Melihat sosok Randika yang tersenyum itu membuat Azumi menggertakan giginya, dia tidak punya pilihan lain. Jika dia tidak membuat pria dari Amerika itu babak belur, reputasi dirinya dan barnya akan mengalami keruntuhan.
"Jangan melihatku seperti itu, semua itu tergantung dengan dirimu bukan?" Kata Randika sambil tersenyum. "Aku tidak akan memaksamu untuk menerima penawaranku ini, itu tentu tidak baik untuk hubungan bisnis kita bukan? Jadi kita harus adil dan terbuka, kalau tidak maka kita tidak bisa menyebut diri kita pebisnis."
Azumi kehabisan kata-kata. Dia menghela napasnya dan menatap Randika, sambil menggertakan giginya dia berkata dengan nada yang enggan. "Baiklah, aku akan menuruti kata-katamu. Aku akan menemanimu."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com