webnovel

Le P.A.C.S (Pacte Civil De Solidarité)

WARNING : DEWASA 21++ Menceritakan seorang gadis polos yang terpaksa menjual keperawanannya untuk biaya pengobatan ibunya yang sakit jantung dan harus segera di operasi, dan dari situlah kehidupannya berubah

izzanajoo · Urban
Not enough ratings
9 Chs

Le Pacs - Part 2

Seorang pria tampan keluar dari mobil sporty hitam miliknya, ia membuka kacamata hitam yang menyembunyikan kedua mata tajamnya dibalik sana membuatnya menjadi pusat perhatian dari sekitarnya, ia berjalan penuh percaya diri memasuki sebuah cafe hingga tak lama berselang seorang pria melambaikan tangan ke arahnya.

Senyum tipis terukir diwajah tampan pria itu, membuat beberapa wanita disekitar tempat itu yang juga sedang memerhatikannya memekik kegirangan.

"Whats up bro" kedua pria itu saling berjabat tangan dengan gaya kekinian.

"kau benar-benar Myung, tidak di LA tidak di Korea, kau masih menjadi bahan perhatian" lelaki yang ia panggil Myung itu memperhatikan sekelilingnya, berpuluh pasang mata pengunjung cafe yang mayoritas berisi wanita itu tertuju padanya.

Myungsoo mengerlipkan matanya menggoda membuat wanita-wanita itu memekik kegirangan.

"Itu karena aku sempurna" jawab Myungsoo penuh percaya diri sedangkan temannya itu hanya mencibir, ingin mengelak tapi Myungsoo memang benar, bahkan saat di LA pun ia di juluki hottest man from asia dan sepertinya julukan itu memang benar, bahkan saat ia berada di Korea yang notabenenya masuk asia memang ia yang terpanas disini, bahkan aktor-aktor atau bahkan idol yang sedang boomingpun tidak bisa menyaingi seorang Myungsoo

Pria itu berkulit kuning bersih dengan mata tajam dan rahanh yanvmg tegas, rambut hitam yang tidak tertata rapi, sedikit acak-acakan membuatnya terkesan bad boy ditambah dengan tubuh atletisnya yang ia balut dengan sweaters abu panjang sampai menutupi setengah dari telapak tangannya lalu ia tutupi dengan jaket kulit hitam yang beberapa tahun terakhir sedang booming di Korea dan sering digunakan oleh beberapa idol-artis dalam negeri.

Kaki panjangnya terbalut jeans berwarna hitam dengan sepasang sepatu kets berwarna putih dengan coretan khasnya, sungguh siapapun yang melihatnya pasti tergoda apalagi melihat wajah sempurnanya, letak bentuk wajahnya seperti terukur dengan sempurna tidak ada satupun yang salah ataupun kurang tepat.

"Apa kau sudah berkencan sekarang?" Tanya teman Myungsoo yang membuatnya memutar bola matanya malas, kenapa temannya menanyakan pertanyaan yang ia sudah tau pasti apa jawabannya?

"Jangan bilang kau belum juga taken dengan gadis manapun?" Tebak pria itu membuat Myungsoo mengangguk tanpa ragu dengan wajah songongnya.

"Kau sudah tau kan datting it's not my style kim Minseok, semua wanita itu sama saja" tepat setelah Myungsoo menyelesaikan perkataannya datanglah seorang wanita sexy yang menghampirinya , Myungsoo menatap Minseok dengan pandangan 'kau lihat sendiri'

Wanita sexy itu berdiri di depan meja Myungsoo hingga membuat Myungsoo bisa melihat lekukan sempurna wanita itu di balik dress hitam ketat yang ia kenakan dadanya terlihat sangat menonjol dan menantang yang terlihat jelas karena hampir setengahnya tidak cukup tertutupi oleh dress yang wanita itu kenakan.

"Permisi, maaf dari sejak pertama kamu datang aku sudah memerhatikanmu dan sepertinya aku tertarik denganmu, bisakah kau memberiku nomormu?" Kata gadis itu sembari mengulurkan tangannya yang sedang menggenggam ponsel pink miliknya, mata Minseok terbelalak , bagaimana gadis itu bisa seberani itu?

Sedangkan Myungsoo hanya menatap gadis itu dengan santai seperti tidak kaget sedikitpun , apa seperti ini kehidupan pria itu biasanya?

"Emm__maaf sepertinya aku tidak bisa memberimu nomorku" wajah gadis itu terlihat kecewa hingga uluran ponselnya juga mengendur, tapi matanya terbelalak saat Myungsoo tiba-tiba mengambil ponselnya lalu mengetikkan beberapa tulisan di sana.

"Ku tunggu besok jam 8 ya" kata Myungsoo diiringi dengan kerlingan nakal.

Gadis itu menatap layar ponselnya berbinar kala ia melihat apa yang Myungsoo tuliskan disana. Sebuah nama hotel serta nomor kamarnya yang mampu membuat gadis itu menatap Myungsoo dengan pandangan tidak percaya serta senang yang bercampur menjadi satu.

"Aku pasti datang" jawab gadis itu. Setelahnya ia berjalan meninggalkan Myungsoo kembali ke mejanya untuk menghampiri teman-temannya yang sudah menunggunya, mereka terlihat heboh sepertinya mereka sedang membicarakan Myungsoo, sebelum gadis itu pergi ia menoleh untuk menatap Myungsoo, saat ia tau Myungsoo juga sedang menatapnya , ia mengerling menggoda Myungsoo lalu ia pergi.

"Kau bisa lihatkan, seperti apa wanita itu" kata Myungsoo dengan nada malas, wajahnya berubah 90° dari saat didepan wanita tadi sembari menyesap sedikit capucinonya.

"Apa maksudmu?" Myungsoo mendesis pelan, merutuki kebodohan temannya tersebut, tapi akhirnya ia menjawab juga, siapa yang lebih bodoh sekarang?

"Bagaimana bisa mereka memberikan tubuh mereka semudah itu kepada pria yang tidak ia kenal, bahkan ia baru melihatku semenit yang lalu kan?" Minseok menggedikkan bahunya lalu ia menimpali.

"Karena ia suka padamu kan?" Myungsoo menggelengkan kepalanya tak setuju.

"Bukan, tapi karena mereka murahan, hanya karena aku kaya dan sempurna mereka mau memberikan apapun untukku, dan aku tak akan mau berhubungan dengan wanita seperti itu" Minseok menatap wajah sarkas Myungsoo dengan tatapan ngeri, entah perasaannya atau memang iya menurutnya aura Myungsoo berubah menjadi gelap saat ia membicarakan wanita.

Ia tau Myungsoo membenci wanita,bahkan 28 tahun ia hidup tidak pernah sekalipun ia melihat Myungsoo memiliki hubungan dengan seorang wanita kecuali hanya one night stand dan itupun ia lakukan random dengan wanita manapun yang mengajaknya berkenalan seperti yang barusan terjadi atau sekedar menyewa mereka dari biro, tapi ia tak menyangka jika kebencian pria itu bisa merubah aura kuningnya menjadi hitam.

"Ah lupakan , aku punya suatu hal menarik yang ingin ku beritahukan padamu" Myungsoo menatap wajah bersemangat Minseok dengan tatapan malas tak tertarik dengan apa yang akan temannya katakan.

"Jangan mengatakan hal-hal tidak berguna seperti catty yang kencing di atas wajahmu lagi" catty adalah nama kucing Minseok

Minseok menggelengkan kepalanya dengan cepat diikuti oleh tangannya yang mengibas-ngibas

"Tidak.. tidak "

"Apa?" Tanya Myungsoo malas pada akhirnya, ah.. kalaupun ia tak bertanya mulut temannya itupun pasti tetap akan menyerocos sesukanya , dasar kran bocor 'batin Myungsoo'

"Aku dengar di maxime akan ada lelang virgin one night stand" mendengar kata virgin sukses menarik perhatian myungsoo, ah iya lupa__kalian belum tau seberapa pervertnya pria ini soal wanita dan ranjang.

Myungsoo menatap temannya dengan pandangan tertarik dan hal itupun membuat Minseok tersenyum menang.

"Maxime? Diskotik yang ada di hotel max?" Minseok mengangguk membenarkan.

"Disana setiap tahun ada lelang virgin one night stand, dan kalau tidak salah ini tahun ketiga mereka mengadakan lelang"

"Apa benar yang di lelang virgin? Jangan-jangan anak umur 10 tahun" Minseok memukul kepala Myungsoo dengan keras, membuat Myungsoo meringis kesakitan.

"Apa kau kira negara kita sebrutal itu, jangankan menjual anak berumur 10 tahun, anak sekolah keluar di atas jam 10 kecuali ada study aja tidak boleh" Myungsoo hanya menggedikkan pundaknya lalu menyesap capucinonya lagi.

"Jadi, Apa kau mau pergi kesana denganku besok?" Myungsoo kembali menggedikkan bahunya dengan wajah malas, ia tak percaya dengan perkataan temannya tersebut, di jaman sekarang memangnya masih ada gadis yang virgin? Bahkan anak menengah keatas saja banyak yang sudah tidak virgin, dia tak mau masuk penjara hanya karena tertangkap having sex dengan anak di bawah umur dan dianggap sebagai kasus pelecehan seksual apalagi disebut sebagai loli, oh no___dia tak segila itu mengorbankan masa depannya hanya untuk merasakan having sex dengan gadis virgin.

"Ayolah, aku dari dulu ingin sekali datang ke pelelangan itu, aku ingin tau gadis seperti apa yang melelang keperawanannya sendiri"

"Memang kau mau menawarnya?" Minseok meringis menunjukkan rentetan gigi putihnya kepada Myungsoo, ia memang berasal dari keluarga yang berkecukupan tapi ia tak semilyarder Myungsoo , yang bisa membuang uang 1juta dolar dengan percuma hanya karena alasan tasnya basah dan kotor.

"Aku hanya ingin datang kesana, mungkin saja aku bisa bertemu dengan gadis cantik di sana___lagi pula apa kau tidak penasaran seperti apa gadis itu? Mungkin saja ia cantik?"

'Sepertinya ia berwajah buluk makanya ia bisa menjaga keperawanannya , dan akhirnya menjualnya saking tidak adanya yang mau melakukan seks dengannya' batin Myungsoo.

ia memang tertarik dengan kata 'virgin' itu tapi kalau yang ikut lelang adalah gadis buruk rupa ia juga tak akan mau walau gadis itu menawarkan dirinya secara gratis padanya sekalipun, diluar tubuh wajah juga penting baginya.

I hope you enjoy reading it.

Don't forget to follow my account, leave a comment, like and share if you like my story.

See you in the next part.

Ci vediamo,

Izzana Joo ❤

izzanajoocreators' thoughts