA! SAYA AKAN MENJADI PEDANG DAN MENEBAS MUSUH-MUSUH ANDA!"

"Tolong berdiri"

"SIAP NONA!"

setelah itu Min-Ho memegang pundaknya dan mengatakan.

"Sudah kudengar keinginan mu, Akan kuterima dirimu, sekarang kau jadi pedang pertamaku, Layanilah Aku"

"BAIK! NONA!"

Min-Ho dan Pak Hwang-jun menaiki kuda yang dibawa Pak Hwang-jun. Hyang-Woo berjalan kearah Min-Ho sambil menundukan kepalanya.

"Nona...Sampai berjumpa lagi, mohon sehat selalu."

"Aku tak tahu butuh berapa lama"

"Tidak apa-apa. Saya akan selalu menunggu, Nona"

Min-Ho yang mendengar itu tersenyum kecil.

"Jaga diri baik-baik ya"

"Tak perlu cemaskan saya Nona, Saya titipkan Nona padamu, Pak Hwang-jun.

"Tentu! tak usah khawatir, itu sudah menjadi kewajiban ku, jadi.... sampai jumpa lagi. Prajurit Hyang"

Mereka pun pergi, Hyang-Woo yang melihat itu berpikir.

( Sang Naga pergi mencari sayapnya kembali, Dan aku sebagai pedangnya harus menunggunya...Dan menyiapkan masa depannya Ini adalah Tugasku Yang pertama! )

Setelah sampai di pintu masuk pegunungan.

"Ini adalah pegunungan Mookhyang, (Yang artinya Gelap atau Hitam) Gunung ini terkenal Angker dan di dalamnya terdapat Lembah, tidak cocok untuk hidup

Apa anda ingin tinggal disini Nona Muda?"

Min-Ho Langsung melepaskan Topinya dan mengatakan.

"Tenang saja. Mulai sekarang aku hanya akan berlatih ilmu bela diri. Ini tempat Sempurna untuk mendalami latihanku.

Saat ini aku sudah dianggap mati, awalnya mereka ragu tapi tidak akan bertahan lama.

Karena masyarakat dunia ini kejam dan tak berperasaan, ngomong-ngomong siapa didepan pintu masuk itu?"

Seseorang Berdiri membawa sabit merah di punggungnya. Dia berjalan ke arah Min-Ho.

"Oh dia adalah orang terpercaya ayahmu, satu-satunya orang yang tidak mengkhianati ayahmu, Pilar Bintang 1, Sabit Kematian, Ye-Jun"

Sambil menjelaskan Pak Tua Hwang-jun melirik ke arah Ye-Jun.

"Tepatnya, Mantan Pilar, sekarang aku jadi buronan, aku akan terus bersembunyi.

Jadi Nona muda, apa kau yakin ingin tinggal di dalam sana, aku sudah menyiapkan rumah disana"

"Terima kasih Paman Ye"

Ye-Jin Dia adalah Pilar terkuat dari Pilar lainnya, Dan juga dia adalah Pilar Termuda.

"Baikah ayo pak Hwang-jun kita pergi, oh iya Aku ada sesuatu untukmu"

Ye-Jin mengeluarkan cincin dari sakunya.

"Ini adalah Cincin Astral, Cincin ini memiliki Ruang Penyimpanan, dan dapat menekan Energi Qi Pemakainya, Cincin ini juga dapat mempermudah untuk mengendalikan Energi dalam"

Lalu dia memberikan Kepada Min-Ho.

"Tapi ini sepertinya kebesaran, ini tidak cocok untuk kupakai"

"Tidak, itu sangat Cocok untukmu, cobalah pakai, cincin itu akan mencocokkan ukuran jari penggunanya"

Min-Ho langsung memasukkannya ke jari manis kiri, dan cincin itu tiba-tiba mengecil sesuai ukuran tangannya.

"Baiklah ayo pak Hwang-jun"

Ye-Jin langsung melompat ke kereta kuda Pak Hwang-jun. Pak Hwang-jun turun dan mengatakan.

"Nona muda....saya akan membawa perbekalan 3 Bulan Sekali"

"Terima kasih Pak Hwang-jun anda sangat membantu saya"

"Tidak, tidak Nona Muda! Jangan bicara seperti itu! ini sudah tugas Mulia yang Harus saya lakukan"

"Sebelumnya maafkan aku Pak Hwang-jun, ini sangat egois, tapi tolong rawat aku"

"Anda tak perlu cemas, Anda fokus saja berlatih"

Mereka berdua menatap gunung Mookhyang bersamaan.

"Selanjutnya Perjalananku akan dimulai dari sini"

==================================

( Aku sudah berjalan selama 2 jam dari luar, tapi aku belum melihat Bangunan satu pun, dan air terjun? kata paman Ye? )

Tiba-tiba Min-Ho melihat Suatu bangunan dan Air terjun disamping rumah itu. Dia masuk kedalam rumah dan melihat kertas di meja.

(Hmm...Kertas apa in)

Daftar Latihan yang harus dilakukan.

1. Berlari 1 KM

2. Bersemedi Di Bawah air terjun

3. Mengayunkan Pedang 500x

4. Bersihkan Halaman 2 Hari sekali.

5. Latih Ke-lima Indramu

Sisanya kau cari tahu sendiri, Ingat-ingat Buku tebal yang ayahmu suruh baca dan pahami hal itu.

Ye-Jun.

( Apa-Apaan ini, membacanya saja sudah membuatku kelelahan, Baiklah aku akan mulai dari sekarang, Pertama Lari 1 KM, Itu mudah )

1 Jam Kemudian

"Hah...Hah....Aku baru berlari 800 Meter, sial aku tidak sanggup lagi! tidak, tidak, tidak, walaupun aku perempuan, aku tidak boleh menyerah dengan mudah"

[ Kau yang disana ]

Tiba-tiba suara seseorang Pria memanggilnya.

"S-Siapa itu!!"

(Apa jangan-jangan hantu yang berada di gunung ini?)

[ Kau Nona muda yang di sana, Kemarilah ]

Min-Ho Langsung mengikuti suara itu dan dia berakhir di sebuah gua.

"Gua apa ini..."

[ Ya, nona Kemarilah ]

( Suara ini nampak mencurigakan, apa harus kulanjutkan? tidak perlu ditanya, Aku harus beranikan diriku )

Min-Ho masuk kedalam gua, Dia melihat sebuah batu besar di tengah gua yang diterangi oleh cahaya matahari. Di atasnya terdapat Pedang Tipis menancap di batu.

[ Ya, Nona cabutlah pedang itu ]

"Kenapa aku harus melakukannya? kau tampak mencurigakan"

[ Tidak, tidak, tidak aku adalah pedang itu, aku berbicara dengan mu melalui telepati dengan jangkauan 500 Meter ]

[ Jika kau dapat mencabut pedang itu kau akan mendapatkan kekuatan yang besar ]

( Benarkah? Haruskah aku percaya Pak tua yang menyebut dirinya Seorang pedang? Walaupun begitu aku juga ingin pedangnya itu terlihat cantik )

"Baiklah, aku akan mencabutnya"

Min-Ho Langsung melompat keatas batu tersebut.

[ Dengar ya, nona, pedang itu tidak bisa ditarik oleh sembarang hanya ora-!!! APA!! ]

Dia melihat pedang itu ditarik dengan mudahnya oleh Min-Ho.

[ Bagaimana kau bisa menarikku dengan mudahnya? ]

"Yah kau tahu, aku hanya perlu mengalirkan sedikit Energiku lalu menariknya"

[ Sialan, kau mengatakan itu seolah itu mudah, Baiklah selanjutnyanya Teteskan darah mu kepedang itu dan beri nama ]

"Oh baiklah"

Fiora menggigit jarinya dan meneteskan darahnya.

"Baiklah, Mulai sekarang kau akan kunamai Pedang 100 Bintang"

Pedang itu berubah, diselimuti Oleh kavut ungu dan emas, dan itu mengukir nama 100 Bintang Di Pedangnya.

"Oh, iya ngomong-ngomong kamu yang berbicara denganku siapa?"

[ Oh karena, kau sudah membuat kontrak dengan pedang itu kau juga membuat kontrak dengan ku, aku adalah jiwa yang tersegel dalam pedang itu, coba lihat keatas ]

Min-Ho Melihat keatas dan dia berteriak.

"Hantu!!"