Ye Futian memandang area sekelilingnya dengan serius. Langit tidak dihiasi oleh awan, dan semilir angin yang berhembus menimbulkan perasaan tertekan.
Aura ini terasa aneh, kuno dan begitu sakral.
Namun, Ye Futian bisa merasakan aura ini berada di antara langit dan bumi, begitu pula dengan aura dari Jalur Agung. Seolah-olah aura tersebut telah menyebar ke setiap sudut dari dunia ini.
Ketika mereka telah menenangkan diri dan mengamati sekeliling mereka, semua orang bisa merasakan perbedaan yang ada di dunia ini. Tempat ini bukanlah wilayah reruntuhan yang tertutup, justru terlihat seperti hamparan area yang luas dan tidak terlalu berbeda dengan dunia luar. Tentu saja, area itu mungkin sangat luas sehingga bagian ujung dari reruntuhan ini tidak mungkin bisa dideteksi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com